Panen Prestasi di Masa Pandemi, Akhirnya Timnas Wanita Indonesia Lolos Final Piala Asia 2022

BENTENGSUMBAR.COM - Kabar baik kembali datang dari dunia olahraga nasional. Timnas wanita Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia 2022 setelah menaklukkan Singapura dengan skor 1-0 pada laga kedua babak kualifikasi Grup C. Kemenangan ini jadi gerbang pembuka setelah 32 tahun lamanya.

Pasukan Garuda Pertiwi tampil gemilang di Stadion Republican Central, Dushanbe, Tajikistan. Pada babak pertama, Indonesia sukses mencetak gol pada menit ke-31 setelah beberapa kali memiliki peluang emas.

Gol kemenangan tersebut dicetak oleh Octavianti Dwi Nurmalita yang dengan apik memanfaatkan kemelut di depan gawang Singapura setelah tendangan penjuru. Hingga akhir pertandingan, Indonesia berhasil mempertahankan skor.

Tim asuhan Rudy Eka Priyambada ini masih menduduki puncak klasemen dengan nilai enam poin dan melaju ke putaran final Piala Asia Wanita 2022 yang akan digelar di India pada 20 Januari-6 Februari mendatang.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan bersyukur atas pencapaian ini. Dia telah melihat kerja keras skuad Garuda Pertiwi demi meraih kemenangan kedua kalinya atas Singapura.

“Alhamdulillah kami lolos ke putaran final Piala Asia Wanita setelah terakhir kalinya pada tahun 1989. Terima kasih atas perjuangan pemain dan ofisial timnas Wanita,” kata Iriawan.

Salah satu pemain timnas wanita Indonesia Zahra Musdalifah pun mengaku kehabisan kata-kata karena begitu senang atas keberhasilan Timnas wanita. Menurutnya, keberhasilan ini juga merupakan hasil dukungan tim, pelatih, ofisial, dan keluarga.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak untuk yang selalu mendukung Indonesia, dari pertandingan pertama dan kedua. Dan lihatlah akhirnya kami berhasil karena dukungan mereka," kata Zahra.

Kemenangan tersebut juga mengundang rasa bangga di Tanah Air. Ketua DPR RI Puan Maharani ikut bergembira karena sekali lagi Srikandi Indonesia berhasil mengharumkan nama bangsa.

"Selamat kepada pasukan Garuda Pertiwi! Sepak terjang kalian yang gemilang menjadi energi positif untuk bangsa. Saya merasa sangat istimewa bahwa tim sepak bola perempuan kita bisa mendulang prestasi di ajang internasional," ucap Puan.

Selama ini, menurutnya, dunia sepakbola dalam negeri masih didominasi oleh Timnas pria saja. Padahal, ternyata Timnas wanita juga mampu meraih prestasi yang tak kalah hebatnya.

"Saya merasa terharu khususnya karena Timnas wanita terakhir kali lolos di final Piala Asia Wanita pada tahun 1989. Sudah sangat lama sekali. Di masa pandemi yang serba sulit ini, mulai dari protokol kesehatan untuk bertanding dan selama latihan sebelumnya, justru jadi momen mereka untuk meraih prestasi," tutur Puan.

Terlebih lagi, eks Menko PMK itu semakin kagum karena Timnas wanita bertanding di negara Tajikistan yang jauh dari Indonesia serta memiliki berbagai perbedaan kondisi alam, iklim, dan budaya dengan Indonesia. Berbagai penyesuaian harus mereka hadapi selama pertandingan berlangsung.

“Semoga ini waktunya Garuda Pertiwi bersinar kembali. Kita buktikan bahwa sepakbola wanita hebat dan berhak punya tempat di hati masyarakat,” ujar Politikus PDI Perjuangan ini.

Perjalanan Garuda Pertiwi memang begitu panjang dan berliku. Timnas wanita berpartisipasi dalam Piala Asia Wanita pertama kali pada tahun 1977, lalu kembali berpartisipasi pada gelaran tahun 1981,1986, dan 1989.

Pada edisi 1977 yang berlangsung di Tiongkok, Timnas wanita Indonesia mampu meraih peringkat ke-4 dengan rekor 1 kemenangan dan 3 kekalahan dari 4 laga. Laly pada edisi 1981, peringkat Indonesia turun ke posisi 8 setelah terhenti di babak grup dengan rekor 3 kekalahan dari 3 laga yang dijalani.

Namun Garuda Pertiwi kembali dengan gemilang pada tahun 1986. Timnas wanita Indonesia kembali menempati peringkat ke-4 dengan catatan 2 kemenangan dan 3 kekalahan dari 5 laga yang dimainkan.

Hingga partisipasi terakhir di tahun 1989, langkah Garuda Pertiwi terhenti di babak grup dengan hasil 1 menang, 1 imbang dan 1 kekalahan dari 3 laga.

Sayangnya, pada Piala Asia Wanita edisi 1991 hingga 2003, Timnas wanita Indonesia urung berpartisipasi dalam ajang kualifikasi. Semenatara itu, pada edisi 2006, langkah Garuda Pertiwi harus terhenti di babak kualifikasi.

Setelahnya sejak 2008 hingga 2018, Timnas wanita Indonesia kembali absen dari kualifikasi. Oleh sebab itu, kemenangan Timnas wanita Indonesia atas Timnas Singapura menjadi semacam oase atas kekeringan yang telah terjadi selama 32 tahun belakangan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »