Heboh Bandara Kualanamu Dijual ke India, Anak Buah Erick Thohir Beri Jawaban Menohok

BENTENGSUMBAR.COM – Beredar kabar Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara, yang dikelola PT Angkasa Pura II (Persero) dijual ke India. Kabar tersebut ramai setelah perseroan mengeluarkan pengumuman bahwa GMR Airports Consortium dari India memenangkan tender untuk ikut mengelola bandara tersebut selama 25 tahun.

Mananggapi hal itu, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memberikan penjelasan melalui akun Twitternya (@AryaSinulingga).

"Aset AP II Kuala Namo dijual ??? Yuk aku jelasin, karena kalau hati sdh buta, pikiran pun kehilangan kecerdasan cc @msaid_didu #KualanamoUntung," tulis Arya melalui akun Twitternya, Jumat, 26 November.

Arya menjelaskan AP II dan anak perusahaannya, PT Angkasa Pura Aviasi mendapatkan mitra GMR Airports Consortium untuk mengelola Bandara Kualanamu. 

Adapun, GMR Airports Consortium merupakan strategic investor yang dimiliki oleh GMR Group asal India dan Aéroports de Paris Group (ADP) asal Prancis.

Melalui kerja sama tersebut, lanjut Arya, komposisi saham PT Angkasa Pura Aviasi menjadi 51 persen mayoritas dimiliki oleh AP II dan mitra strategis GMR 49 persen.

Skema kerja sama tersebut akan mewajibkan pengelolaan bandara berkode KNO selama 25 tahun dengan sistem build operate transfer atau BOT. Nantinya, setelah 25 tahun, aset tersebut akan dikembalikan kepada AP II.

"Jadi aset tersebut tetap milik AP II bukan dijual asetnya, jadi keliru kalau mengatakan terjadi penjualan aset," ujarnya.

Adapun keutungan yang didapatkan ada dua. Pertama akan mendapatkan dana sebesar Rp1,58 triliun dari GMR. Keuntungan kedua, akan ada pembangunan dan pengembangan Kualanamu sebesar Rp56 triliun dengan tahap pertama sebesar Rp3 triliun.

Dengan demikian, AP II tidak perlu mengeluarkan uang sebesar Rp58 triliun untuk pengembangan Bandara Kualanamu, melainkan sudah ditanggung oleh mitranya. 

Di sisi lain, dana sebesar Rp1,58 triliun bisa dipakai oleh AP II untuk pengembangan dan pembangunan bandara baru di Indonesia.

"Ini namanya memberdayakan aset tanpa kehilangan aset, bahkan asetnya membesar berkali-kali lipat," pungkas Arya. (djawanews)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »