Vaksin Covovax Jadi Bukti Indonesia Memperkuat Lini Pertahanan Selama Pandemi​

BENTENGSUMBAR.COM - Indonesia terus memperkuat lini pertahanan dalam menanggulangi pandemi. Sebagai bentuk dukungan dalam upaya nasional penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sekaligus untuk mencapai tujuan herd immunities melalui program vaksinasi nasional di Indonesia.

KJRI Mumbai telah melakukan berbagai upaya simultan, khususnya upaya dalam hal pendampingan dan fasilitasi pengiriman bahan baku obat yang diperlukan dalam penanganan Covid-19 dan vaksin Covid-19 sejak awal pandemi Covid-19 merebak di tanah air.

Terkini, Indonesia kembali menerima 4,8 juta vaksin Covovax dari Serum Institute, India. Kedatangan tersebut merupakan buah dari kerja sama kedua negara dalam mengatasi penularan Covid-19 di dunia.

Kedatangan vaksin itu juga tak lepas dari langkah KJRI Mumbai untuk melakukan upaya simultan sebagai bentuk dukungan dalam upaya nasional penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia sekaligus untuk mencapai tujuan herd immunities melalui program vaksinasi nasional di Indonesia.

Khususnya upaya dalam hal pendampingan dan fasilitasi pengiriman bahan baku obat yang diperlukan dalam penanganan Covid-19 dan vaksin Covid-19 sejak awal pandemi Covid-19 merebak di tanah air.

“Jumlah vaksin Covovax dalam pengiriman tahap II adalah 4,865,500 dosis untuk melengkapi total komitmen sejumlah lima juta dosis yang telah difinalisasi antara entitas Serum Institute India dan Indofarma,” sebagaimana dikutip di laman Kementerian Luar Negeri RI.

Pengiriman di tanggal 1 Desember 2021 merupakan pengiriman lanjutan setelah pada tanggal 26 November 2021 yang lalu, telah dilakukan pengiriman tahap pertama vaksin Covovax dari India ke tanah air sejumlah 134,500 dosis. 

Vaksin Covovax (COVOVAX: SARS-CoV-2 rS Protein (COVID-19) merupakan vaksin rekombinan spike protein produksi dari Serum Institute India yang telah didaftarkan guna memenuhi kebutuhan vaksinasi nasional sebagai bagian dari langkah preventif dalam strategi penanganan pandemic Covid-19 di dalam negeri.

Menurut Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu menjelaskan, vaksin Covovax ini merupakan vaksin Covid-19 dengan platform protein sub unit. Di mana vaksin ini, protein yang direkayasa dari urutan genetik SARS-CoV-2 ditambahkan dengan matriks m berbasis saponin.

“Penyediaan vaksin dilakukan beberapa strategi, yakni bilateral, multilateral, serta eksplorasi dari kemampuan produksi dalam negeri,” ucap dia.

Maxi menambahkan, hingga 26 November 2021, Indonesia telah menerima vaksin lebih dari 317 juta dosis dari kebutuhan 412 juta dosis.

"Diharapkan pada akhir tahun, 75% tercapai untuk dosis satu dan 65% untuk dosis dua, " ujar dia.

Maxi mengatakan, berdasarkan data yang diperoleh Kemenkes, tingkat keamanan dan efikasi dari vaksin dalam mencegah Covid-19 sebesar 89,7% terhadap virus Alpha atau B.1.1.7 dan 96,4% terhadap virus varian non B.1.1.7.

Pada hari yang sama, Indonesia juga kedatangan vaksin tahap, 132, 133 dan 134 sehingga pada hari Sabtu (27/11) terdapat empat tahap kedatangan dengan jumlah lebih 3,5 juta dosis.

Pada kesempatan terpisah, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate mengatakan, dalam kedatangan tahap ke-132 sebanyak 1.302.600 dosis vaksin AstraZeneca tiba di tanah air pada pukul 17:15 WIB.

Jangan ada kesenjangan vaksin

Menurut, Ketua DPR, Puan Maharani, mendorong pemerintah mempercepat dan melakukan pemerataan pemberian vaksin Covid-19 pada masyarakat agar tidak terjadi kesenjangan vaksinasi.

"Kita perlu bergotong royong untuk memastikan bahwa jangan sampai ada kesenjangan vaksinasi. Kita tidak bisa sehat sendiri, lingkungan kita juga harus sehat," kata dia.

Hal itu dikatakan Puan saat mengunjungi Sentra Vaksinasi yang diselenggarakan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) dan Maming Enam Sembilan Group di Pasar Ikan Modern Muara Baru, Jakarta Utara.

Ia mengaku merasakan semangat gotong royong di sentra vaksin yang akan melayani 7.500 peserta vaksinasi selama 3 hari, dengan para peserta antara lain terdiri dari nelayan, anak-anak, tunawisma dan difabel.

Ia juga menekankan pentingnya percepatan vaksinasi anak di atas 12 tahun, terlebih yang sudah mulai uji coba untuk Pembelajaran Tatap Muka.

"Kita ingin memastikan bahwa anak-anak kita bisa bersekolah dengan aman dan sehat. Itu artinya tidak bisa hanya satu atau dua anak saja di satu sekolah yang sudah divaksinasi," ujarnya.

Ia mengatakan selain vaksinasi, disiplin protokol kesehatan juga perlu digencarkan oleh seluruh lapisan masyarakat. Menurut dia, vaksinasi saja tidak cukup, apalagi dengan kecepatan mutasi Covid-19 dengan berbagai variannya.

Laporan: Mela

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »