Model Emi Identitas Komunikasi Petani Menjadi Kunci Eksistensi Profesi Petani di Era Digit 4.0

BENTENGSUMBAR.COM – Eksistensi profesi petani di era digital 4.0 dipandang semakin tenggelam, jika dibandingkan dengan berbagai profesi di kota-kota besar. Perlu adanya upaya memperkuat identitas petani agar tetap berlangsung menjadi profesi petani profesional yang bergengsi pada pandangan masyarakat.

“Identitas menjadi dasar tranformasi indentitas untuk mendorong peningkatan kualitas pertanian pada aspek personal professional petani yang menggunakan teknologi komunikasi untuk meningkatkan produksi pertanian yang berkualitas,” ujar Emi Widiyanti, pada sidang terbuka promosi doktor program studi S3 Ilmu Komunikasi, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Senin, 22 November 2021.

Literasi mengenai penggunaan teknologi komunikasi memberikan dorongan kepada petani untuk melakukan pemanfaatan dalam mengelola sumber daya manusia dan sumber daya pertanian. 

Pada penekanan literasi, Emi menyarankan kepada tenaga penyuluh pertanian untuk memberikan literasi teknologi komunikasi agar petani mempunyai identitas komunikasi petani milenial dan petani progresif.

Hal tersebut dikemukakan pula oleh Prof Dr. Ir. Suwarto, M.Si, ia berkata, “Literasi perlu dikedepankan dengan memberikan penyuluhan kepada petani untuk menjadi petani yang memanfaatkan teknologi komunikasi”.

Emi menambahkan bahwa, literasi Teknologi komunikasi mempunyai dampak pada perubahan sosial yang tercatat pada sejarah manusia.

Prof. Drs. Pawito, Ph.D mengungkapkan, “Perubahan sosial ditentukan oleh teknologi, oleh karena itu negoisasi identitas komunikasi petani milenial dan progresif menjadi salah satu penentu pemicu perubahan sosial” Di kesempatan yang sama Emi menambahkan bahwa struktur sosial menjadi proses pembentukan stereotipe yang dinegosiasikan dalam penentuan kompetensi. 

“Kompetensi komunikasi menjadi dasar untuk mengembangkan petani untuk memovitasi petani untuk terampil pada penggunaan media”, ujar Dra. Prahastiwi Utari, Ph.D.

Emi kemudian menyatakan bahwa pentingnya kolaborasi dan elaborasi petani dengan pihak luar yang kemudian tergantung kepada kemampuan dan kompetensi komunikasi yang dimiliki para petani. Kompetensi komunikasi pada generasi milenial membantu mempersiapkan tenaga petani yang profesional. 

“Cara pandang petani milenial dan progesif dengan kacamata teknologi komunikasi untuk percepatan kompetensi komunikasi pada petani profesional”, ujar Prof. Dr. Mahendra Wijawa, M.Si. 

Emi mengungkapkan bahwa negoisasi identitas komunikasi petani milenial dan progresif mempunyai cara pandang alih teknologi, sosial, budaya dan lingkungan. 

Untuk mendukung kompetensi komunikasi pada petani, maka diperlukan peranan tenaga penyuluh untuk memberikan penyuluhan pada materi kompetensi komunikasi dan teknik pertanian. 

“Kompetensi komunikasi perlu dijadikan bahan  materi penyuluhan agar memberikan kebermanfaatan pada masyarakat”, ujar Dr. Andre N. Rahman Rahmanto, M.Si.  

Selain aspek komunikasi, aspek gender memainkan peranan besar pada negosiasi identitas komunikasi. 

“Keterlibatan perempuan memiliki peran penting pada negoisasi identitas komunikasi petani melenial dan progresif,” Prof. Dr. Ismi Dwi Astuti Nurhaeni, M.Si menambahkan. Pada akhir sesi, Emi mengungkapkan pada petani milenial bahwa peranan penting ibu dan istri pada petani progresif yaitu sebagai pendorong utama pada negoisasi identitas komunikasi. 

Laporan: Moch. Armien

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »