Pesona Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo Kabupaten Pasaman

RAO Utara merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Pasaman. Kecamatan ini memiliki tiga nagari di dalamnya, yaitu Nagari Langung, Nagari Koto Rajo, dan Nagari Kotonopan. Kecamatan ini dihuni oleh beberapa jenis suku seperti minang yang merupakan suku asli dan beberapa suku pendatang seperti mandailing, batak, dan jawa. 

Selain memiliki keberagaman penduduk, kecamatan ini juga memiliki sejumlah destinasi wisata yang cukup menarik untuk dikunjungi. Baik itu destinasi alam seperti sungai, air terjun ataupun bangunan yang sangat cocok sebagai latar belakang untuk mengabadikan momen bersama keluarga ataupun orang yang spesial.

Salah satu bangunan yang cocok dijadikan tempat untuk mengabadikan momen bersama keluarga ialah salah satu masjid yang ada di Nagari Koto Rajo. Masjid ini bernama "Al-Ikhwan".

Masjid ini terletak kurang lebih 12 KM dari jalan besar yaitu Jalan Lintas Sumatera yang terletak di Kecamatan Rao, Kabupaten Pasaman. Pemberian nama masjid didasari pada harapan masyarakat setempat. Al-Ikhwan berarti persaudaraan. Dengan begitu masjid ini diharapkan mampu menjalin atau mempererat persaudaraan sesama masyarakat Koto Rajo. 

Selain itu masjid ini juga diharapkan bisa menjadi tempat bersilaturrahmi antara masyarakat dengan para pengunjung yang berasal dari luar daerah. Tentunya fungsi diatas adalah fungsi lain selain menjadi tempat beribadah atau zikrullah yang merupakan fungsi utama masjid.

Masjid ini dibangun oleh seorang pengusaha keturunan Koto Rajo yang tinggal di Jakarta. Masjid ini dibangun sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah. 

Selain itu pengusaha tersebut juga berharap agar Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo bisa menjadi tempat memupuk Ukhwah Islamiyah sesama masyarakat sehingga tujuan dibuatnya nama Al-Ikhwan bisa tercapai dengan baik.

Masjid ini dibangun pada tahun 2016. Peletakan batu pertama masjid ini dilakukan oleh pihak Kementarian Agama Kabupaten Pasaman. Acara peletakan batu pertama diiringi dengan penentuan arah kiblat. Ukuran masjid sendiri termasuk teras masjid yaitu 20 x 21 m, sedangkan untuk luas bagian dalam masjid yaitu 14 x 14 m.

Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo memiliki satu kubah dengan biaya sekitar 700 Juta Rupiah dan empat menara yang menghabiskan dana sekitar 200 Juta Rupiah. Biaya pembuatan masjid ini sendiri ditaksir mencapai 6,5 M. Biaya seperti itu tentunya sepadan dengan bentuk masjid yang sangat indah dan megah.

Bentuk yang indah menjadikan Masjid Al Ikhwan Koto Rajo menjadi salah satu masjid terindah yang berada di Kabupaten Pasaman. Arsitektur masjid sendiri dibuat oleh seorang pemuda yang berasal dari Padang Sidimpuan yang merupakan lulusan dari salah satu universitas di Amerika.

Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo diresmikan pada tanggal 16 Maret 2018 (28 Jumadil Akhir 1439 H). Peresmian masjid ini begitu meriah karena dihadiri langsung oleh tokoh-tokoh penting Kabupaten Pasaman. 

Peresmian masjid ini juga terasa sangat istimewa karena dihadiri oleh Gubernur Sumatera Barat ketika itu yaitu Bapak Prof. Dr. Irwan Prayitno, S.Psi., M.Sc. Gubernur berpesan agar masyarakat bekerjasama untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo.

Saat ini sudah banyak pengunjung yang datang untuk beribadah dan tidak lupa pula mengambil beberapa foto sebagai cara untuk mengabadikan momen bersama keluarga. 

Selain itu arsitektur masjid yang indah juga sering dijadikan latar untuk foto prewedding. Calon pengantin yang prewedding tidak hanya berasal dari Nagari Koto Rajo. Ada yang berasal dari luar Nagari Koto Rajo, bahkan tidak jarang pula calon pengantin tersebut berasal dari luar Kecamatan Rao Utara seperti dari Kecamatan Rao dan lain sebagainya. 

Dengan banyaknya pengunjung yang mengunjungi Masjid Al-Ikhwan Koto Rajo tentunya menunjukkan jika masjid tersebut memang cocok dijadikan tempat berfoto. Untuk itu sudah menjadi tanggungjawab bersama untuk menjaga kebersihan dari masjid ini.

Baik itu pengurus masjid, niniak mamak, dan seluruh aspek masyarakat harus bekerjasama menjaga kebersihan masjid agar masyarakat dan pengunjung merasa nyaman baik itu ketika beribadah maupun mengambil foto.

*Penulis: Oleh Muhammad Arjun, Mahasiswa Sastra Daerah Minangkabau Universitas Andalas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »