BENTENGSUMBAR.COM - Sekjen Syarikat Islam, Ferry Juliantono mendesak presiden Jokowi untuk membebaskan Habib Rizieq Shihab, Munarman, dan aktivis Islam lainnya yang saat ini ditahan.
Menurutnya, orang-orang tersebut ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan karena masalah yang sengaja dicari-cari.
"Kita lihat bahwa penahanan Habib Rizieq Shihab, terus munarman, sahabat saya, kemudian misalkan Edi Mulyadi dan beberapa aktivis Islam yang ditahan, dipenjarakan, itu sebenarnya disebabkan karena masalah-masalah yang kalau dicari-cari ada aja gitu loh," tutur Ferry Juliantono, Rabu, 11 Mei 2022.
"Tapi masa bikin resepsi terus menjadi dikenai hukuman? terus munarman di persidangan sudah tidak terbukti, kemudian Edi Mulyadi yang terbaru," ucapnya menambahkan.
Akibatnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu menilai bahwa penangkapan Habib Rizieq Shihab hingga munarman merupakan hal yang politis.
"Inilah dasar-dasar itu yang menurut saya kurang bisa dianggap sebagai sesuatu yang inilah, itu politis lah tapi politisnya ini dilatarbelakangi dengan islamofobia," kata Ferry Juliantono.
"Nah saya sudah bertemu dengan Pak Kapolri juga untuk menyampaikan bahwa perlu ada penyamaan persepsi ini tentang semangat baru anti Islamofobia ini," ujarnya menambahkan.
Ferry Juliantono mengatakan pertemuannya dengan Listyo Sigit Prabowo dilakukan agar bisa menyamakan persepsi tentang terorisme, fundamentalisme, radikalisme, dan lainnya yang seringkali digunakan untuk menahan aktivis-aktivis Islam, ulama, dan lain sebagainya.
"Tapi bungkusnya itu kurang bisa jadi alasan yang cukup kuat Gitu, jadi diada-adakan, alasannya pun juga kurang kuat menurut saya," ucapnya.
"Ya bagi kita, saya saya pribadi menganggap bahwa sebenarnya sudahlah sekarang ini di tengah situasi bangsa yang sedang dalam kesulitan ekonomi, sosial, dan sebagainya, Pemerintah perlu untuk mengedepankan persatuan bangsa yang jadi prioritas kita semuanya," tutur Ferry Juliantono menambahkan.
Oleh karena itu, dalam kasus terutama yang menyangkut Habib Rizieq Shihab dan Munarman, Syarikat Islam menilai hal itu dilatarbelakangi oleh Islamofobia.
"Jadi Untuk itu, dalam kasus-kasus terutama yang menyangkut Habib Rizieq shihab, Munarman, dan aktivis-aktivis Islam lainnya yang dipersangkakan itu dengan dasar-dasar yang menurut pendapat kami itu adalah dilatarbelakangi dengan islamophobia," ujar Ferry Juliantono.
"Sebaiknya sudahlah digunakan semua hak yang melekat di kekuasaan, dalam hal ini presiden, untuk apakah itu abolisi, grasi, amnesti, atau kalau menurut pendapat saya bisa kok itu dibebaskan dari semua konsekuensi atau akibat dari tuduhan-tuduhan yang semula disangkakan kepada mereka," katanya menambahkan.
Ferry Juliantono pun mengatakan bahwa hal itu yang mendorong pihaknya untuk mengirim surat kepada Jokowi agar membebaskan orang-orang tersebut.
"Jadi udahlah nggak penting lah menurut saya, jadi menurut saya surat ini kita buat Resmi kepada pemerintah, Presiden dalam hal ini, supaya membebaskan lah," ucapnya.
"Ini sekarang sedang dipersiapkan, sudah hampir rampung, kemudian di internal desk anti islamofobia ini kita sedang sempurnakan tapi bersama dengan pembuatan surat ini kepada presiden kita sedang juga merancang satu, namanya kita sebut eksaminasi publik," tutur Ferry Juliantono menambahkan.
Dia menuturkan bahwa dalam eksaminasi publik, akan diundang para pakar dan ahli yang sudah bersedia untuk hadir.
"Jadi kita akan undang para pakar, para ahli yang sudah berkenan, bersedia untuk terlibat dalam eksaminasi publik dalam kasus Habib Rizieq Shihab, Munarman, Edi Mulyadi, dan lain-lainnya," ujar Ferry Juliantono.
"Itu mas Usman Hamid sudah bersedia, terus Insyaallah Doktor Muzakir, dan beberapa ahli hukum tata negara dan hukum pidana internasional juga akan kita libatkan," ucap Ferry Juliantono menambahkan.
Sedangkan terkait alasan mengapa pihaknya membela Habib Rizieq Shihab, dia mengatakan bahwa penangkapan mantan pimpinan Front Pembela Islam itu adalah politik.
"Memang dalam kasus Habib Rizieq Shihab, semua orang tahu ini politiklah, begitu beliau sampai di Jakarta dengan semua kontroversi dalam pengertian sudah dapat izin tapi karena ya nyambutnya banyak terus saya enggak tahu apa yang ada di pikiran pemerintah pada saat itu, terus mulai dicari-cari itu, kelihatan banget itu," kata Ferry juliantono, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Hersubeno Point.
Sumber: Pikiran Rakyat
Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »
Next Post »