Serangan Balik Saddam Husein ke Pendeta Saifuddin: Wahai Bapakku Betaubatlah!

BENTENGSUMBAR.COM – Nama Pendeta Saifuddin Ibrahim belakangan viral dijagad maya usai menyerukan kepada Kemenag untuk menghapus 300 ayat dalam Al-Quran. 

Bukan hanya itu, Saifuddin kerap kali membuat video-video hinaannya terhadap Agama Islam, yang merupakan agama terdahulunya.

Saifuddin diketahui sebelumnya adalah pemeluk Agama Islam yang taat dan pengajar disebuah pondok pesantren di Al-Zaitun, Indramayu.

Menanggapi ejekan-ejekan Saifuddin terhadap Agama Islam, anak kandungnya Saddam Husein membuat sebuah buku yang ditujukan kepada Saifuddin dengan judul Wahai Bapakku Bertaubatlah.

Buku ini sebagai sebuah bentuk serangan balik Saddam terhadap ayahnya sendiri yakni Pendeta Saifuddin yang terlebih dulu menciptakan sebuah buku dengan judul Wahai Anak-anakku Bertaubatlah.

Dari pengakuan Saddam Husein, ayahnya Pendeta Saifuddin telah murtad pada tahun 2006 dan melakoni profesi sebagai pendeta.

“Setelah masuk Kristen di tahun 2006, beliau pindah agama. Tetapi setelah pindah agama, beliau tidak hanya pindah agama saja tetapi mulai menjadi pendeta”, kata Saddam Husein, dikutip dari kanal YouTube Mualaf Centre Aya Sofya, Selasa 15 Maret 2022.

Saddam juga mengakui bahwa setelah Saifuddin pindah agama, dia sering melakukan tindakan tidak terpuji yakni menghina Agama Islam.

“Dan akhirnya melakukan hal yang tidak terpuji, yaitu adalah menghina agama sebelumnya yaitu adalah Islam”, tuturnya.

Selain itu, Saddam membeberkan beberapa buku yang telah berhasil dibuat oleh Saifuddin, salah satunya dengan judul Wahai Anakku Bertaubatlah.

“Ini buku beliau (sambil menunjukkan buku Saifuddin) dihalaman 30 isinya semuanya hancur semua”, paparnya.

“Betapa buku ini melakukan pelecehan yang luar biasa terhadap Islam dan judul buku ini lebih kontroversi”.

Lantas, Saddam memberikan serangan bombardir kepada Pendeta Saifuddin yang tak lain adalah ayah kandungnya dengan menerbitkan sebuah buku dengan judul Wahai Ayahku Bertaubatlah.

“Maka saya dibantu dengan Ustadz Insan Mokoginta membuat buku bantahan Wahai Bapakku Bertaubatlah”, kata Saddam Husen.

Dia menyebut jika seharusnya yang bertaubat itu adalah ayahnya, yakni Pendeta Saifuddin, bukan dirinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »