Tausiyah Dudung Abdurachman Buat Heboh, Orang MUI Blak-blakan: Kalau Mau Berganti Profesi…

BENTENGSUMBAR.COM - KSAD (Kepala Staf Angkatan Darat), Dudung Abdurachman kembali mendapat sorotan publik. Materi atau muatan ucapannya dalam kuliah subuh sebuah masjid di Papua memicu reaksi publik.

Dalam narasi tausiyah/ceramahnya Dudung menyebut bahwa tidak perlu terlalu dalam mempelajari agama.

“Iman taklid, ada iman ilmu, ada iman iyaan, ada iman haq (haqul yaqiin), dan iman hakikat. Oleh karena itu, banyak sebagian dari orang Islam sering terpengaruh katanya hadis ini, katanya hadis itu, kata Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya jangan terlalu dalam, jangan terlalu dalam mempelajari agama," ujar Dudung, sebagaimana dikutip dari laman Republika, Minggu (5/12/21).

Kyai Cholil Nafis yang juga salah seorang petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam cuitan twitternya mempertanyakan soal apa yang Dudung maksud.

“Apa maksudnya jangan terlalu dalam mempelajari agama?,” cuit Nafis dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Minggu (5/12/21).

Dirinya bahkan menyinggung soal apa yang Dudung lakukan, tak tanggung-tanggung dia menawarkan apabila Dudung ingin ganti profesi sebagai seorang penceramah agama.

“Saya menawarkan standardisasi da’i MUI kalau mau berganti profesi sebagai penceramah agama he hehe,” tambah Nafis dalam cuitannya.

Lebih lanjut, dirinya menyoroti Dudung yang lebih baik fokus pada tugas pokoknya saja, yaitu pertahanan negara.

Sebelum jadi KSAD Dudung mendapat julukan ‘Jenderal Baliho’ karena tegas menurunkan baliho, spanduk, atau sejenis yang berisi narasi tentang Eks Petinggi FPI (Front Pembela Islam) Habib Rizieq.

Belum lagi ucapan Dudung di Podcast Deddy Corbuzier belum lama ini yang menyatakan berdoa dengan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab.

Adapun, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal (Brigjen) Tatang Subarna, mengklarifikasi sekaligus meluruskan pernyataan Jenderal Dudung.

"Maksud KSAD, mempelajari agama terlalu dalam akan terjadi penyimpangan, apabila tanpa guru," ucap Tatang sebagaimana dikutip dari Republika di Jakarta, Senin (6/12/2021).

Beberapa waktu belakangan ini KSAD Dudung kerap mendapat sorotan terutama setelah dirinya dengan tegas menurunkan baliho, spanduk, atau sejenis yang berisi narasi tentang Eks Petinggi FPI (Front Pembela Islam) Habib Rizieq.

Kemudian ucapan Dudung di Podcast Deddy Corbuzier belum lama ini yang menyatakan berdoa dengan bahasa Indonesia karena Tuhan bukan orang Arab. (Wartaekonomi)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »