Peluang Koalisi dengan PDIP, Luqman Ingatkan Pesan Gus Dur: PKB Koncone Banteng

BENTENGSUMBAR.COM - Politisi PKB Luqman Hakim berbicara soal peluang partainya berkoalisi dengan PDIP di Pemilu 2024. 

PDIP jadi satu-satunya partai yang bisa mengusung capres tanpa berkoalisi pada pemilu 2024.

Dengan bekal itu, sikap dan posisi PDIP akan menjadi pertimbangan parpol lain.

"Pada pemilu 2019, PDI Perjuangan meraih 128 kursi di DPR RI, melampaui ambang batas pencalonan presiden (president threshold) 20% kursi DPR RI. Karena itu, untuk Pemilu 2024 mendatang, sikap dan posisi PDI Perjuangan pasti akan menjadi pertimbangan penting partai-partai lain dalam menentukan arah koalisi," katanya, dilansir dari Merdeka.com pada Kamis, 19 Mei 2022.

Luqman mengatakan, yang terpenting saat ini PKB memiliki cara pandang sama dengan PDIP mengenai ideologi negara, kepentingan nasional, gotong royong dan keberpihakan kepada kaum mustadh'afin atau wong cilik.

Kesamaan inilah yang membuat PKB dan PDI Perjuangan bersahabat erat sejak zaman Gus Dur dan para kiai NU mendirikan PKB.

"Bahkan, di masa kampanye Pemilu 1999, pada banyak kesempatan Gus Dur menyampaikan PKB itu Partai Koncone Banteng. Dengan banyaknya kesamaan pandangan PKB dengan PDI Perjuangan, maka kerjasama kedua partai untuk membangun masyarakat, bangsa dan negara lebih mudah dilakukan," ucapnya.

Luqman menyebut, sudah seharusnya semua partai politik memiliki tekad menjadikan kader terbaiknya sebagai presiden. 

PKB pun ingin kader terbaik PKB dan NU menjadi presiden melalui Pemilu 2024 mendatang agar cita-cita ideal PKB mengenai Indonesia dapat diwujudkan.

"Tentu pada akhirnya, PKB akan realistis melihat konstelasi pengelompokan koalisi-koalisi partai mendekati pemilu 2024," kata anggota DPR ini.

Pada akhirnya, kata dia, PKB pasti akan berkoalisi dengan partai-partai lain yang memiliki kesamaan atau kedekatan pandangan mengenai masalah-masalah bangsa dan negara.

Kesamaan pandangan ini penting agar koalisi yang dibangun memiliki ikatan ideologia yang kuat, tidak semata pragmatisme transaksional.

Luqman melanjutkan, bagi PKB yang utama adalah bagaimana idealitas cita-cita kebangsaan yang dirumuskan PKB menemukan jalan untuk mewujudkannya.

"PKB didirikan oleh NU bukan untuk kepentingan orang per orang, tetapi untuk menjadi kontribusi NU bagi ikhtiar membangun masyarakat adil dan sejahtera di dalam negara Indonesia yang kuat dan berdaulat," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »