Kunker ke Banyuwangi, Puan Maharani Berikan Dampak Positif Bagi Masyarakat

BENTENGSUMBAR.COM - Setelah Yogyakarta, Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Banyuwangi. Lokasi yang terkenal dengan Kawah Ijen ini disambangi oleh Puan untuk bertemu dengan masyarakat kabupaten tersebut. 

"Jadwal utamanya adalah bertemu dengan para nelayan dan petani di Banyuwangi. Juga ada teman-teman muda. Beliau ingin berdiskusi secara langsung, menyerap aspirasi dan membantu solusinya," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Tentunya ini sangat membantu Banyuwangi. Ibu Puan kita kenal rajin turun ke bawah untuk membantu mencarikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat dan daerah," imbuh Ipuk.

Kunjungan pertama yang akan dilakukan Puan adalah menemui para nelayan sekaligus menyalurkan bantuan kepada kelompok nelayan se-Banyuwangi.

Setelah itu, Puan juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para petani. Agendanya adalah berdialog dengan para petani dan menyalurkan sejumlah bantuan kepada para petani.

"Kunjungan ini, semoga memberikan kemanfaatan bagi kemajuan nelayan dan petani Banyuwangi. Apa yang menjadi kendala, dapat disampaikan secara langsung sehingga bisa segera mendapatkan solusi," ungkap Ipuk.

Bertemu nelayan

Setelah bertemu dengan para petani di Yogyakarta, Puan langsung menyapa para nelayan di Banyuwangi. 

Ia berdialog bersama nelayan di Kampung Mandar dan menyerap aspirasi para nelayan, sekaligus mengoordinasikan solusinya.

“Saya ingin mendengar langsung dari Bapak/Ibu semua, masalah apa yang dihadapi, usul apa yang ingin disampaikan,” kata Puan.

“Negara kita ini negara maritim yang kaya potensinya seperti di Banyuwangi. Saya ingin tahu permasalahan yang ada pada nelayan. Seperti bagaimana kondisi nelayan selama pandemi, urusan BBM, alat tangkapnya, cold storage, dan lainnya, sehingga bisa kami carikan solusinya,” imbuh Puan.

Pernyataan itu seketika ditanggapi oleh sejumlah nelayan. Seperti Rahmat Sukardi Ketua KUB Pondok Layar Kampung Mandar, yang menyampaikan keluhan terkait petugas Pertamina yang mewajibkan nelayan harus membeli Pertamax untuk bahan bakar perahu.

“Kami ini nelayan kecil dengan pendapatan yang kecil pula. Sangat keberatan apabila diwajibkan membeli Pertamax, tidak bisa membeli pertalite,” kata Sukardi.

Mendapat keluhan itu, Puan langsung meminta Menteri Trenggono untuk menjawab dan memberikan solusi persoalan tersebut. “Silakan Pak Menteri, ini harus ada solusinya untuk nelayan kecil,” kata Puan.

Terkait persoalan tersebut, Menteri Trenggono mengatakan akan koordinasi untuk mendapat solusi dengan Pertamina. “Saya intens pertemuan dengan Pertamina. Bisa nanti subsidi BBM untuk nelayan lewat koperasi nelayan. Kita berharap subsidi BBM tidak berupa barang, melainkan berupa uang,” kata Trenggono.

“Dalam waktu dekat kami akan lakukan survei kepada nelayan di Banyuwangi, agar bantuan yang kita hadirkan tepat sasaran. Kita survei kebutuhannya apa saja,” tambah Trenggono.

Berikan dampak positif

Menurut, Sonny T Danaparamita, anggota DPR RI komisi VI mengatakan, imbas dari kedatangan Puan Maharani bersama dengan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati di Banyuwangi memberikan dampak ekonomi yang bagus bagi masyarakat Banyuwangi.

"Kita lihat saja tadi, banyak barang dan makanan yang diborong oleh tamu dan undangan. Khususnya mbak Puan tadi banyak oleh-oleh yang dibawa ke Jakarta," ujarnya

"Ini media promosi tersendiri bagi masyarakat. Tentu apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah yang mengangkat wisata, destinasi wisata khususnya destinasi kuliner Fish Market akan naik," tambahnya.

Belum lagi bantuan yang digelontorkan untuk petani dan nelayan di Banyuwangi. Kementerian dan DPR RI sangat konsen dengan perkembangan perekonomian Banyuwangi. Apalagi, usai dihantam pandemi COVID-19.

Puan Maharani memberikan sejumlah bantuan kepada masyarakat Banyuwangi. Kepada Kelompok Tani, ia memberikan 20 unit hand tractor, 20 unit pompa air, 10 sprayers. Kemudian untuk kelompok difabel, Puan memberikan 50 kursi roda, 25 alat bantu dengar, 10 tongkat elektrik dan sembako yang akan didistribusikan oleh Pemkab Banyuwangi. Puan juga memberi bantuan untuk 3 orang pelajar berupa laptop, tools kit, dan sarana video kreatif.

Tak hanya itu, sebanyak 215 paket diberikan sebagai santuan untuk janda-janda korban COVID-19. Puan juga memberikan santunan kepada 200 anak yatim-piatu korban COVID-19, yang dilakukan secara simbolis. Puan juga menyerahkan bantuan berupa sembako sebanyak 1.500 paket, alat tangkap sebanyak 30 paket, permodalan perikanan tangkap Rp 450 juta.

"Belum lagi kebijakan-kebijakan yang pro rakyat saat dialog bersama petani dan nelayan. Saya yakin akan memberikan semangat tersendiri bagi masyarakat untuk memulihkan ekonomi," pungkasnya.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »