BENTENGSUMBAR.COM – Ajang Formula E adalah cara semesta menghukum Anies Baswedan. Tanpa dibayangkan semula, ajang balapan berskala dunia ini akan menjadi salah satu warisan terburuk Anies. Sekarang sudah semakin terungkap bahwa proyek mercusuar Anies di Jakarta ini berpotensi merugikan negara setidaknya Rp 2,4 T. “Itu uang semua, nggak ada pasirnya,” sesal Ade Armando, dalam saluran Channel Youtube Logika Ade Armando.
Diungkapkannya, kerugian ini harus ditanggung rakyat Indonesia, karena Pemprov DKI rupanya sudah menandatangani kontrak untuk menyelenggarakan acara Formula E selama lima tahun berturut-turut dari 2020-2024, dan Pemprov sudah menyetujui untuk membayar commitment fee untuk penyelenggaraan selama lima tahun itu. Celakanya, commitment fee kepada FEO (Formula E Operations) itu tidak dapat dibatalkan.
Pemprov DKI sudah membayar dua kewajiban untuk tahun 2020 dan 2021, kepada FEO, sebesar kurang lebih Rp 860 Miliar. Uang itu sudah hangus, meski balap Formula E batal dilaksanakan. Tapi masih ada tiga kali lagi kewajiban yang masih harus dibayarkan, sebesar kurang lebih Rp 1,5 Triliun. Nah, itu juga akan hangus kalau balap formula E tidak akan diselenggarakan tahun 2022, 2023, dan 2024.
“Anies memang sudah menginstruksikan agar pada Juni 2022 di Jakarta tetap berlangsung ajang balap mobil elektrik itu. Namun dengan kondisi pandemi yang masih belum menentu, kita layak pesimistis bahwa itu akan jadi diwujudkan. Apalagi pada 2023 dan 2024, Anies sudah turun dan diganti oleh pejabat gubernur yang ditunjuk Mendagri,” bebernya.
Lanjutnya, sangat mungkin, acara itu pun akan dibatalkan. Jadi, gara-gara kedunguan Anies, uang rakyat sebesar Rp 2,4 T akan lenyap begitu saja. Potensi kerugian sebesar ini seharusnya sudah bisa diketahui secara resmi oleh rakyat melalui penjelasan Anies. Tapi Anies terus berusaha menutupinya.
Sampai-sampai PSI dan PDIP harus berusaha menggalang suara sesama wakil rakyat di DPRD untuk mengajukan hak interpelasi kepada Anies untuk menjelaskan persoalan Formula E. Tapi itu nampaknya akan gagal karena kekompakan fraksi-fraksi yang, entah kenapa, sudah bersepakat untuk tidak mengganggu kenyamanan Anies.
Tiba-tiba saja kini beredar sebuah surat internal Pemprov DKI yang menunjukkan berapa besar uang yang harus dibayar negara ini sebagai komitmen fee penyelenggaraan Formula E. Surat ini dibocorkan entah siapa. Surat yang dikeluarkan Dinas Pemuda dan Olahraga DKI kepada Anies ini ditulis pada 15 Agustus 2019, alias dua tahun yang lalu.
“Jadi rupanya ada pihak yang semakin eneg dengan kebisuan Anies, dia membocorkan surat lama itu kepada wartawan agar publik tahu tentang blunder fatal Anies. Dalam surat itu dikatakan, Pemprov DKI WAJIB – saya ulang ya: WAJIB – membayar commitment fee penyelenggaraan ajang balap Formula E selama lima tahun. Perincian bayaran per-tahunnya tertera secara jelas,” tegasnya.
Jumlah Commitment Fee yang harus dibayarkan setiap tahun terus meningkat. 20 juta poundsterling untuk event pada 2020, lantas naik jadi 22 juta pound pada 2021, naik lagi menjadi 24 juta pada 2022, lantas jadi 26 juta pada 2023, dan 29 juta pada 2024. Seperti dikatakan di awal, totalnya, selama 5 tahun itu Pemprov harus membayar sekitar 122 juta poundsterling alias Rp 2,4 T.
Yang menarik dari isi surat itu, termuat juga keterangan bahwa pembayaran commitment fee selama lima tahun itu harus dilakukan oleh Anies dalam masa jabatannya. Jadi, walaupun arena balap itu dijadwalkan sampai 2024, sementara Anies sudah harus turun pada 2022, dia tetap harus melunasi commitment fee sampai 2024.
Kalau Anies tidak mau membayarnya, Pemprov berpotensi untuk digugat di arbitrase internasional di Singapura. Wagub DKI, Ahmad Riza Patria menganggap enteng masalah pembayaran commitment fee itu.
Kepada media, Riza mengatakan bahwa tidak akan ada gugatan karena Pemprov DKI akan memenuhi semua kewajibannya terkait commitment fee.
“Nampaknya Anies sedang dihukum Tuhan karena kebodohannya,” tandasnya. (Manadopost)
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »