BENTENGSUMBAR.COM – Pegiat media sosial, Denny Siregar aru-baru ini mengomentari soal kasus Laskar Front Pembela Islam (FPI) yang ditembak mati oleh polisi di Rest Area KM 50.
Menurutnya, aksi penembakan terhadap 6 orang Laskar FPI sudah menjadi keputusan yang tepat karena mereka dianggap sudah mengancam nyawa polisi sebelumnya.
Terlebih dari dalam mobil yang ditumpangi oleh para Laskar FPI itu ditemukan banyak senjata tajam.
“Rupanya memang, Laskar FPI itu siap perang dan siap membunuh polisi,” ujar Denny Siregar, sebagaimana dikutip PosKota.co.id dari kanal YouTube 2045 TV pada Kamis, 21 Oktober 2021.
“Untung saja Pak Polisi lebih sigap, kalau tidak mereka sendiri yang terbunuh di dalam pertarungan itu,” tambahnya.
Kemudian, Denny Siregar menutuurkan karena polisi tidak berniat melakukan penangkapan maka 4 orang Laskar FPI yang waktu itu masih tersisa tangannya tidak diborgol.
Dari situlah terjadi sebuah peristiwa penyerangan yang dilakukan oleh 4 orang Laskar FPI itu yang dibawa polisi di mobil.
“Salah seorang dari mereka tiba-tiba mencekik seorang anggota polisi dan tema lainnya merebut senjata polisi yang ada. Terjadilah pertarungan di dalam mobil, saling pukul dan saling cekik, polisi juga mempertahankan senjata mereka,” papar Denny Siregar.
Situasi yang ada pada saat itu menurut Denny Siregar adalah membunuh atau dibunuh.
Dengan begitu disebut Denny Siregar polisi terpaksa menembak 4 Laskar FPI yang tersisa demi mempertahankan nyawa mereka. (Poskota)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »