Perjuangan Atlet Bulutangkis Indonesia yang Terus Mengukir Sejarah di Masa Pandemi

BENTENGSUMBAR.COM - Tim Bulutangkis Indonesia kembali mengukir sejarah dunia. Indonesia mampu merebut Piala Thomas 2021. Sebelumnya, atlet bulutangkis Indonesia mampu mendapatkan emas dalam ajang olimpiade 2021 di Jepang.

Perlu diketahui, Piala Thomas pertama kali digelar pada tahun 1949. Dulu kejuaraan ini digelar setiap tiga tahun sekali. Namun, sejak tahun 1982, gelaran ini dilangsungkan setiap dua tahun sekali.

Dalam sejarah Thomas Cup, Indonesia menjadi tim bulu tangkis paling sukses dalam gelaran Piala Thomas. Total, sudah 13 kali para pemain putra Merah Putih mendapatkan gelar juara Thomas Cup.

Namun, sejak 2002 tren itu terhenti dan Indonesia belum mampu menambah koleksi gelar juara Piala Thomas lagi.

Sejak kali terakhir jadi juara Thomas Cup, pencapaian terbaik tim putra Indonesia adalah dengan dua kali menjadi runner-up yakni pada 2010 (kalah dari China) dan 2016 (kalah dari Denmark).

Sementara itu, selama periode Indonesia tidak juara, tim China meroket dan menambah enam gelar juara Piala Thomas sehingga kini menjadi tim tersukses kedua dengan total 10 gelar juara.

Termasuk Indonesia dan China, total sudah ada lima negara yang pernah menjuarai Piala Thomas. Tiga negara lainnya adalah Malaysia, Denmark, dan Jepang.

Adapun pada edisi terakhir Piala Thomas, pada tahun 2018, mempertemukan final China Vs Jepang. Saat itu tim Thomas China menjadi juara dengan kemenangan 3-1. Sedangkan Indonesia sendiri menuntaskan turnamen sebagai semifinalis.Kemenangan terakhir Indonesia dipersembahkan Jonatan Christie (Jojo).

Jojo menang atas Li Shi Feng lewat pertarungan tiga gim, 21-14, 18-21, dan 21-14. Pada pertandingan pertama, Indonesia mengutus Anthony Sinisuka Ginting berhadapan dengan tunggal China, Guang Zhu 18-21, 21-14, dan 21-16. Kemenangan Ginting menyulut semangat tim Indonesia.

Di nomor ganda putra, Fajar Alfian / Muhammad Rian melawan He Ji Ting / Zhou Hao Dong. Fajar/Rian tanpa ampun menghukum He Ji/Zhouh Hao langsung dengan dua gim, 21-12, 21-19.

Puncaknya pada pertandingan ketiga, Jonatan Christie harus meladeni Shi Feng. Menang di gim pertama, 21-14, Jojo harus mengakui kekalahan di gim kedua dengan skor 18-21.

Namun di gim ketiga, Jojo berhasil memperbaiki penampilannya. Alhasil, Jojo menang 21-14.

Dalam sejarah Piala Thomas, Indonesia telah berhasil menjadi juara ke-13. Terakhir Indonesia mampu merebut Piala Thomas pada 2002. Tahun ini sangat spesial karena sudah 15 tahun Indonesia puasa gelar Piala Thomas.

Atas kemenangan itu, banyak yang memberikan pujian kepada tim bulutangkis Indonesia. Salah satunya Tim Denmark. Mereka memberikan respek besar kepada Indonesia di ajang Piala Thomas. Para tim tuan rumah, sampai berdiri di tribun ketika penyerahan trofi.

Hal itu terlihat ketika tim Denmark berdiri saat tim Indonesia dikalungi medali. Mereka turut memberikan tepuk tangan dan memberikan penghormatan kepada Jonatan Christie dkk.

Sedikit berbeda

Kemenangan Tim Bulutangkis Indonesia kurang sempurna karena bendera merah putih tidak bisa berkibar akibat larangan dari Badan Anti Doping Dunia (WADA).

Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga ( Menpora ), Zainudin Amali telah membentuk tim investigasi guna menangani polemik sanksi dari Badan Anti Doping Dunia (WADA). Amali mengatakan tim investigasi sudah berangkat menuju Eropa untuk menghadiri pertemuan dengan WADA.

“Ketua tim (investigasi) kita, pak Raja Sapta sekaligus ketua NOC semalam sudah berangkat ke Eropa, memang ada kegiatan dengan pertemuan IOC jadi IOC memproses seluruh dunia jadi berkumpul di sana,” tutur Amali.

Amali menjelaskan pertemuan itu juga akan dihadiri oleh pihak WADA. Nantinya, tim investigasi dalam kesempatannya akan menjelaskan mengenai apa yang Indonesia alami.

Sanksi dari WADA itu juga dikomentari oleh Ketua DPR RI, Puan Maharani. Ia meminta jajaran pemerintah bekerja cepat dan tepat menyelesaikan persoalan sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia atau World Anti-Doping Agency (WADA). Pemerintah perlu melakukan evaluasi untuk kemudian mengupayakan segala cara agar sanksi tersebut cepat dicabut.

“Lakukan segala upaya agar sanksi ini cepat dicabut, kalau perlu lewat pengadilan arbitrase olahraga. Supaya Merah Putih bisa berkibar dan Indonesia tidak terkendala menjadi tuan rumah kejuaraan olahraga internasional,” kata Puan, Selasa, 19 Oktober 2021.

Indonesia terpaksa tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih di partai pamungkas Thomas Cup 2020 meski berhasil keluar sebagai kampiun. Hal tersebut menjadi salah satu sanksi dari WADA akibat Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dianggap tidak patuh dalam menerapkan program pengujian doping.

Selain itu, Indonesia juga terancam tidak bisa jadi tuan rumah event olahraga internasional akibat sanksi dari WADA. Menurut Puan, kelalaian dalam program pengujian doping harus dicegah semaksimal mungkin. 

“Karena ini menyangkut kehormatan serta nama baik bangsa dan negara. Kita tidak ingin akibat sanksi dari WADA, penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia menjadi terkendala,” ujarnya.

Puan mengingatkan, Indonesia juga telah mengantongi izin perhelatan World Superbike (WSBK) yang akan diselenggarakan di Sirkuit Mandalika, Lombok dalam waktu dekat. Pemerintah diminta segera mencari solusi agar acara tersebut tidak terkendala sanksi.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »