Anwar Abbas Kritik Rezim Jokowi, Budiman Sudjatmiko: Panggung Publik Memberi Ruang Pada Orang Tak Berilmu

BENTENGSUMBAR.COM – Kritikan yang disampaikan oleh Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait menurunnya indeks ketimpangan (gini ratio) di era saat ini menjadi sorotan. Termasuk dari politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko.

Melalui akun Twitter pribadinya @budimandjatmiko, dirinya secara spesifik menunggah tangkapan layar pernyataan Anwar terkait gini ratio di pemerintahan Jokowi.

Budiman mengatakan, ada kekeliruan kosa kata yang digunakan Anwar, yakni berkenaan dengan penurunan gini ratio. Bila tidak salah ucap, maka penurunan gini ratio berarti positif.

Itu berarti, ada penurunan ketimpangan di era Jokowi, bukan malah bertambah.

“Gini ratio menurun artinya ketimpangan menurun,” ujarnya pada Sabtu, 11 Desember 2021.
Sayangnya, penurunan gini ratio itu justru dimaknai secara terbalik, seolah-olah ketimpangan makin luas.

Atas dasar itu, Budiman menilai panggung publik sudah lama memberi ruang pada orang-orang tak berilmu.

Menurutnya, di situlah kejahatan sosial dimulai, saat pembodohan diri muncul dan berpengaruh pada orang banyak.

“Tp memang panggung publik sdh lama memberi ruang pd orang2 tak berilmu,” ungkapnya.

“Di situ lah kejahatan sosial dimulai..dimulai dr pembodohan diri & pembodohan orang banyak,” tandasnya.

Kata Budiman, niat baik yang hendak diperlihatkan di panggung publik tanpa dibekali ilmu bisa menjadi sumber kejahatan sosial.

“Berita tadi menunjukkan kalau niat baik di panggung publik tanpa dibekali ilmu itu bisa jadi sumber kejahatan sosial..” tuturnya.

Lebih lanjut, Budiman mengaku senang karena Jokowi langsung menjawab kritikan yang disebutikan oleh Anwar.

“Saya senang pak @jokowi menjawabnya. Meski program redistribusi lahan belum ideal tp keberaniannya menjawab langsung Anwar Abbas menunjukkan pemahamannya atas isu tsb. Sesungguhnya kamu tak paham suatu masalah kecuali kamu berani BERARGUMEN LANGSUNG ttg itu,” pungkasnya.

Sebagai informasi, Anwar mengakui memang gini ratio di era Jokowi memang menurun. Dari 0,41 sebelum Jokowi menjabat, kini sudah berada di posisi 0,39.

Namun dia melontarkan kritik, bahkan ketimpangan di bidang pertanahan masih sangat dalam jurangnya. Dia menyebut saat ini 1% penduduk Indonesia menguasai 59% lahan yang ada di Indonesia.

"Cuman dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan itu 0,59. Artinya 1% penduduk menguasai 59% lahan yang ada di negeri ini. Sementara yang jumlahnya sekitar 99% itu hanya menguasai 41% lahan yang ada di negeri ini," ucapnya. (Galamedia)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »