BENTENGSUMBAR.COM - Denny Siregar angkat bicara soal kwajiban PCR untuk pembatasan mobilitas. Denny Siregar mengkritik karena diwajibkan itu, malah menjadi celah untuk memainkan harga tec wajib PCR.
Pendukung Jokowi dan Ganjar Pranowo ini merespons beberapa permainan harga untuk tes PCR lho. Apa sih komentarnya Denny Siregar ya.
Pendung Jokowi, Denny Siregar mengkritik aturan wajib PCR yang beberapa waktu lalu jadi perdebatan dan sorotan nasional.
Dengan regulasi wajib PCR, malah dijadikan buat ladang menaikkan harga seenaknya. Denny meyakini sepanjang ada atuan wajib tes PCR maka akan banyak yang aji mumpung gitu.
“Selama masih banyak peraturan yang dikeluarkan dgn konsep “wajib”, maka banyak pencuri jg akan memanfaatkan. Bisnis ginian menggiurkan. Biaya belinya murah, jualnya gila2an. Dan kita ga bisa ga beli, krn diwajibkan,” tulisnya merespons harga tes PCR di Bali sampai 1 juta.
Nah sorotan soal wajib dan harga PCR yang gila-gilaan ini jadi sorotan Denny lho Sobat Hopers. Menurutnya harga dan wajib tes PCR ini mencoreng pemerintahan Jokowi. Kan sudah bagus kebijakan pembatasan mobilitas eh malah muncul aturan wajib PCR.
“Padahal kebijakan PPKM sudah keren, situasi sudah tenang, eh ada aja kewajiban PCR. Akhirnya dibongkar2kan siapa aja yang bermain di sana? Harusnya kalau udah untung ya exit saja, nggak usah diterus-teruskan, Akhirnya kelihatan bobroknya,” tulis Denny.
Pendukung Jokowi ini menilai kalau lagi-lagi PCR lagi-lagi PCR, maka yang untung adalah perusahaan dan para pemegang sahamnya dong.
Menteri di Balik Bisnis PCR
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kesehatan dan Keadilan mengungkapkan kejanggalan yang ada dalam penentuan harga tes PCR di Indonesia. Salah satu anggota koalisi, Muhammad Isnur menilai bahwa patokan harga PCR yang dibuat pemerintah seakan tidak mencerminkan asas transparansi dan akuntabilitas.
Oleh sebabnya pihaknya menduga bahwa penurunan harga PCR oleh pemerintah hanya untuk menguntungkan kelompok bisnis tertentu.
“Kebijakan tersebut diduga hanya untuk mengakomodir kepentingan kelompok tertentu yang memiliki bisnis alat kesehatan, khususnya ketika PCR dijadikan syarat untuk seluruh moda transportasi,” kata Isnur dalam keterangan tertulis, pada Minggu, 31 Oktober 2021.
Nah beberapa menteri Jokowi yang dituding terlibat dalam bisnis PCR ini adalah Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan sampai Menteri BUMN, Erick Thohir. (Hops)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »