Natal Nasional GAMKI Di Sumbar Dihadiri Wamenag, Dubes Palestina Sebut Masalah Negaranya Bukan Persoalan Agama

BENTENGSUMBAR.COM - Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun dan Wakil Menteri Agama (Wamenag) KH. Zainut Tauhid Sa'adi datang secara khusus ke Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) untuk menghadiri perayaan Natal Nasional Pemuda Indonesia Tahun 2021 yang digelar oleh Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).

"Selamat Natal dan Tahun Baru bagi GAMKI dan umat Kristiani di Indonesia," kata Dubes Palestina Zuhair Al-Shun dalam sambutannya di Natal Nasional GAMKI, dilansir dari RM.ID pada Jumat, 14 Januari 2022.

Acara perayaan Natal dilaksanakan Sabtu, (8/1) ini mengusung tema Bersehati Memelihara Kasih Persaudaraan. 

Hadir Ketua Umum DPP GAMKI Willem Wandik, Wakil Bupati Mentawai Kortanius Sabeleake, Ketua PGPI Sumatera Barat Pdt. Hendri Dunan Sirait, dan Ketua KNPI Sumatera Barat Nanda Satria.

"Kami tegaskan bahwa apa yang terjadi di Palestina adalah masalah politik, dan bukan masalah agama. Di Palestina, warga yang beragama Islam, Kristen, dan Yahudi hidup damai berdampingan," tegas Dubes Zuhair.

Dia mengatakan, tanah Palestina adalah tanah kelahiran para nabi dan para rasul. 

"Isa atau Yesus dan Maryam (Maria) adalah juga lahir di Palestina, karena itu merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami. Palestina adalah tanah suci bagi umat Kristen, Islam, dan Yahudi," ucap Dubes Zuhair.

Zuhair menambahkan, keberadaan GAMKI sebagai ormas pemuda Kristen di Indonesia yang ikut mendukung kemerdekaan Palestina adalah suatu langkah yang sangat diapresiasi bagi pemerintah Palestina.

"Peran pemerintah dan rakyat Indonesia sangat penting dalam setiap perjuangan kemerdekaan Palestina selama ini. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan konsisten dari pemerintah dan rakyat Palestina atas persoalan yang terjadi di Palestina," kata Zuhair.

Sementara itu, Wamenag KH. Zainut Tauhid menegaskan, Indonesia sejak awal kemerdekaan memberikan dukungan terhadap pemerintah Palestina. Persoalan Palestina bukan masalah agama tapi kemanusiaan.

"Kehidupan umat Muslim dan Kristen berjalan damai di sana," kata Wamenag.

Zainut menekankan pentingnya nilai toleransi untuk mencegah perpecahan. Toleransi merupakan sikap yang menunjukkan keterbukaan untuk menerima, mendengar pendapat orang lain yang berbeda pandangan.
Dia menyebut, toleransi juga tidak merusak nilai-nilai agama lain.

"Kementerian Agama mencanangkan program moderasi beragama agar toleransi antar umat beragama dapat tetap terjaga dan setiap umat beragama dapat menghayati setiap nilai-nilai iman yang diajarkan oleh agamanya," tegasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »