Anies Baswedan Pilih “Balapan Mobil” daripada Atasi Banjir, Puan Maharani: Prioritaskan Keselamatan Rakyat!

BENTENGSUMBAR.COM - Musim hujan sudah tiba, hujan mengguyur di banyak daerah, termasuk di Jabodetabek. Lagi-lagi, permasalahan banjir belum terselesaikan. Sebaliknya, semakin mengkhawatirkan dengan bertambahnya pemukiman yang terendam. Banjir seakan menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Pada Minggu, 7 November 2021, sejumlah area di DKI Jakarta terendam banjir. Pos Pemantau Pintu Air Manggarai Jakarta Selatan mengantisipasi peningkatan debit air.

Pada Minggu malam, dilaporkan tinggi muka air di Pos Pemantau Pintu Sungai (PS) Depok terpantau berstatus siaga 2. Memang, sejumlah wilayah di DKI Jakarta diguyur hujan dengan intensitas deras pada Minggu siang hingga sore.

Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sebenarnya telah mengeluarkan peringatan potensi hujan deras disertai petir dan angin kencang di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, pada Minggu sore.

Jangan bangga dulu

Banjir yang masih terjadi di sebagian wilayah di Ibu Kota mendorong Advokat Peradi, Dusri Mulya untuk mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Melalui akun Twitter pribadinya, dia mengingatkan Anies untuk bersiap-siap.

“DKI Jakarta mulai dikepung banjir. Siap-siap die hard Anies Baswedan,” kata Dusri Mulya, Senin (8/11/2021).

Menurutnya, banjir tersebut akan membuat Anies Baswedan dan kolega kembali bekerja keras di tengah rasa bangga yang sempat diungkapkan Anies pada beberapa bulan sebelumnya.

“Kalian akan kerja keras setelah kemarin berbangga diri DKI Jakarta tak banjir walau dihantam hujan deras,” tulis pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Departemen Propaganda dan Anti Hoaks Partai Bulan Bintang itu.

Dia pun berharap ke depannya Anies Baswedan tidak cepat berbangga diri dengan hasil yang diraih selama menjadi Gubernur DKI Jakarta, khususnya yang berkaitan dengan persoalan banjir.

Jika ditarik ke belakang, Anies Baswedan pernah mengungkapkan perasaan bangganya atas keberhasilannya dalam mengatasi banjir di DKI Jakarta.
Cipinang Melayu, Jakarta Timur, menurut Anies, merupakan satu dari sekian banyak bukti keberhasilan dalam mengatasi banjir di DKI Jakarta.

Dianggap boros

Banjir yang masih belum teratasi ini membuat berbagai pihak berkomentar terhadap kebijakan Anies selama ini. Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI, Anggara Wicitra menyebut Anies lebih memilih “acara balap mobil” ketimbang mengatasi banjir di DKI Jakarta.

"Pada 30 Desember 2019 Dispora membayar termin kedua sebesar 10 juta poundsterling atau Rp180 miliar menggunakan APBD, sehingga total yang disetor Rp360 miliar,” kata Anggara dalam keterangan resminya.

“Sementara itu, anggaran pembebasan tanah normalisasi Kali Ciliwung Rp 160 miliar malah dibatalkan. Ini menunjukkan bahwa Pak Gubernur Anies lebih mementingkan acara balap mobil dibandingkan mengatasi banjir," lanjut dia.

Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut pernah meminjam uang untuk membayar biaya komitmen atau commitment fee Formula E pada 2019 sebesar 10 juta poundsterling atau sekitar Rp180 miliar.

Hal tersebut diungkapkan  dalam keterangan persnya, Senin, 8 November 2021.

Disebutkan, utang untuk membayar Formula E tersebut terungkap dari Surat Kuasa no.747/-072.26 tanggal 21 Agustus 2019.

"Baru kali ini ada gubernur bela-belain utang demi mengadakan acara balapan mobil, bukan untuk hal yang mendesak seperti membayar gaji pegawai atau mengatasi bencana banjir," pungkasnya.

Perlu upaya semua pihak

Banjir terus berulang dari tahun ke tahun setiap musim hujan tiba. Tak hanya DKI Jakarta, wilayah lain pun kerap mengalami kejadian serupa. Oleh karena itu, Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemerintah melakukan upaya terbaik dan memprioritaskan keselamatan rakyat.

"Saya turut prihatin dengan terjadinya musibah banjir, longsor, dan banjir bandang di sejumlah daerah di Tanah Air. Pemerintah harus sigap menyelamatkan warga yang tempat tinggalnya mengalami banjir," kata Puan pada Selasa (9/11/2021).

Hal itu dikatakannya terkait banjir yang melanda sejumlah titik di wilayah Jakarta, Karawang, Sintang, Aceh Selatan, Mamuju (Sulbar), dan daerah lainnya.

Puan meminta pemerintah menyiapkan segala fasilitas dan kebutuhan untuk warga yang rumahnya terendam banjir, termasuk logistik.

"Pastikan warga yang harus mengungsi ditempatkan di s​​elter-selter yang aman dan nyaman. Pemerintah harus menjamin kebutuhan pokok mereka, termasuk air bersih, keperluan anak-anak, balita, lansia, ibu hamil, dan ibu menyusui," ujarnya.

Dia meminta pemerintah harus memastikan kebutuhan terpenuhi untuk warga yang tetap memilih bertahan di rumahnya yang terendam banjir dan pasokan listrik harus terjamin dengan mengedepankan prinsip keamanan.

Selain itu, Puan menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya warga yang menjadi korban banjir bandang dan longsor di sejumlah daerah, seperti di Kota Batu yang menyebabkan tujuh orang meninggal.

Dia meminta pemerintah, khususnya pemda yang wilayahnya rawan bencana untuk melakukan langkah antisipasi terjadinya bencana karena peringatan BMKG terhadap fenomena La Nina yang memicu peningkatan potensi kejadian bencana hidrometeorologi.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »