Puan Maharani Paling Laku di Bursa Pilpres 2024, Begini Kata Pengamat

BENTENGSUMBAR.COM - Nama Puan Maharani akhir-akhir ini ramai dibicarakan di bursa calon presiden dan wakil presiden sebagai satu-satunya calon dari kaum perempuan. Sederet pengamat memperkirakan cucu Proklamator RI ini termasuk kandidat kuat yang mampu masuk pertarungan Pilpres 2024. 

Ketua DPR RI ini juga kerap disandingkan dengan banyak nama lain, seperti Anies Baswedan, Sandiaga Uno, hingga Prabowo Subianto. Baru-baru ini, misalnya, pengamat politik Zaki Mubarak bersuara bahwa Ketua DPR RI Puan Maharani cocok disandingkan dengan  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

“Yang diperlukan para kandidat adalah memperluas ceruk pemilih, sehingga koalisi antar parpol sangat penting. Anies dan Puan Maharani bisa menggabungkan dua kekuatan,” kata Zaki, Selasa (19/10/2021).

Dia menilai, pasangan tersebut bisa menjembatani antara pemilih Islam dan nasionalis. Lebih dari itu, Zaki menilai nama Puan bisa ikut eksis berkat Anies karena Gubernur Jakarta ini selalu menduduki puncak peringkat dalam berbagai lembaga survei kredibel.

“Bahkan, relawan Anies makin melebar membuatnya percaya diri untuk nyapres. Masalahnya, PKS dan PDIP seperti kucing dengan tikus, susah untuk didamaikan,” kata akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini.

Sebenarnya pendapat bahwa pasangan Puan-Anies diperkirakan cocok maju dalam Pilpres 2024 bukan kali pertama muncul. Sebelumnya, pengamat politik Dedi Kurnia Syah juga pernah berkata bahwa Puan lebih cocok apabila disandingkan Anies dalam Pilpres 2024 mendatang.

Lebih jauh, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) itu menyebut, usulan Puan dan Anies akan lebih berpeluang menang daripada Puan dipasangkan dengan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto.

“Jika kemudian ada usulan Anies-Puan, sekurangnya untuk saat ini itu lebih baik jika dibanding Prabowo-Puan,” ujar Dedi pada Rabu (11/8/2021).

Menurutnya, pasangan Puan dan Prabowo memiliki potensi kekalahan yang cukup tinggi dalam Pilpres. Dia menyatakan, Prabowo-Puan memang punya kesulitan tersendiri untuk menang akibat kejenuhan publik pada sosok Prabowo. Apalagi, kepercayaan publik terhadap Puan belum sepenuhnya muncul.

Tak hanya itu, Dedi justru beranggapan bahwa sebaiknya Prabowo ke depannya menjadi ‘king maker’ atau pemain pemenang yang ada di balik layar. Menurutnya sudah waktunya Prabowo bukan lagi menjadi petarungnya.

Sosok kuat

Sementara itu, Reza Maulana, Peneliti Bidang Sosial dan Politik Political Economy and Policy Study (PEPS) pernah juga menyatakan bahwa menurutnya sosok Puan Maharani merupakan calon kuat Presiden RI mendatang.

Ketika muncul pertanyaan yang menyangsikan kepemimpinan perempuan, Reza justru menganggapnya angin lalu. Dia menilai,  tidak ada masalah seorang perempuan menjadi pemimpin di Indonesia karena negara ini telah lebih dahulu dipimpin oleh seorang perempuan.

Di dalam negeri, dia pun menyebut nama-nama seperti RA Kartini, Cut Nyak Dhien, hingga sang ibunda, Megawati Soekarno Putri. Sedangkan di luar negeri, Reza menunjuk sosok pemimpin perempuan semisal Perdana Menteri Jerman, Angela Merkel, Presiden Taiwan, Tsai Ing-Wen, dan Perdana Menteri Selandia baru, Jacinda Ardern.

“Tanpa bermaksud mengesampingkan politisi perempuan lainnya, Puan punya peran penting di dalam dinamika politik. Bahkan, dianggap sebagai model dari politisi perempuan di Indonesia,” ucap Reza, Jumat (20/8/2021).

Dia menyebut, Puan telah melakukan sejumlah terobosan. Selain itu, Reza juga menilai Puan diuntungkan karena lahir dari keluarga politik sehingga Puan memiliki budaya politik yang cukup tinggi.

Hal tersebut, lanjutnya, dilihat dari karir Puan yang melesat sejak bergabung dalam organisasi kepemudaan di tahun 2006, hingga menjadi anggota DPR dalam kurun waktu tiga tahun setelahnya.

"Karir politiknya tergolong mulus dan cepat menunjukan kapasitas dan kapabilitasnya dengan kerja keras. Berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri kerap dinobatkan kepadanya, diantaranya Guinness World Record pemrakarsa pagelaran Wayang Kulit dengan kelir terpanjang pada Tahun 2013,” papar Reza.

Walau perkembangannya banyak politisi laki-laki, namun Puan Maharani selalu tak pernah merasa tersisih, apalagi inferior. Sebaliknya, dia justru semakin matang dan piawai memainkan peran politiknya.

Reza pun menyebutkan saat Puan ditunjuk sebagai Kepala Badan Pemilihan Umum Partai pada Pemilu 2014 lalu. Ketika itu Puan sukses membawa PDI Perjuangan memenangkan pemilu dengan hasil yang sangat memuaskan.

Alasan itu pula, menurutnya, yang membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasukkan Puan ke dalam kabinet kerja sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia periode 2014 hingga 2019.

Kala itu, Puan pun menjadi perempuan pertama dan termuda yang pernah menjabat sebagai menteri koordinator. Sejak menjabat Menko PMK, Puan gencar mewujudkan ide dan gagasannya dengan mempromosikan budaya Indonesia yang bergotong royong.

Oleh karena itu, dengan sepak terjang tokoh perempuan ini, selain menginspirasi, Puan Maharani mampu menjadi role model politisi perempuan di Indonesia. Pasalnya, Puan telah membuktikan keberhasilannya di lembaga legislatif sekaligus di tingkat eksekutif.

“Sejarah akan mencatat bahwa, dinamika politik Indonesia modern telah memberikan tempat kepada perempuan secara terus menerus mengkampanyekan nilai-nilai luhur Pancasila dan berkebudayaan Indonesia,” pungkas Reza.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »