MS Kaban: Mereka Para Dajjal Phobia Islam Mengira Mampu Mengacak-acak Islam dengan Multi Framming

BENTENGSUMBAR.COM – Politisi Partai Ummat dan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), MS Kaban melontarkan sindiran kepada pihak yang ia sebut “dajjal phobia islam”.

Ia menyindir bahwa para dajjal phobia Islam ini mengira mampu mengacak-acak Islam dengan melakukan berbagai framing serta melakukan bullying kepada tokoh Islam.

“Mereka para dajjal phobia islam mengira mampu mengacak acak islam dengan multi framming, bullying tokoh dan islam,” kata MS Kaban melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu, 26 Februari 2022.

“Mereka para dajjal itu pasti kecewa mereka melawan sunnatullah. Melawan sunnatullah akhirnya ikut sunnatullah,” sambungnya.

Dalam cuitannya tersebut, MS Kaban juga menyinggung soal rezim yang berani naik, tapi tak berani turun.

Mantan Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) ini menilai bahwa rezim seperti ini ujungnya akan tetap roboh.

“Rezim berani naik tapi tak berani turun tetap saja roboh,” katanya.

MS Kaban tidak menyebutkan dengan jelas soal masalah apa dan siapa yang ia singgung dalam cuitannya tersebut.

Namun, dalam cuitannya yang lain, MS Kaban menyinggung soal Menteri Agama (Menag) dan Presiden.

Ia mengatakan bahwa pernyataan Menag merupakan vidi Presiden sehingga Presiden santai saja dengan ucapan tersebut.

“Omongan Menag RI itu visi Presiden maka Presiden anteng, toh jadi engga perlu minta menag diganti mubadzir,” katanya pada Kamis, 24 Februari 2022.

MS Kaban tidak menyebutkan soal ucapan Menag mana yang maksud.

Namun, sebagaimana diketahui, Menag Yaqut Cholil Qoumas sedang ramai dibicarakan karena ucapan yang dinilai membandingkan azan dengan gonggongan anjing.

Ia lantas menyinggung bahwa sebaiknya sekalian saja Presiden yang memiliki visi menyatakan berhenti dari jabatannya.

Pasalnya, menurut MS Kaban, Presiden sebagai pemilik visi adalah sumber masalah.

“Sekalian saja yang punya visi menyatakan berhenti, sumber masalah ada di situ,” katanya.

MS Kaban mengatakan bahwa jika memang Presiden ingin lanjut berkuasa, maka ia harus meniru Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

“Kalau Presiden mau berlanjut berkuasa tirulah Gus Dur bikin dekrit. Parpol-parpol TNI POLRI dalam genggaman RI 1,” katanya. (terkini)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »