PDIP Minta Menteri yang Fokus Jadi Capres Mundur, Pengamat: Koalisi Mulai Pecah

BENTENGSUMBAR.COM - PDIP mulai melontarkan sindiran pedas terhadap para menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju yang mulai fokus untuk menjadi capres di Pilpres 2024 mendatang.

Tak tanggung-tanggung mereka pun diminta segera mengundurkan diri sebagai pembantu Presiden Jokowi (Jokowi).

Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Adi Prayitno menilai, aksi saling menyerang di dalam jajaran partai koalisi pemerintah jelang akhir periode masa kepemimpinan presiden adalah sebuah kutukan yang tak bisa dihindari.

Salah satu penyebabnya ialah para jagoan di dalam partai koalisi sudah mulai memasang kuda-kuda demi menaikkan elektabilitasnya jelang pesta demokrasi tersebut.

"Ini merupakan sebuah kutukan yang memang sering datang jelang akhir periode kedua seorang presiden. Biasanya mulai terjadi perpecahan di dalam jajaran partai koalisi," kata Adi kepada Kompas TV, Kamis, 11 November 2021.

Menurut dia, ini merupakan sebuah peristiwa yang lumrah, karena di dalam dunia politik itu sifat dasarnya adalah ingin berlomba-lomba mencari kekuasaan tertinggi.

"Ini lumrah terjadi, karena kan tujuan berpolitik itu dasarnya ingin mencapai kekuasaan tertinggi," ujarnya.

Ia mengimbau agar kepada jajaran elite PDIP untuk segera memberikan rekomendasi kepada Kepala Negara agar segera melakukan reshuffle kabinet karena sejumlah jajaran pembantunya sudah tak fokus lagi bekerja mewujudkan visi dan misi Presiden Jokowi.

"Lebih baik Pak Said atau elite PDIP yang lainnya untuk segera memberi imbauan kepada Pak Presiden agar mengganti para menteri yang sudah fokus ingin menjadi capres," kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, apabila menteri yang sudah fokus dalam persiapan pesta demokrasi lima tahunan nanti, maka kinerjanya sudah hampir dipastikan akan menurun.

Said menyebut, dirinya menemukan menteri di Kabinet Indonesia Maju yang sudah mulai fokus untuk persiapan menyongsong agenda Pilpres 2024 mendatang.

Salah satu contohnya ialah muncul muka seorang pembantu presiden di seluruh ATM Bank Himbara. Namun, ia tak ingin menjelaskan secara detail ihwal siapa sosok menteri tersebut.

"Risikonya pilihan program dan kebijakan untuk menyukseskan program Presiden Joko Widodo akan ternomorduakan atau setidaknya rawan digunakan untuk kepentingan dia dalam pencapresan. Tentu ini sangat tidak elok dan, bila hal ini terjadi, sebaiknya Presiden segera mengganti menteri yang bersangkutan," katanya, dilansir dari Kompas TV. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »