Ustadz Abdul Somad: Radikal Itu Ibu-ibu Sulit Cari Minyak Goreng, Tahu dan Tempe

BENTENGSUMBAR.COM - Ustaz Abdul Somad (UAS) kembali berbicara soal beredarnya daftar 180 penceramah radikal akhir-akhir ini.

Kali ini UAS berbicara pada kanal YouTube Karni Ilyas Club berjudul
MASUK DAFTAR USTADZ RADIKAL // USTAD ABDUL SOMAD : "MAZHAB SAYA MAZHAB PERSAUDARAAN!", dikutip Rabu, 9 Maret 2022.

"Jangan memandang suatu masalah dengan mata yang rabun. Jadi ketika dibuatkan daftar itu, apakah resmi atau tidak, masyarakat ini perlu dicerdaskan dulu tentang hoaks," ujarnya.

"Ini perlu diklarifikasi resmi atau tidak," ujarnya.

Kemudian, ia pun menyoroti definisi radikal tersebut. 

"Dan orang yang dimasukan kategori itu memenuhi syarat apa tidak," katanya lagi.

Menurutnya, daftar tersebut justru terkesan menjadi iklan gratis bagi para penceramah yang masuk.

"Orang yang semula tak kenal ustaz ini, itu jadi malah dicari. Apalagi dikeluarkan sebelum Ramadan," kata dia.

"Diharapkan masyarakat berhati-hati malah jadi mencari," lanjutnya.

Menurutnya, sudah menjadi kebiasaan sejumlah orang di Indonesia saat ini jika yang diumumkan A maka itu B.

"Kalau uda staz dibilang tidak baik, di pikiran masyarakat, ah baik ini. Jadi logika itu sudah terbiasa Pak Karni," katanya.

Ia pun sedikit menyindir bahwa radikal bagi ibu-ibu rumah tangga ketika mereka kesulitan mencari minyak goreng, tahu dan tempe. 

"Itu radikal bang," ujarnya seraya tersenyum kepada Karni Ilyas.

"Kalau dasarnya predikat radikal itu disematkan kepada orang yang menolak dasar negara Indonesia, saya sampai saat ini sahabat-sahabat yang saya kenal itu belum pernah saya jumpa," katanya.

"Apa itu berbentuk pemikiran ideologi atau sampai angkat senjata, tak pernah jumpa," ucapnya.

"Kalau ada, ya ditangkap saja. Kalau tidak maka jadi fitnah. Orang jadi tuduh menuduh jadi pembunuhan karakter," lanjut UAS.

Bagi dirinya, ia pun mempersilahkan untuk disimak isi ceramahnya karena terdokumentasi pada kanal YouTube-nya.

"Saya sendiri streaming secara full. Kalau ada yang dipotong-potong, saya bisa buktikan itu secara lengkap. Apa yang dibahas dan bagaimana-bagaimananya," ujarnya.

Menanggapi penceramah radikal yang disebut bersikap takfiri (kerap mengkafirkan orang), ia menjelaskan, ahlul sunnah wal jamaah menolak takfiri secara perorangan.

"Harus melalui persidangan. Soalnya kalau seseorang mengkafirkan orang lain, teryata orang itu tidak kafir, orang itu justru yang manjadi kafir," katanya. (Galamedia)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »