Jokowi Dinilai Berpotensi Dilengserkan, Prabowo Subianto Disebut Jadi Calon Kuat

BENTENGSUMBAR.COM - Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto disebut menjadi calon kuat untuk memerintah Indonesia dengan adanya penilaian jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilengserkan.

Penilaian tersebut berkaitan dengan kebijakan Jokowi dalam memimpin Indonesia yang dinilai tidak ada prestasinya.

Alih-alih meraih sejumlah prestasi, Jokowi justru disebut membuat rakyat menderita dengan kenaikan harga.

Kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok berimbas langsung pada keberlangsungan kehidupan masyarakat.

Wacana kenaikan harga pertalite dan gas elpiji jelas akan langsung mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Ketika harga minyak goreng sudah naik, ditambah dengan wacana kenaikan gas elpiji 3 kg, jelas akan berdampak pada kehidupan rakyat. Ditambah dengan bahan makanan juga ikut naik harganya di pasaran.

"Inti kita, seluruh teori dan kapasitas negara sudah selesai dan kita mesti bersiap-siap mencari tokoh-tokoh yang bisa menuntun dalam waktu sementara sebelum sidang MPR untuk memilih Presiden baru," kata pengamat poilitik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Pemilihan pemimpin baru tersebut berdasarkan penilaian jika tidak ada jaminan dalam dua minggu ke depan tidak akan ada kerusuhan sosial.

Pasalnya, dalam dua minggu ke depan akan ada aksi besar-besaran dari mahasiswa dan buruh untuk menolak Jokowi tiga periode.

"Itu artinya kita akan lihat apa hukumnya kalau Presiden Jokowi dipaksa turun oleh ekonomi, bukan dipaksa turun oleh rakyat. Mesti disiapkan teori pertama yang jatuh pada konstitusi. Konstitusi mengatur pihak yang bisa menguasai kekuasaan jika kondisi tersebut terjadi," ujar Rocky Gerung.

Jika Jokowi dilengserkan, Prabowo Subianto disebut menjadi calon kuat untuk sementara waktu memerintah kekuasaan.

"Kalau kondisi tersebut terjadi, misalkan ada pak Menhan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Luar Negeri. Dari tiga profil itu ya Prabowo yang paling punya profil memerintah kan. Kan dua menteri lainnya itu rendah saja legitimasinya," ucap Rocky Gerung.

"Jadi kita membayangkan diperlukan tokoh publik. Mungkin pak Amien Rais masuk lagi, Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jusuf Kalla datang lagi. Jadi sebaikanya istana berpikir itu," tutur Rocky Gerung lagi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »