Davina Veronica Sebut Kasus Kematian Anjing Canon di Aceh adalah Puncak dari Penyiksaan Hewan di Indonesia

BENTENGSUMBAR.COM – Belum lama ini kasus kematian seekor anjing bernama Canon di Aceh yang terjadi di lokasi wisata halal menjadi perbincangan di media sosial.

Artis Davina Veronica yang sejak lama menaruh perhatian pada kasus Canon menyebut bahwa kasus ini merupakan puncak dari penyiksaan hewan di Indonesia.

“Kasus anjing bernama canon adalah puncak gunung es dari begitu banyak kasus-kasus ketidakadilan serta eksploitasi dimana kekerasan, penganiayaan, penelantaran dan penyiksaan terhadap hewan terjadi di Indonesia,” kata Davina Veronica melalui Instagram @davinaveronica sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Davina Veronica kemudian memberikan contoh seperti kasus kuda pekerja dan lumba-lumba yang dijadikan objek tontonan hiburan untuk manusia.

Termasuk perdagangan daging anjing untuk menjadi konsumsi dan serta topeng monyet.

“Seperti; perdagangan satwa liar baik satwa yang dilindungi maupun satwa tidak dilindungi, kasus kuda pekerja, lumba-lumba sebagai objek tontonan hiburan manusia, perdagangan daging anjing untuk dikonsumsi, lalu kasus2 penelantaran-penyiksaan-kekerasan terhadap hewan peliharaan rumah, topeng monyet dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Menurut Davina Veronica, manusia yang merupakan makhluk berada seharusnya peduli akan kesejahteraan dan nasib hewan mengingat mereka juga tinggal di tempat yang sama.

“Hewan-hewan di sini dengan kita di planet ini dimana kita menyebutnya rumah, manusia adalah mahluk beradab, maka kita perlu pedulikan kesejahteraan dan nasib hewan di bumi ini,” tuturnya.

Davina Veronica kemudian menyinggung ada UU dan peraturan yang mestinya harus ditegakkan, dipakai, dan dijalankan.

“Ada UU dan Peraturan yang melindungi keberadaan mereka. Dan itu harus ditegakkan, dipakai dan di jalankan”

“Ini bukan masalah anda suka atau tidak suka hewan tapi ini menyangkut sisi kemanusian dari manusia,” katanya.

Lebih lanjut, Davina Veronica menjelaskan bahwa adalah hal yang benar untuk melindungi keberadaan hewan di mana mereka dan manusia berbagi di planet yang sama.

Hewan tersebut dikatakan Davina Veronica memiliki hak di bumi seperti halnya kita manusia.

“Merupakan suatu yang benar untuk kita semua lakukan, ini untuk melindungi dan membantu keberadaan dari hewan-hewan dimana kita berbagi di planet yang sama. Ini planet mereka juga. Mereka mempunyai hak untuk di sini seperti saya dan Anda,” tuturnya.

Davina Veronica kemudian mengatakan sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian serius akan masalah ini.

Apalagi berdasarkan sebuah riset, Indonesia menjadi negara nomor satu yang paling banyak mengunggah konten penyiksaan hewan di media sosial.

“Dan lagi kasus-kasus kekerasan dan penyiksaan hewan yang terjadi di negara kita ini memberikan image yang kurang baik tentang Indonesia. Sampai ada riset yang menunjukkan Indonesia sebagai negara nomer satu, menduduki peringkat pertama di dunia yang paling banyak mengunggah konten penyiksaan hewan di media sosial. Ini sangat memprihatinkan”

“Sudah saatnya Pemerintah memberikan perhatian serius kepada hal ini. Apalagi kini cara berfikir masyarakat dunia sedang evolve, dimana semua sadar bahwa antara manusia-alam-hewan harus bisa hidup bersama dengan harmonis,” katanya.

Terakhir, Davina Veronica berharap pemerintah bisa mengutamakan kesejahteraan hewan di Indonesia.

"Pemerintah Indonesia harus bisa mengedepankan kesejahteraan hewan di Indonesia. Ketika Pemerintah tegas menegakkan dan menjalankan UU serta Peraturan perlindungan terhadap hewan maka kami yakin masyarakat akan mengikuti juga,” katanya. (PikiranRakyat-Depok)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »