Ungkap Pengalaman Horor di Penjara, Yahya Waloni: Kaki Ditarik, Ada Suara Orang Digorok Tapi Tak Berwujud

BENTENGSUMBAR.COM - Yahya Waloni mengungkapkan pengalamannya ketika berada di dalam penjara. Salah satunya yang cukup membekas ternyata berhubungan dengan hal mistis. Berikut kisahnya.

Pria yang akrab disapa Ustadz Yahya Waloni itu mengatakan, kali pertama dijebloskan ke penjara, ia sempat bertemu langsung dengan mantan pentolan FPI, Habib Rizieq Shihab. Pertemuan itu membuatnya tak kuasa menahan haru.  

“Di penjara pertama kali saya bertemu dengan Habib Rizieq, beliau ada di blok narkoba saya diblok umum. Kami berpelukan, saya menangis ketika dipelukan beliau. Saya bilang, habib saya sangat gembira sekali saya masuk penjara ada habib di dalam” kata Yahya Waloni dikutip DepokToday.com dari channel YouTube Islam Trending TV pada Selasa, 8 Maret 2022.

“Iya ustadz tapi ruangan kita agak terpisah, ustadz di blok sebelah saya di blok sini. Nanti kalau butuh apa-apa bertahu saya ustadz,” ucap Yahya menirukan ucapan Habib Rizieq.

Nah biasanya, kata Yahya, orang baru masuk penjara itu diisolasi sampai 20 hari.

“Saya disimpan selama 28 hari di tempat di mana Maher meninggal dunia,” ujarnya.

Di kamar tahanan itulah Yahya mengalami pengalaman mistis.

“Pokoknya setiap malam itu, di atas jam 12, jam 1, kaki saya selalu dicubit. Ditarik kaki saya, tiap jam 1 jam 3 malam, ditarik kaki saya. Bangun saya, nah di dalam kamar itu nggak ada siapapun kecuali saya sendiri,” ujarnya.

Merasa tak nyaman, Yahya lantas meminta agar ia dipindahkan dari kamar tahanan tersebut ke sel M. Kace, tapi sayangnya ditolak polisi.

“Komandan kalau bisa saya satu kamar saja dengan Kace. Aduh jangan-jangan, mati nanti Kace itu. Saya bilang nggak apa-apa komandan. Saya mau coba-coba saja dengan Kace satu kamar. Oh jangan, antum kamarnya sendiri,” tuturnya.

“Jadi saya Kace kamar 11 saya kamar 10. Kamar 10 inilah, kamarnya almarhum Ustadz Maher,” sambungnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, tiap jam 2 malam kakinya selalu ditarik dan ada suara aneh yang tak berwujud.

“Bukan di dalam toilet, tapi suara itu dari arah tempat pembuangan sampah. Suaranya seperti orang kesakitan, seperti orang digorok lehernya,” kata Yahya.

Pengalaman itu ia ceritakan pada petugas, dan bahkan dirinya sempat mencari sumber suara namun tak berhasil.

"28 hari saya disimpan disitu, keluarga tak boleh tahu," tuturnya.

“Saya tidak nangis. Disitulah sifat kelaki-lakian kita diuji, sifat keimanan kita muncul dihadapan Allah. Yang begini yang kita cari. Jangan Cuma di luar kita enak-enak, di dalam itulah kiat diuji,” sambungnya.

Usai menjalani isolasi selama 28 hari di sel khusus tadi, akhirnya Yahya diizinkan membaur dengan para napi lainnya. Namun penjaga tahanan mengingatkan agar ia tak berbuat ulah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »