Belasan Tahun Gagal Juara, Semoga Tim Thomas dan Uber Indonesia Bisa “Pecah Telur” Tahun Ini

BENTENGSUMBAR.COM - Turnamen Thomas dan Uber Cup 2020yang diselenggarakan di Aarhus, Denmark ini kini sedang memanas. Masyarakat Indonesia berharap para atlet terbaik bangsa dapat membawa pulang piala, setelah belasan tahun absen jadi juara.

Pertandingan bulutangkis bergengsi ini tengah berlangsung sejak 9 Oktober hingga 17 Oktober 2021. Gelaran ke-31 Thomas Cup dan ke-28 Uber Cup ini diikuti oleh atlet terbaik dari negara anggota BWF.

Sebagai salah satu negara yang cukup disegani dalam olahraga bulutangkis, Indonesia sebenarnya memiliki catatan prestasi yang cukup membanggakan. Sejak pertama kali berpartisipasi di Thomas Cup pada tahun 1958, Indonesia sudah meraih gelar sebanyak 13 kali.

Prestasi tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara peraih gelar terbanyak untuk Thomas Cup. Bahkan, Indonesia bahkan pernah jadi juara lima kali berturut-turut dan membawa pulang piala Thomas, mulai tahun 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002.

Terakhir kali, Tim Thomas Indonesia menjadi juara pada 2002 di Guangzhou, China.

Indonesia yang kala itu diperkuat atlet-atlet ternama, di antaranya Candra Wijaya, Hendrawan, dan Taufik Hidayat yang mengalahkan Malaysia di final dengan skor 3-2.

Sedikit berbeda dengan Uber Cup, catatan kemenangan Indonesia baru tertulis sebanyak tiga kali. Piala Uber sempat dibawa pulang ke Tanah Air pada tahun 1975 setelah berlaga melawan Jepang di partai final.

Lalu, Indonesia kembali menang pada tahun 1994 dan tahun 1996. Kala itu, Indonesia yang diperkuat dua diantaranya, yakni Susy Susanti dan Mia Audina, mengalahkan tim kuat Cina dengan skor 4-1. Setelah gelar setelah yang dihelat di Hong Kong tersebut, Uber Indonesia pun mengalami 'paceklik' gelar juara.

Harapan baru

Oleh karenanya, Indonesia memiliki harapan besar untuk bisa kembali menyabet gelar juara di Thomas dan Uber Cup. Terlebih lagi, Piala Thomas dan Uber 2020 pada Senin, 11 Oktober 2021 sangat positif bagi tim bulu tangkis Indonesia. 

Tim Uber Indonesia main lebih dulu kontra Prancis pada pukul 13.30 WIB dan menang telak dengan skor 4-1 atas Prancis. Berkat kemenangan ini, Tim Uber Indonesia dipastikan lolos ke perempatfinal karena memenangkan dua laga awal. 

Sebelumnya di laga pertama, Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan menang 4-1 atas Jerman. Namun, Dua kemenangan atas Jerman dan Prancis belum meloloskan skuad Garuda ke perempatfinal jika rival Indonesia di Grup A Piala Uber 2020, Jepang, menang.

Jepang tampil lebih trengginas ketimbang Indonesia, yang mana menang 5-0 atas Prancis dan Jerman. Atas dua hasil kemenangan tersebut, Jepang sementara ini menduduki puncak klasemen dan Indonesia menguntit di bawahnya.

Apabila Indonesia mampu menaklukan Jepang maka secara otomatis akan mengkudeta posisi puncak klasemen Grup A Uber Cup 2021.

Bagaimana dengan Tim Thomas Indonesia? Kevin Sanjaya dan kawan-kawan memenangkan dua laga awal. Setelah menghajar Aljazair 5-0, Tim Thomas Indonesia menang 3-2 atas Thailand.

Meski begitu, Tim Thomas Indonesia masih belum lolos ke perempatfinal. Bahkan, tim yang dikapteni Hendra Setiawan ini masih bisa tersingkir jika kalah 1-4 dari Taiwan di laga pamungkas, plus di laga lain Thailand menang 5-0 atas Aljazair.

Saat ini Tim Thomas Indonesia memang memuncaki klasemen Grup A Piala Thomas 2020. Tetapi untuk lolos ke perempatfinal Piala Thomas 2020 dengan status juara grup, Tim Thomas Indonesia harus menang saat bertanding dengan Taiwan pada Rabu, 13 November 2021 pukul 13.30 WIB.

Semua mata kini tertuju pada para Tim Thomas dan Uber Indonesia. Masyarakat Indonesia menanti kiprah lanjutan perjuangan mereka. Setelah gagal di Piala Sudirman 2021, ajang ini dapat dijadikan pelampiasan kebangkitan dunia bulutangkis Tanah Air.

Awal kemunculan turnamen 

Turnamen Thomas Cup muncul atas ide dari George Alan Thomas, pemain bulu tangkis asal Inggris yang pernah meraih 21 gelar juara All England. Seharusnya turnamen pertama digelar pada tahun 1939, namun event ini terpaksa ditunda karena Perang Dunia ke-2 dan baru diselenggarakan pada tahun 1949 di Preston, Inggris.

Sementara itu, nama turnamen Uber Cup diambil dari penggagasnya, Betty Uber, yang juga merupakan pemain bulu tangkis asal Inggris. Uber Cup sendiri pertama kali digelar pada tahun 1957 di Preston, Lancashire, Inggris. Kini, Thomas dan Uber Cup menjadi salah satu kejuaraan beregu dunia yang cukup bergengsi.

Perlu diketahui, Thomas dan Uber Cup masuk daftar turnamen BWF yang tidak menawarkan prize money bagi atlet dari negara yang berlaga. Meski ada desakan untuk memberikan hadiah uang sebagai apresiasi, BWF masih bertahan dengan kebijakannya tersebut.

Negara pemenang hanya akan memboyong piala yang ikonik dan medali yang bisa dibilang sangat prestisius. Selain itu, kibaran bendera negara juga dianggap jadi kebanggan tersendiri bagi para atlet.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »