Catatan Ardimal: Popularitas Dan Peradaban

Catatan Ardimal: Popularitas Dan Peradaban
POPULARITAS adalah suatu kepopuleran atau ketenaran yang pasti ada dalam kehidupan masyarakat disetiap peradaan. Popularitas sudah menjadi prioritas utama bagi kehidupan umat manusia. Setiap peradaban memiliki popularitasnya sendiri sehingga orang-orang berlomba-lomba untuk mengejar popularitas tersebut supaya ingin terkenal. Mereka yang telah dibutakan oleh popularitaas terkadang harus menentang beberapa aturan untuk mendapatkannya.


Popularitas terlahir karena adanya keinginan untuk meningkatkan ketenaran hidup, sehingga untuk mewujudkannya harus mengesampingkan nilai-nilai moral dan aturan yang ada. Seringkali kita lihat bahwa untuk mendapatkan ketenaran dan kepupoleran harus melakukan pengorbanan yang sangat besar. Seperti yang dikatakan oleh Ary Yulistiana"untuk mencapai popularitas itu harus ada pengorbanan. Tidak ada jalan yang mulus menuju popularitas". Terkadang karena hanya ingin mengejar popularitas kehidupan harus mengorbankan Harga Diri, Keyakinan, Kebebasan, dan Ketentraman yang akan menyebabkan berbagai permasalahan.


Peradaban umat manusia pada saat ini sudah sampai pada kejayaannya, dimana semua akses komunikasi dan transportasi sudah mudah didapatkan serta berbagai peralatan sudah tercipta untuk mempermudah pekerjaan manusia. Era modern ini merupakan Revolusi besar yang terjadi bagi manusia di atas muka bumi dari berbagai perkembangan peradaban yang pernah ada. Dengan demikian pada era ini juga lah manusia mengalami peningkatan popularitas hidupnya. 


Peningkatan popularitas yang sangat besar pada era modern mempengaruhi pola pikir manusia yang ada diberbabagai belahan dunia, yang semakin lama itu akan menjadi kebutuhan dan dianggap penting bagi orang-orang. Golongan-golongan orang yang telah dibutakan oleh kepopularitasan akan terus berusaha untuk menonjolkan dirinya dari yang lain karena merasa takut untuk di kalahkan. Orang-orang yang terlibat dalam kepopularitasan hidup akan selalu bersaing satu sama lain untuk menunjukkan bahwa hanya dirinyalah yang terbaik. Akibat dari persaingan ini ketika posisinya merasa terancam akan muncul pikiran-pikiran jahat dari diri seseorang atau sekelompok orang untuk menumbangkan lawannya yang kemudian hari akan mengakibatkan konflik.


Hal semacam ini tidak hanya berlaku pada diri individu seseorang saja melainkan bisa terjadi pada suatu kelompok, organisasi atau negara. Kita lihat saja pada saat ini banyak negara-negara didunia mementingkan popularitas terutama negara negara maju. Mereka memamerkan apa yang sudah dia miliki entah itu persenjataan, perdagangan, produk, atau peralatan militernya untuk dapat pengakuan dari negara lain bahwa dia memiliki kehebatan dan popularitas yang tinggi dibandingkan dengan yang lainnya.


Kita ambil saja salah satu contoh dari konflik Rusia dan Ukraina pada akhir-akhir ini. Konflik Rusia dan Ukraina terjadi karena keberpihakan presiden Ukraina serta menginginkan negaranya bergabung dengan NATO. NATO merupakan suatu organisasi besar yang sangat terkenal didunia yang dikepalai oleh Amerika Serikat. Hal inilah menjadi salah satu penyebab mengapa Rusia menginvasi Ukraina. Jika Ukraina masuk ke dalam NATO Presiden Rusia merasa kedaulatan negaranya terancam. Kekhawatiran presiden Rusia ini adalah akibat dari persaingan antara sekutu NATO dengan sekutu Rusia yang disebabkan oleh Popularitas kehidupan didunia. Efek dari persaingan-persaingan ini akan memicu konflik dikemudian harinya atau yang sedang terjadi diberbagai bidang dan tidak tertutup kemungkinan akan terjadi perang seperti yang terjadi saat ini dibeberapa daerah.


Popularitas akan melahirkan kesombongan, keangkuhan, rasa was-was, dan perpecahan. Itulah mengapa orang-orang yang terlibat dalam kepopularitasan kebanyakan bersikap apatis sehingga dibeberapa daerah banyak orang-orang yang menderita sebagai korban dari kepopularitasan. Abraham Lincoln mengatakan bahwa "hindarilah popularitas jika anda mengingunkan kedamaian" . Dari pernyataan Abraham Lincoln terbukti bahwa kedamaian dan kebebasan tidak akan pernah tercapai jika dalam diri seseorang masih melekat kuat tentang kepopularitasan hidup. Begitu juga dengan pendapat ahli-ahli lain.


Peperangan yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah saat ini adalah akibat dari keangkuhan orang-orang yang dibutakan oleh popularitas sehingga dalam mewujudkan tujuannya mereka harus melakukan invasi atau agresi yang sangat bertentangan dengan peri kemanusiaan. Disamping itu, mengenai soal peperangan yang ada saat ini tidak selalu harus berkontak fisik langsung. Ada peperangan yang lebih menakutkan dari hal itu, yaitu perang pemikiran atau yang kita kenal dengan perang dingin. Namun secara umum kata perang selalu diidentikkan dengan kontak fisik dengan mengunakan alat-alat perang atau militer.


Keberhasilan peradaban umat manusia telah membawa dampak besar bagi tatanan kehidupan. Dimana kepopuleran dan ketenaran pada masa sekarang sangat diinginkan oleh orang-orang. Popularitas sudah menjadi tujuan hidup bagi kebanyakan orang yang ada di muka bumi ini. Beberapa elite dari berbagai bidang terutama elite politik menerapkan suatu cara untuk memenuhi hasrat popularitasnya yang kita kenal dengan strategi propaganda. Mereka akan memperlihatkan keunggulannya dengan berbagai cara agar orang-orang disekelilingnya menaruh simpati kepadanya sehingga dia akan menjadi pusat perhatian publik. Najwa shihab pernah berkata bahwa "Atas nama Popularitas, Hakikat demokrasi pun diterabas".


Fenomena-fenomena sepertj ini sudah sering kita lihat dimanapun kita berada. Karena hal ini bukan sesuatu yang asing lagi kita saksikan. Kita telah menemuinya dalam lingkungan kita  ataupun dalam media sosial.


Upaya berbagai kalangan untuk mencari ketenaran dan kepopuleran sudah bisa dikatakan diluar batas karena demi kepopularitasan hidup mereka tidak ragu-ragu menentang nilai-nilai dalam masyarakat, seperti; nilai moral, agama, adat, dan lain sebagainnya. Maka akibatnya banyak kekacauan yang terjadi karena banyaknya aturan yang dilanggar. Itu tidak hanya berdampak pada diri atau kelompoknya sendiri tetapi juga berdampak pada diri orang lain. Jika hal ini dibiarkan terjadi dalam waktu yang lama maka dampak terparahnya adalah terjadinya berbagai konflik dalam skala Global sehingga akan sulit diatasi.


Konflik yang disebabkan oleh popularitas seperti yang terjadi eropa adalah kelanjutan konflik yang berskala kecil yang kemudian meluas sehingga untuk mengatasinya tidak lagi mudah. Konflik antara Rusia dan Ukraina adalah buntut panjang yang diakibatkan oleh persaingan dan popularitas semata. Dari awalnya kecil yang tidak cepat diselesaikan kemudian meluas sehingga menjadikan orang-orang yang tidak bersalah menjadi korban dari itu semua.


Untuk meningkatkan taraf dalam kehidupan global, sedikit banyaknya memang memerlukan kepopularitasan. Akan tetapi jika kadarnya berlebih maka hal itu akan memberikan efek yang sangat besar. Karena popularitas sama seperti obat, jika dosisnya sesuai maka dia akan menyembuhkan tetapi jika dosisnya berlebih maka dia akan overdosis. Bambang Pamungkas berkata bahwa"Tidak ada hal yang lebih sulit dari menjaga keseimbangan antara popularitas, profesionalisme, dan kenyamanan hidup".


*Ardimal adalah Mahasiswa Jurusan Sastra Minangkabau Universitas Andalas 

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »