Mengupas Garis Keturunan Minangkabau Puan Maharani, Keturunan Kesultanan Indropuro

BENTENGSUMBAR.COM - Mungkin banyak yang belum tahu kalau Puan Maharani memiliki garis keturunan Minangkabau. Bagaimana ceritanya? Yuk simak penjelasannya lebih lanjut! 

Megawati Soekarnoputri adalah keturunan Minangkabau. Dia dilahirkan dari rahim seorang wanita Minangkabau yang bernama Fatmawati. Walaupun lahir di Bengkulu, Fatmawati merupakan  anak kandung Siti Chadijah dan Hasan Din, yang mana mereka  berasal dari Indropuro, wilayah di Pesisir Selatan, Sumatera Barat. 

Ayah Fatmawati, Hasan Din adalah tokoh Muhammadiyah yang mana merupakan kerabat dekat dengan kerajaan Muko-muko dari kesultanan Indropuro. 

Sama halnya dengan  Siti Chadijah, nenek kandung Megawati ini juga berasal dari kaum kerabat kesultanan Indropuro.

Singkatnya, Hasan Din dan Siti Chadijah melangsungkan pernikahannya di Indropuro dengan tata cara adat Minangkabau. Setelahnya, mereka memutuskan untuk merantau ke Bengkulu. Pada 5 Februari 1923, baru lah Fatmawati lahir ke dunia. 

Setelah dewasa, Fatmawati bertemu dengan Soekarno. Keduanya menjalin hubungan dan akhirnya memutuskan menikah di Jakarta pada bulan Juli 1943. Adapun yang menjadi saksi pernikahan keduanya adalah tokoh dan pimpinan Muhammadiyah, A.R. Sutan Mansur. 

Semua pasti sudah tahu kalau Fatmawati adalah sosok yang sangat berjasa bagi Indonesia. Dia dikenal sebagai penjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan pada momen Proklamasi Kemerdekaan, tepatnya pada 17 Agustus 1945 silam. 

Sejak saat itu, Fatmawati kemudian dikenal sebagai Ibu Negara pertama yang berasal dari    Minangkabau. 

Di sisi lain, Megawati yang merupakan putri dari Presiden Soekarno sekaligus menjadi perempuan keturunan Minangkabau pertama yang menjadi Presiden RI. 

Ketika dewasa, Megawati lalu menikah dengan Taufiq Kiemas yang juga berasal dari Sumatera Barat. Pada akhirnya keduanya menyambung kembali mata rantai kekerabatan dengan leluhurnya. Taufiq Kiemas kemudian diangkat menjadi penghulu kaum Sikumbang, Nagari Sabu, Tanah Datar, dengan gelar Datuak Basa Batuah.

Selanjutnya dari pernikahan Megawati dengan Taufiq Kiemas, lahirlah Puan Maharani, yang sekarang menjadi perempuan Minangkabau pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI.

Puan Maharani bisa dibilang sosok perempuan yang menjadi penerus sejarah keturunan  Minangkabau di negeri kita tercinta ini. 

Pada saat pelaksanaan upacara perayaan HUT RI ke-76 lalu, Puan Maharani diketahui memakai pakaian adat Minangkabau Bundo Kanduang. Beberapa pihak menilai jika busana yang dikenakan Puan semakin memperlihatkan garis keturunan Minangkabau yang begitu mental dalam dirinya. Bukan tidak mungkin jika orang Minang akan bangga dengan hal itu. 

Dengan mengenakan pakaian adat Minang, Puan justru tak hanya sekadar  memperkenalkan budaya Minangkabau saja. Lebih dari itu, terdapat banyak makna yang bisa dihadirkan lewat pakaian adat tersebut. Dengan kata lain, busana tersebut secara tidak langsung mampu memperlihatkan dwitunggal Soekarno-Hatta yang merupakan duo proklamator yang begitu berasa bagi Indonesia. 

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »