Said Aqil Bilang Kas NU Capai Rp 1,8 Triliun Karena Dirinya, Hensat: Sumbangkan, NU kan Bukan Bank!

BENTENGSUMBAR.COM - Ketua Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio (Hensat) menanggapi pencapaian yang diklaim oleh Ketua Umum Pengurus Besar Nadlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj selama dirinya memimpin NU dalam 10 tahun.

Diketahui, Said Aqil mengungkapkan bahwa dirinya sudah banyak memajukan NU dari segi ekonomi, pendidikan hingga kesehatan.

Dari segi ekonomi, keuangan PBNU bertumbuh sangat baik selama masa kepimpinannya. Said Aqil membeberkan, kini kas NU sudah mencapai Rp 1,8 triliun.

Padahal, kata Said Aqil, saat dirinya pertama kali masuk NU, kas-nya hanya Rp 500 juta saja.

“Pertama, baru kali ini sejak NU berdiri keuangan bisa diaudit eksternal. Selama ini belum pernah. Waktu saya baru masuk ada uang Rp 500 juta, sekarang ada Rp 1,8 triliun. Bisa dicek,” ujarnya dalam talkshow Gagasan Kiai Said Menuju Muktamar NU melalui kanal Youtube TNVU dikutip Selasa, 14 Desember 2021.

Said Aqil mengaku mendorong semua lembaga berjalan tanpa intevensi apapun.

“Saya dorong semua lembaga jalan tanpa intervensi saya. Saya beri motivasi bekerja sesuai program yang mereka tanggung jawab,” sambungnya.

Dari segi pendidikan, dia menjelaskan bahwa NU memiliki 43 perguruan tinggi yang ada di bawah badan hukum NU.

“Perguruan tinggi sampai saat ini 43 yang di bawah badan hukum NU, sebelumnya belum ada. Ketika zaman menterinya Pak Nuh ada 24, Pak Nasir jadi 38, Pak Nadiem jadi 43,” jelasnya.

Adapun beasiswa bagi santri NU semakin berkembang tiap tahunnya.

“(Kemudian) baru kali ini kita dapat beasiswa dari Maroko rutin tiap tahun 30 orang. Al Azhar Mesir tidak rutin tapi sering. Begitu juga dari China, India, Australia, yang teknologi ya bukan agama. Beberapa santri S1, S2, saya kirim ke luar negeri,” imbuhnya.

Tak hanya itu, Said Aqil juga mengungkapkan ada delapan rumah sakit di bawah pengelolaan NU.

Bahkan, semakin banyak pula wakaf tanah berhektare-hektare yang diterima oleh NU.

“Wakaf tanah banyak. Di puncak dua hektare, di Jateng, Semarang, Sidoarjo, Sumbar, Grogol 2 ribu meter. [Ini hasil dari] kepercayaan dengan harapan tanahnya berkah untuk pesantren. Di Kuningan Jabar 4 hektare, setengah sudah kita bangun pesantren NU,” ucap Said Aqil.

Lebih lanjut, tokoh Muslim ini memastikan, bila dirinya menjabat lagi sebagai Ketum NU di periode selanjutnya, akan lebih banyak perubahan positif di NU.

Menanggapi ini, Hensat langsung menyoroti uang kas Rp 18, triliun yang diklaim Said Aqil.

Pengamat politik ini mengusulkan agar Said Aqil menyumbangkan dana besar tersebut untuk kepentingan umat. Sebab, NU bukanlah sebuah bank.

“Rp.1,8 Triliun itu banyak sekali, sangat baik bila disumbangin ke Umat, sehingga umat juga bisa sejahtera. NU kan bukan Bank!” ujarnya melalui akun Twitter @satriohendri Selasa, 14 Desember 2021.

“Mohon maaf Kyai atas ke-soktau-an Saya #Hensat,” pungkasnya. (Galamedia)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »