Beberkan Irjen Napoleon Status Tahanan di Penjara Masih Punya Kuasa, Kuasa Hukum Tommy Sumardi Sebut Kliennya Sempat Mendapat Teror dengan Ancaman akan Dibunuh

BENTENGSUMBAR.COM - Aksi pemukulan yang dilakukan Irjen Napoleon Bonaparte kepada M Kece tersangka penista agama berbuntut panjang. Nama Irjen Napoleon kembali berkibar, bahkan status tahanan di penjara masih punya kuasa yang kuat.

Kekuatan Irjen Napoleon di dalam penjara Bareskrim Polri ternyata masih sangat dominan. Bahkan terbukti dari keterangan yang diungkap salah satu pengacara yang membela klien terkait kasus red notice Djoko Tjandra.

Belum lama ini kasus red notice Djoko Tjandra tersebut kembali mencuat dan melibatkan kembali nama Irjen Napoleon. Bahkan beredar rekaman yang di dalamnya tersebut beberapa terpidana kasus tersebut diantaranya Irjen Napoleon beserta Tommy Sumardi dan Brigjen Prasetijo Utomo.

Dalam rekaman tersebut terdengar jelas jika, mereka membicarakan sejumlah hal seperti penyerahan uang hingga sempat menyinggung peran Kapolri Jenderal Listyo Sigit saat menjabat Kabareskrim saat kasus red notice Djoko Tjandra terajdi.

Irjen Napoleon unjung kuat di penjara

Melansir Hops.id, terkait pembicaraan tersebut, kuasa hukum Tommy Sumardi salah satu tersangka kasus red notice Djoko Tjandra, Dion Pongkor menjelaskan jika Tommy atau kliennya tersebut berada dalam tekanan Irjen Napoleon.

Dijelaskan Dion, jika kliennya tersebut sempat mendapat teror dengan ancaman akan dibunuh. Peristiwa ancaman tersebut terjadi di rutan Bareskrim Polri.

“Di bawah tekanan. Daripada digebuk, bukan cuma digebuk dia jawab, Pak Tommy oh ini daripada saya dibunuh, katanya. Saya ikutin aja mau dia,” kata Dion lewat keterangannya, Kamis 7 September 2021.

Ancaman itulah yang dibuktikan Dion sebagai pengacara Tommy, mengungkap jika Irjen Napoleon di dalam rutan Bareskrim ternyata masih memiliki kekuatan yang cukup besar meski statusnya sebagai tahanan.

“Kalian lihatkan bagaimana Muhammad Kece digebukin di dalam penjara. Dia punya bintang 2, seragam bintang dua. Dia berkuasa dalam penjara, polisi-polisi semua enggak ada yang berani ama dia. Waktu itu [Tommy] dibawa ke bawah situ dia didikte, disuruh, kamu ngomong begini ya. Gitu lah,” ujar Dion.

Dion menyebut, Tommy sendiri tak pernah mencabut pernyataanya di persidangan. Termasuk soal pernyataan dalam rekaman yang tak memberi uang ke Napoleon.

“Tapi dalam sidang enggak pernah dicabut. Kan sumbernya kan di BAP,” ujar dia.

Termasuk soal aliran uang kepada Irjen Napoleon. Penyerahan sudah dilakukan secara bertahap.

“Kan itu ada penyerahan uang lima kali. Bulan April itukan saya lupa tanggalnya 27 [April], 28 [April], tapi mulai tanggal 30 [April] terus 4 Mei, 5 Mei, tanggal 29 [April], 4 Mei sama 5 Mei,” ucap dia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »