Pos Indonesia Berinovasi Gandeng HDMI dan Kemenkop UKM Luncurkan Pospay

BENTENGSUMBAR.COM - Sejarah mencatat keberadaan Pos Indonesia begitu panjang. Kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff pada tanggal 26 Agustus 1746. (lihat laman https://www.posindonesia.co.id/en/content/sejarah-pos). 

Seiring perkembangan zaman, PT Pos Indonesia terbukti telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia. 

Pospay merupakan sebuah platform digital berbasis rekening Giropos yang diberikan kepada pemilik rekening Giropos. 

Pospay memungkinkan penggunanya mengakses layanan Giropos, transaksi keuangan, maupun layanan Pos Indonesia lainnya secara mobile ini diluncurkan oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Faizal Rochmad Djumadi secara virtual pada Selasa (13/04/2021) di Bandung.

Hal tersebut di atas terungkap dalam acara Webinar melalui platform Zoom Meeting yang diselenggarakan oleh HDMI – Himpunan Desa Mandiri Indonesia bersama PT Pos Indonesia dan Kemenkop UKM pada Rabu (10/11), mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB, bertajuk “POS Indonesia sebagai Lokomotif Distribusi Produk UMKM”. Dipandu oleh Rini Nugraha – HDMI Ketapang Kalimantan Barat.
Narasumber Dra. Dwi Andriani Sulistyowati M.AB – Asisten Deputi Pengembangan SDM UKM Kemenkop UKM RI membawa materi “Kebijakan Pengembangan Kompetensi UMKM”.
Dari skala usaha, terdapat perubahan nilai batas nominal Modal Usaha dan Hasil Penjualan Tahunan dari UU No.20/ 2008 menjadi PP No.7/ 2020.

“Indeks Kewirausahaan Indonesia skornya 26 berada pada peringkat 75 dari 137 negara, sedangkan di ASEAN berada diperingkat 6 dari 10 negara. Ini berarti masih lemahnya UMKM Indonesia bersaing di pasar global, sehingga pemerintah harus membuat inovasi untuk mendorong bertumbuhkembang UMKM yang ada saat ini,” ungkap Dwi Andriani Sulistyowati.

Dari narasumber Pujiati B, SSI, MM – PT POS Indonesia KCU Jakarta Flora 12000 menjelaskan resep rahasia UMKM sukses, yakni: memiliki keunikan produk, mudah dijangkau masyarakat, mudah dipesan dan pesanan diterima oleh masyarakat.

“PosAja! dan Pospay menjadi solusi bagi pelaku UMKM dalam bidang jasa kurir (secara fisik) dan giropos (layanan keuangan) menggunakan platform digital. Kesulitan tunduk pada yang berjuang, kesukaran takluk pada yang sabar,” pungkas Pujiati B. 

Sedangkan narasumber Rudy Cahyadi, SE, MM - DPW DKI HDMI membawa materi “Mewujudkan Desa Industri Kreatif Terpadu”. Ada 3 syarat untuk menjadi UMKM yang berkelanjutan: 1) Skill, 2) Knowledge dan 3) Attitude.

“Visi HDMI : Terwujudnya desa yang mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong dan kearifan lokal melalui kemajuan teknologi menuju bangsa yang bermartabat. Dibutuhkan sinergitas dan kolaborasi pelaku UMKM dengan ekosistim yang ada seperti: kerjasama dengan PT Pos Indonesia, HDMI, Kemenkop UKM dan stakeholder terkait lainnya,” tukas Rudy Cahyadi.

Narasumber Irwansyah – Assistant Sales Manager for Goverment Market PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) mengemukakan bahwa satelit PSN guna mendukung pemerataan internet broadband di Indonesia.

“Dalam Permendes PDTT No.13 Tahun 2020 tentang penggunaan prioritas Dana Desa tahun 2021, poin C ayat 3 dinyatakan menyediakan akses internet untuk Desa. Terdapat 12.548 Desa di Indonesia yang belum terjangkau layanan internet. 9.113 Desa di wilayah 3T dan 3.435 Desa non-3T,” jelas Irwansyah.

Terakhir, narasumber Ir. Andri Harrie Winarko – KANALDATA melontarkan pertanyaan, “Seberapa penting Desa membutuhkan layanan jaringan internet dan sistem digital yang saling terintegrasi?”

“Untuk mewujudkan Digitalisasi Desa, ada 3 pilar saling bersinergi, yakni: 1) Pemerintahan desa, 2) Ekonomi kreatif dan 3) Inkubasi desa,” tutur Andri Harrie Winarko.

Dibuat oleh: H. Ali Akbar

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »