Gunung Semeru Meletus, Waspadai Gunung Berapi Level Siaga Berikut Ini!

BENTENGSUMBAR.COM - Tanah Air kembali berduka. Kemarin, warga lari ketakutan akibat meletusnya Gunung Semeru. Video detik-detik meletus Semeru pun viral di media sosial, memperlihatkan kengerian luncuran awan panas dari gunung berapi serta kepanikan warga yang berusaha menyelamatkan diri.

Sore hari pada Sabtu, 4 Desember 2021, gunung api yang terletak di Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur mengalami erupsi disertai guguran lava dan awan panas.

Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) telah menyatakan bahwa Gunung Semeru termasuk gunung api dengan level Waspada.

Dari hasil analisis visual sebelumnya, asap kawah tidak teramati saat Gunung Semeru meletus. Serta, terjadi guguran lava dengan jarak luncur 500-800 m, dengan pusat guguran 500 m di bawah kawah. 

Sementara itu dari analisis kegempaannya diketahui bahwa telah terjadi gempa vulkanik yang berkaitan dengan letusan, guguran dan hembusan asap kawah sebanyak 54 kali gempa letusan atau erupsi, 4 kali gempa guguran, dan 18 kali gempa hembusan. 

Gunung Api Level Siaga

Meletusnya Semeru menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk tetap waspada, terutama bagi warga yang berada di sekitaran gunung berapi. Saat ini, setidaknya terdapat tiga gunung api di Indonesia yang berada pada Level III atau Siaga, yaitu Gunung Merapi, Sinabung, dan Ili Lewotolok.

Gunung Merapi

Gunung yang terletak di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini kembali mengeluarkan awan panas pada Rabu, 1 Desember 2021, sekitar pukul 20.00 WIB dan 21.04 WIB. 

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), awan panas guguran pertama tercatat di seismograf dengan amplitudo 62 mm dengan durasi 186 detik. Jarak luncur tercatat kurang lebih 2,2 km ke arah barat daya.

Warga pun telah diminta untuk menghindari kegiatan dalam radius 3 km dari puncak, sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Gunung Sinabung

Seperti telah diberitakan, Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sempat erupsi pada 6 Juni 2021 pukul 23:50 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 36 mm dan durasi ± 1 menit 25 detik. 

Sejak pertama kali meletus, pada 27 Agustus 2010, gunung ini memang terus mengalami erupsi. Ketika itu, Sinabung awalnya mengeluarkan asap dan abu vulkanis. Lalu pada 29 Agustus 2010 dini hari sekitar pukul 00.15 WIB Gunung Sinabung mengeluarkan lava.

Saat ini, gunung ini masih dalam status Siaga sehingga masyarakat dan pengunjung atau wisatawan dilarang melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi. 

Selain itu, lokasi di dalam radius radius 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.

Gunung Ili Lewotolok

Masyarakat maupun pendaki serta wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok. 

Tak hanya itu, masyarakat Desa Jontona diminta agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran materi lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah gunung.

Sebelumnya pada 22 November 2021, Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi. Tinggi kolom dilaporkan mencapai 2 km di atas puncak.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan erupsi terjadi pada hari ini pukul 11.47 WITA. Berdasarkan laporan, kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dari puncak gunung dengan ketinggian 3.423 m di atas permukaan laut itu.

Utamakan keselamatan warga

Pada hari meletusnya Gunung Semeru, Ketua DPR RI Puan Maharani dengan sigap segera mengarahkan agar pemerintah bersama instansi terkait memprioritaskan penyelamatan warga.

Eks Menko PMK itu menekankan kepada pemerintah daerah agar mengoptimalkan koordinasi dengan BPBD, TNI/Polri dan berbagai lembaga/instansi lainnya. 

“Utamakan penyelamatan warga terdampak gunung meletus, terutama untuk warga di sekitar Gunung Semeru yang terjebak di sekitar rumahnya dan belum berhasil menyelamatkan diri,” ucap Puan dalam keterangan resminya, Sabtu (4/12/2021).

Warga Desa Curah Kobokan, Lumajang, yang berada di lereng Gunung Semeru dilaporkan tengah membutuhkan bantuan. Warga yang tak sempat keluar dari desa saat erupsi terjadi kini berlindung di masjid dan membutuhkan evakuasi karena posisinya terjebak lava. 

“Kerahkan potensi-potensi tim SAR terdekat untuk membantu evakuasi warga. Hal ini harus menjadi prioritas mengingat warga yang tinggal di sekitar lereng Semeru tak membawa apa-apa saat berusaha menyelamatkan diri,” tegas Puan.

Puan Maharani menyampaikan rasa prihatin atas bencana meletusnya Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur pada Sabtu (4/12/2021) sore. Ia pun meminta agar pemerintah bersama instansi terkait memprioritaskan penyelamatan warga.

“Warga kami harap untuk selalu waspada dan selalu memperhatikan keselamatan diri serta keluarga. Jangan mendekati area yang membahayakan dan berisiko,” imbau Puan.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »