Puan Maharani Menyoroti Pentingnya Peran Tanamkan Keberanian pada Keluarga di Hari Ayah

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua DPR Puan Maharani ikut merayakan Hari Ayah yang baru-baru ini dirayakan oleh seluruh dunia. Menurutnya, di tahun 1959, Presiden Soekarno menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu di Indonesia, saat ini Hari Ayah juga dirayakan dengan latar belakang semangat perjuangan, baik laki-laki dan perempuan.

Menurut Puan, ini saatnya menyatukan tonggak sejarah perjuangan perempuan dan laki-laki sebagai bagian dari perjuangan bangsa. Demi mencapai kesetaraan juga persatuan untuk pembangunan.

“Pandemi Covid-19 telah memberikan tekanan yang sangat luar biasa bagi kehidupan kita semua. Telah berdampak pada aspek kesehatan dan juga telah melumpuhkan seluruh aktivitas masyarakat. Termasuk peran ibu dan ayah di rumah,” kata Puan dalam keterangan tertulisnya. 

Ayah memiliki peranan penting dalam pertumbuhan anak. Selain itu juga mendampingi Ibu atau perempuan berperan dalam mempercepat adaptasi kita dalam situasi New Normal. Bagaimana pun, keluarga berperan sangat amat penting serta merupakan titik awal dari pendidikan anak.

“Keluarga adalah titik awal ditanamkannya nilai-nilai kehidupan di dalam diri anak-anak kita semua. Dari total penduduk Indonesia, setengahnya adalah pria. Ini berarti perempuan dan laki-laki sama-sama harus menyeimbangkan peran masing-masing sebagai separuh dari energi bangsa Indonesia,” kata Puan.

Puan mengingat amanah Bung Karno, yaitu laki-laki dan perempuan adalah sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayapnya sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Jika patah satu sayap itu, maka tak dapatlah terbang burung itu sama sekali.

“Hari Ayah menjadi momen refleksi untuk saling melihat kontribusi masing-masing. Ayah dan Ibu punya peran penting sebagai garda terdepan menanamkan akar kuat nilai-nilai kebangsaan baru setelah masa pandemi pada putra-putri Indonesia,” kata Puan.

Menurut Puan, setiap orang tua punya pekerjaan rumah mengingatkan dan meyakinkan banyak orang bahwa pendidikan yang tepat bagi anak semakin krusial di masa pandemi, bukanlah sekedar kebijakan afirmatif, selain itu juga kesadaran atas penghargaan harkat dan martabat manusia,” kata Puan.

Puan memandang bahwa Hari Ayah juga sebagai pengingat kaum pria dan perempuan Gotong Royong. Perempuan maupun laki-laki, apapun sukunya, apapun agamanya, menjadi sangat penting untuk mempercepat pemulihan Indonesia dari dampak Pandemi Covid-19.

Puan menyampaikan bahwa HAri Ayah harus menjadi momen bagi para pria untuk punya kesadaran lebih besar dalam peran mereka masing-masing agar mematuhi tanggung jawabnya. Anak-anak di masa pandemi ini lebih membutuhkan bimbingan melewati tantangan di masa depan.

“Dunia setelah Covid-19 itu tidak akan mudah, ada banyak pekerjaan rumah yang penting untuk kita lakukan. Kita butuh generasi yang pemberani. Untuk itulah dibutuhkan pengajaran dari seorang ayah dan ibu yang kompak menularkan nilai-nilai keberanian dan ketangkasan dalam keluarga mereka,” kata Puan.

Puan sendiri mengenang peran ayahnya, Taufiq Kiemas, yang memberikan dampak besar dalam menanamkan keberanian dan ketangkasan pada kehidupannya. Karena dorongan keberanian almarhum Taufiq lah, Puan menjalani karier politiknya yang sukses hingga sekarang.

Jika dahulu ayahnya tidak menanamkan keberanian, maka Puan tidak akan berani untuk berjuang di dalam sistem pemerintahan serta membela rakyat kecil. “Keberanian ayah saya diturunkan pada saya dan itu menjadi bekal saya melangkah hingga sekarang. Kekompakan orang tua dalam mendidik anak-anak menentukan kesuksesan jalan hidup mereka,” ujar Puan.

“Mari kita sama-sama berjuang untuk generasi muda yang tangkas dan gagah berani menghadapi tantangan hidup. Selamat Hari Ayah, mari bangun kekompakan keluarga bersama ibu demi mendidik generasi muda terbaik Indonesia,” kata Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »