Husssh! Kedekatan Jokowi dan Puan Bukan untuk Pilpres Lho! Cek Nih Faktanya

BENTENGSUMBAR.COM - Kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan Ketua DPR RI, Puan Maharani disorot oleh beberapa media. Banyak yang menganggap Puan getol bersama dengan Presiden. 

Mulai dari pembukaan PON di Papua, meninjau vaksinasi, sampai peresmian infrastruktur. Hal itu asumsikan bahwa untuk mempermulus jalan menuju kursi Presiden 2024. 

Padahal faktanya, kebersamaan Jokowi dan Puan sudah berlangsung lama. Perlu diketahui, Jokowi dan Puan merupakan satu partai yang sama. Wajar jika mereka sering bersama dan bertemu. 

Selain itu, mengenai jabatan Presiden dan Ketua DPR, keduanya memiliki pekerjaan yang sama untuk rakyat. Tak masalah bukan jika mereka sering meninjau bersama. 

Sebagai contoh, ketika menjabat sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi korban bencana di Sulawesi Tengah pada 2018. 

Di sana, baik Puan dan Jokowi mendengarkan langsung keluhan-keluhan para pasien sekaligus berupaya membesarkan hati mereka agar tetap sabar menghadapi cobaan ini.

Setelah dari bandara, Presiden Jokowi dan para menteri meninjau sejumlah lokasi terdampak bencana, antara lain Kelurahan Petobo, RS Wirabuana, dan Hotel Roa-Roa. Di Kelurahan Petobo, Presiden Jokowi dan rombongan meninjau lokasi reruntuhan desa dan penanganan para korban terdampak bencana di Sulawesi Selatan.

Selain itu, mereka juga menerima sejumlah laporan yang berkaitan dengan upaya pemulihan aktivitas dan sarana umum yang ada di sana.

Saat gempa itu, Puan Maharani mengatakan bahwa pemerintah akan memastikan tersedianya makanan, air minum, pelayanan kesehatan, dan penanganan pengungsi berjalan dengan baik.

“Untuk stok makanan dan air minum akan dipastikan ketersediaanya. Begitu pula dengan pelayanan kesehatan dan penanganan pengungsi dipastikan berjalan dengan baik,” kata dia.

Selain di Palu, Presiden Jokowi dan rombongan juga mengunjungi Donggala, tepatnya di Loli Saluran Kecamatan Benawa. Mereka meninjau rumah warga dan titik lokasi pengungsian warga, serta memantau bagaimana perkembangan penanganan pascagempa.

Tak hanya itu, saat Jokowi dimandatkan maju dalam pilpres, Puan juga tak Puan Maharani memastikan koalisi pendukung untuk Jokowi. 

Selain itu, kebersamaan mereka juga terlihat ketika perhelatan Asian Games 2018. 

Bahkan Puan Maharani mengikuti jejak Presiden Joko Widodo membuat jaket kustom bertema Asian Games 2018. Jaket kustom berwarna merah itu ia kenakan di atas panggung panggung Konser 100 Hari Menjelang Asian Games 2018.

Jaket itu berlogo Asian Games di bagian dada kiri, dan logo Kemenko PMK di sebelah kanan. Sedangkan di bagian punggung, ada desain unik warna-warni cerah dengan peta Indonesia di tengah. "Ini menceritakan warnanya cerah, warna Asian Games. Gambarnya, gambar Indonesia, dan juga mewakili cabor-cabor olahraga," ujar Puan menjelaskan makna desain unik jaketnya. 

Jaket Asian Games tersebut dibuat khusus oleh Puan untuk mengajak rakyat Indonesia ikut meramaikan suasana menyambut Asian Games 2018, yang akan digelar di Jakarta dan Palembang pada Agustus mendatang.

Kritik yang membangun

Walau kedekatan mereka, Puan tak takut untuk mengkritik pemerintah Jokowi. Sebagai contoh, soal strategi akhir dalam menangani pandemi Covid-19.

“Pemerintah lebih terbuka lagi mengungkap strategi akhir (exit strategy) pandemi covid-19 di Indonesia beserta peta jalan yang akan ditempuh,” ujar Puan Maharani.

Kala itu, Politikus PDIP ini juga meminta pejabat publik untuk memahami persoalan dan memberikan solusi atas apa yang dialami masyarakat, terlebih bagi mereka yang terdampak PPKM.

“Tidak semua orang punya tabungan atau sumber-sumber penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan minimal mereka sehari-hari bila tak ada kebijakan nyata dari pemerintah dan uluran tangan banyak pihak,” kata Puan.

Anak dari Megawati Soekarnoputri itu mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan masyarakat agar program penanggulangan Covid-19 bisa berjalan optimal.

“Kepercayaan rakyat harus terus dijaga lewat beragam cara. Jangan sampai rakyat berputus asa dan menganggap negara tidak ada atau abai. Ketika rakyat percaya, apapun program pemerintah akan otomatis didukung juga,” pungkasnya.

Selain itu, Puan Maharani juga mengkritik data anak yatim atau piatu dampak Covid. Hingga kini, cukup banyak anak yang kehilangan orangtua lantaran meninggal dunia karena Covid-19, namun Puan Maharani belum mempunyai datanya.

“Hingga saat ini saya belum melihat ada data khusus terkait anak-anak Indonesia yang kehilangan orang tua mereka karena Covid-19,” katanya pada Rabu, 4 Agustus 2021.

Puan Maharani mewanti-wanti pemerintah bahwa data tersebut diperlukan sebagai langkah untuk memberi perlindungan kepada anak-anak yang kehilangan orang tua akibat Covid-19.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »