Ferry Juliantono Sebut Indonesia Kini Dikuasai Swasta dan Tiongkok, Simak Penjelasan Berikut Ini

BENTENGSUMBAR.COM - Wakil Ketua Partai Gerindra Ferry Juliantono menyebut Indonesia kini telah dikuasai oleh pihak swasta dan neo-imperialis Tiongkok.

Ferry Juliantono mengungkapkan hal tersebut ketika dirinya menghadiri deklarasi Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia (PMKI) bersama sejumlah tokoh lainnya bertepatan dengan momen 93 tahun Sumpah Pemuda.

"Saya hadir kemarin sebagai anak bangsa yang tergerak hatinya, kemudian berkumpul bersama teman-teman semuanya bahwa memang pada momentum Sumpah Pemuda sebagai momen yang tepat untuk kita mulai melihat kembali imajinasi kita tentang Indonesia dan kemudian kita juga lihat fakta yang ada sekarang, kita cenderung harus ada yang mengkritik pemerintah," kata Ferry Juliantono sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Hersubeno Point pada Jumat, 29 Oktober 2021.

Ferry Juliantono menyebut bahwa peran negara dalam pembangunan Indonesia pada masa kini terbilang kecil.

Sebaliknya, dia justru menyebut menguatnya peran swasta dalam hampir segala aspek kehidupan rakyat Indonesia.

"Kita menemukan bahwa Indonesia terlalu memang sekarang ini peran negaranya makin kecil. Sudah semakin kecil, kemudian swasta semakin besar dan menguasai hampir segala aspek kehidupan kita," ujarnya.

Lebih jauh Ferry Juliantono mengungkapkan, saat ini juga terdapat neo imperialisme yang dilakukan Tiongkok terhadap Indonesia dalam bidang ekonomi.

Ferry Juliantono menyebut hal tersebut menimbulkan sejumlah konsekuensi yang sangat merugikan bangsa Indonesia.

"Bahkan lebih jauh lagi, sekarang ada neo imperialisme dalam bentuk kapitalisme negara Tiongkok pada Indonesia yang menimbulkan konsekuensi-konsekuensi yang merugikan kita sebagai bangsa dan juga merugikan rakyat," katanya.

Ferry Juliantono menyebut munculnya oligarki di Indonesia karena terlalu besarnya peran swasta dalam konteks pembangunan nasional.

Bahkan dia menilai, dalam beberapa dekade terakhir peran swasta dalam pembangunan nasional semakin membesar, sementara peran koperasi dan BUMN justru semakin mengecil.

"Munculnya oligarki di Indonesia ini karena terlalu besarnya peran swasta. Dalam kurun waktu beberapa dekade ini, memang peran swastanya makin besar, peran koperasinya makin kecil, peran BUMN yang tadinya juga masih lumayan sekarang relatif juga mengecil," ujar dia.

Ferry Juliantono menegaskan bahwa sumber daya vital bagi hajat hidup rakyat Indonesia haruslah dikuasai oleh negara melalui peran BUMN.

Akan tetapi kata dia, realita yang terjadi justru sebaliknya yakni beberapa sumber daya vital bagi hajat hidup rakyat Indonesia dikuasai oleh pihak swasta bahkan asing.

"Harusnya kan sumber-sumber daya yang penting untuk hajat hidup orang banyak di Indonesia itu haruslah dikuasai oleh negara (BUMN), ini malah kebalik di Indonesia ini," tuturnya. (Kabarbesuki)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »