Pedas! Yunarto Sindir ‘Sosok’ yang Terlihat Toleran saat Natal, Tapi Memuja-Muja Pimpinan Ormas yang Haramkan Ucapan Natal

BENTENGSUMBAR.COM – Pengamat politik, Yunarto Wijaya menyindir “sosok” yang terlihat paling toleran saat natal, namun di sisi lain memuja-muja pimpinan ormas yang mengharamkan ucapan natal.

Yunarto Wijaya menilai bahwa sosok ini memiliki gaya berpolitik yang bisa menjual ideologi apa pun.

“Saat natal dia bisa jadi sosok yang terlihat paling toleran,” kata Yunarto Wijaya pada Sabtu, 25 Desember 2021.

“Tapi saat berkunjung ke ormas yang sering mengharamkan ucapan natal, ia bisa memuja setinggi-setingginya pimpinan ormas tersebut,” sambungnya.

“Jadi ini bukan tentang ideologinya, tapi gaya berpolitiknya yang bisa menjual ideologi apapun,” tutupnya dengan menggunakan tagar “Alkisah”.

Perlu ditekankan, Yunarto Wijaya tidak menyebutkan nama siapa pun dalam cuitannya tersebut.

Akan tetapi, ditelusuri Terkini.id di kolom komentar, netizen berasumsi bahwa sosok yang dimaksud oleh Yunarto Wijaya adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

“Baru percaya kalo Anis berani wajibkan ASN Pemprov DKI tandatangani pakta integritas setia dan taat pada NKRI, Pancasila, UUD 1945 serta tidak terlibat dan terafiliasi dengan organisasi-organisasi terlarang seperti HTI, PKI, FPI. “ChristmasinJkt”, photo-photo di gereja, klenteng; hanya pura-pura toleran,” kata CeciliaSuwan***.

“Berbaik sangka aja mas, apalagi sedang Hari Raya Natal, entah Pak Anies mau munafik atau gak nya biar waktu dan Tuhan yang akan jawab, selama Anies merangkul kebinekaan kenapa kita harus menyangkal,” kata @HettyPr***.

Sebagai catatan, dalam cuitan sebelumnya, Yunarto Wijaya mengomentari video Anies Baswedan yang dinilai rasis karena menggunakan istilah “pribumi”.

Dalam video tersebut, Anies Baswedan mengatakan, “Kita semua pribumi ditindas dan dikalahkan, kini telah merdeka. Kini saatnya, kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri.”

Netizen dengan nama akun @K7_*** yang mengunggah video tersebut menilai bahwa pidato Anies tersebut rasis.

“Momen bersejarah Pilkada Brutal DKI. Pidato rasis seorang turunan asing yang merasa paling Pribumi dari pribumi asli,” katanya.

Adapun Yunarto Wijaya menanggapi bahwa Anies Baswedan memiliki gaya berpolitik yang luwes menggunakan instrumen apapun dalam mengejar kekuasaan.

“Dari pidato ini terlihat kok bagaimana gaya berpolitiknya. Ini bukan tentang ideologi, tapi tentang keluwesannya gunakan instrumen apapun dalam mengejar kuasa. semoga saya salah,” katanya. (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »