Jusuf Kalla Sebut Presiden Pengganti Jokowi Harus Selesaikan Utang Triliunan, Netizen: Jokowi Lanjutkan Saja, Lihat Kehebatan Jokowi

BENTENGSUMBAR.COM – Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) 2014-2019 Jusuf Kalla mengungkapkan tantangan yang akan dihadapi calon presiden pengganti Joko Widodo (Jokowi) pada periode 2024.

Tantangan itu adalah harus bisa membayar utang pemerintah yang bernilai triliunan rupiah.

Jusuf Kalla mengungkapkan kriteria calon presiden yang cocok memimpin Indonesia pada 2024-2029

“Saya bilang presiden akan datang harus punya kemampuan besar dan tahan banting karena tantangan pada masa mendatang salah satunya sisi ekonomi masih belum dalam kategori baik,” ujar Jusuf Kalla ditemui Bisnis di kediamannnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan dilansir dari Tempo.co.

Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini mengatakan angka utang pemerintah terus mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19.

Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah berada di angka Rp 7.014,58 triliun hingga akhir Februari 2022 dengan rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 40,17 persen.

Posisi tersebut meningkat jika dibandingkan dengan posisi utang per 31 Januari 2022 yang berada di angka Rp 6.919,15 triliun atau 39,63 persen dari PDB. Ini artinya, ada pertambahan utang sebanyak Rp 95,43 triliun dalam waktu satu bulan.

Berita terkait Jusuf Kalla ini, ramai direspon oleh banyak netizen di media sosial Twitter, salah satunya datang dari pengguna bernama @JuryLim5.

Dalam cuitannya, akun Twitter @JuryLim5 mendukung jika Presiden Jokowi melanjutkan masa jabatannya agar bisa menyelesaikan utang triliunan.

“jokowi lanjutkan aja kl gt,biar jokowi yg byr,lihat kehebatan jokowi," tulis pengguna Twitter bernama @JuryLim5

Pengguna Twitter lain bernama @wekokuncara turut memberikan komentarnya, ia menghubungan utang triliunan pemerintah ini dengan proyek IKN.

“Utang seharusnya dikembalikan, bukan diselesaikan. Kalau proyek, IKN misalnya, nah itu yang kudu diselesaikan,” tulis akun Twitter @wekokuncara.

Dilansir dari Tempo.co, berdasarkan laporan dari APBN KITA edisi Maret 2022, secara nominal terjadi peningkatan total utang pemerintah seiring dengan penerbitan surat berharga negara (SBN) dan penarikan pinjaman di Februari 2022.

“Utang terus naik, ini bunganya saja kalau rata-rata 6 persen karena obligasi atau 7–8 persen itu berarti membayar bunga saja Rp 400 triliun,” ungkap Jusuf Kalla.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »