BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Puan Maharani sempat mengunjungi United Nations World Tourism Organization (UNWTO) Headquarters di Madrid, Spanyol beberapa waktu lalu. Dalam kesempatan tersebut, Puan menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 membuat pariwisata di Indonesia sangat terdampak. Sebab bisa dibilang banyak masyarakat di kota tujuan pariwisata yang menggantungkan hidup dari sektor tersebut.
Pandemi sudah berlangsung hampir dua tahun. Secara perlahan, Indonesia pun mulai membuka sektor pariwisatanya di beberapa titik, salah satunya Bali, yang mana 100 persen penduduknya sudah menerima vaksin dosis pertama.
Puan sendiri meminta masukan dari UNWTO terkait hal yang satu ini. Dia lantas menyinggung tentang pentingnya sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang mana pengembangannya sangat membutuhkan dukungan dan bantuan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Oleh karena itu, Puan berharap jika UNWTO bisa memberikan dukungan penuh dalam mempromosikan destinasi wisata Indonesia di luar Bali, di antaranya Labuan Bajo, Raja Ampat, Danau Toba, dan destinasi wisata lainnya.
Puan Maharani Pimpin Kunjungan ke Tiongkok 2016
Tahukah kamu kalau dalam kurun waktu 6 tahun terakhir, hubungan Indonesia-Tiongkok sudah menghasilkan setidaknya 60 kesepakatan. Nah, 20 di antaranya merupakan kesepakatan kerja sama hubungan antarmasyarakat kedua negara (people to people exchange).
Puan Maharani sempat berkunjung ke Tiongkok saat masih menjabat sebagai Menko PMK, tepatnya pada 2016 silam. Di sana, dia memaparkan sejumlah potensi kerjasama yang bisa dijalin antara Indonesia dengan Tiongkok. Seperti kerjasama dalam bidang pendidikan, industri kreatif (media), kesehatan, pariwisata, kepemudaan, sampai olahraga.
Puan yakin jika kedua belah pihak bekerjasama dalam bidang-bidang tersebut, dapat memberikan manfaat bagi kedua negara secara langsung.
Selain itu, Puan berharap jika Pemerintah Tiongkok bisa bekerja sama dalam meningkatkan kapasitas riset dan teknologi melalui investasi, alih teknologi, pelatihan dan pengembangan produk bersama.
Tak hanya itu saja, Puan juga menaruh harapan Pemerintah Tiongkok bisa memberikan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia. Khususnya di jenjang pendidikan tinggi dan pendidikan vokasional berbagai jurusan.
Kerjasama tersebut dijalin tentu bukan tanpa tujuan, Puan ingin agar nantinya kedua belah pihak dapat memperkuat promosi budaya hingga meningkatkan pemahaman budaya kedua negara.
Di sisi lain, Puan sendiri sangat setuju dengan inisiasi kesepakatan 'Pernyataan Kehendak' Indonesia-Tiongkok tentang pendirian Pusat Budaya Timbal Balik yang ditandatanganinya pada pertemuan tingkat tinggi ini.
Puan Maharani Pimpin Delegasi Indonesia di Sidang UNESCO ke-204
Saat masih menjabat sebagai Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani pernah memimpin delegasi Indonesia dalam sesi sidang pleno ke-204 Dewan Eksekutif UNESCO di Paris, Prancis.
Puan memaparkan hal-hal apa saja yang sudah dilakukan Indonesia di bidang pendidikan. Tepatnya di hadapan 58 negara anggota Dewan Eksekutif UNESCO lainnya.
Puan menjelaskan jika Indonesia sudah memprioritaskan pemerataan akses pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pembentukan karakter.
Selain itu, pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan kebijakan dan program pro-masyarakat miskin, termasuk melakukan investasi untuk pengembangan pendidikan di daerah-daerah yang kurang terlayani.
Namun, di sisi lain, Puan mengatakan kalau UNESCO sendiri harus memiliki peran yang lebih strategis lagi alias bukan hanya membantu negara-negara dalam melestarikan kebudayaan sana, akan tetapi juga membantu mereka Sala. mencapai perdamaian.
Puan Maharani Jadi Ketua Delegasi Forum Parlemen Dunia ke-5
Puan Maharani pernah menjadi Ketua Delegasi Parlemen Indonesia. Doa berpartisipasi sebagai pembicara pada panel diskusi di pertemuan Forum Parlemen Dunia ke-5 (5th World Conference of Speakers of Parliament /WCSP) pada 7-8 September 2021 di Wina, Austria yang diselenggarakan oleh Inter-Parliamentary Union (IPU) dan kali ini bekerja sama dengan parlemen Austria selaku tuan rumah serta PBB.
WCSP adalah forum pertemuan antar parlemen terbesar di dunia yang dihadiri oleh pejabat tingkat tinggi parlemen dari berbagai negara.
Dalam debat panel tersebut, Puan Maharani mengusung tema yang berkaitan dengan isu-isu global, seperti pembangunan berkelanjutan, upaya melawan ujaran kebencian, sampai bagaimana melakukan pemulihan pasca pandemi COVID-19.
Puan menegaskan tentang betapa pentingnya keseimbangan dan integrasi antara aspek-aspek kesejahteraan sosial, lingkungan hidup dengan pembangunan ekonomi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Selain itu, Puan juga mengajak seluruh ketua parlemen yang hadir dalam debat panel tersebut saling untuk bekerja sama, khususnya dalam menunjukkan political will yang kuat dan mengutamakan solidaritas, yang mana dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan global.
Laporan: Mela
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »