BENTENGSUMBAR.COM – Koordinator Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus SH, segera membuat laporan Polisi Republik Indonesia (Polri) di Jakarta.
Laporan Polri dilakukan terhadap komplotan Rocky Gerung, Adhi S Massardi dan Natalius Pigau.
“Tiga orang ini telah fitnah Antonius Benny Susetyo Pr. Orang-orang ini harus diberi pelajaran, karena menuduh tanpa bukti Antonius Benny Susetyo, mencampuri urusan Majelis Ulama Indonesia, atau MUI,” kata Petrus Selestinus, Jakarta, Jumat, 26 Nopember 2021.
Rocky Gerung, mantan pendukung Calon Presiden Prabowo Subianto dalam Pemilihan Umum Presiden tahun 2019. Sekarang, Prabowo Subianto menjadi Menteri Pertahanan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2024).
Adhi S Massardi, mantan jurubicara Presiden Abdurachman Wahid (20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001). Natalius Pigai, mantan anggota Komisioner Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) periode 2012 – 2017.
Setelah tidak lagi menjadi anggota Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, selalu berpandangan negative terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Dikatakan Petrus Selestinus, ketiganya menyerang Antonius Benny Susetyo Pr, karena difitnah berasal dari postingan di akun twitter atas nama Antonius Benny Susetyo yang seakan-akan mencampuri utusan internal MUI.
MUI jadi dikecam banyak pihak, setelah anggota Komisi Fatwa, Ahmad Zain An Najah, bersama Ahmad Farid Okbah dan Anung Al Hamat ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polisi Republik Indonesia di Bekasi, Provinsi Jawa Barat, Selasa dinihari, 16 Nopember 2021.
Ahmad Zain An Najah, Ahmad Farid Okbah dan Anung Al Hamat, merupakan jaringan teroris Jamaah Islamiah (JI) yang terlibat pengumpulan dana teroris lewat kotak amal di banyak masjid di Indonesia.
Ahmad Farid Okbah, merupakan mentor JI setiap kali berinteraksi dengan jaringan teroris Al Qaida di Afganistan. Kini, sudah 14 orang lainnya ditangkap, sehingga keseluruhan menjadi 17 orang.
“Antonius Benny Susetyo Pr, mengalami musibah, akun twitternya dibajak orang lain. Sekarang tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak berwenang,” kata Petrus Selestinus.
Antonius Benny Susetyo Pr, staf khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) utusan Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KW) di Jakarta.
Dikatakan Petrus Selestinus, Antonius Benny Susetyo, memang sengaja tidak memberikan tanggapan, karena tidak ingin memperkeruh suasana.
Antonius Benny Susetyo Pr, sudah melakukan langkah internal bahwa akun twitternya memang dibajak orang.
Akan tetapi Petrus Selestinus, tidak menjelaskan lebih lanjut teknis langkah internal yang sudah dilakukan Antonius Benny Susetyo.
Petrus Selestinus menyanyangkan, Rocky Gerung, Adhi S Massardi dan Natalius Pigau, tidak meminta klarifikasi terlebih dahulu, sebelum membuat pernyataan di media massa.
Tiga orang ini, menurut Petrus Selestinus, hanya hidup dari menjual isu murahan yang bisa membuat masyarakat gaduh satu sama lain.
Pernyataan Natalius Pigai, menyebut Antonius Benny Susetyo pernah dipecat KWI, lanjut Petrus Selestinus, perlu ditegaskan, KWI tidak punya kewenangan memecat seseorang berstatus Imam atau Pastor seperti Antonius Benny Susetyo.
“Pihak yang berwenang pecat Antonius Benny Susetyo adalah keuskupan yang mengutus yang bersangkutan bertugas di KWI dimana sekarang KWI menugaskannya untuk bekerja di BPIP,” ujar Petrus Selestinus. (Suarapemredkalbar)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »