Rendang Belalang Makanan Khas Masyarakat Kecamatan Sumpur Kudus

INDONESIA merupakan negara yang kaya akan keragaman budaya dan tersebar luas dari sabang sampai merauke. Indonesia tak hanya di kenal dengan kebudayaannya saja, melainkan juga terkenal dengan berbagai jenis makanan tradisional yang dimiliki oleh setiap daerah di Indonesia. Di setiap daerah, hidangan makanan yang ada memiliki rasa dan aroma yang khas tersendiri. Salah satunya makanan tradisional bernama rendang.

Rendang siapa sih yang tak kenal dengan makanan yang satu ini, makanan tradisional masyarakat Minangkabau, Sumatera Barat. Pada saat ini rendang sudah bisa dijumpai dimana-mana bahkan sampai ke mancanegara, karena rasanya yang enak sehingga rendang dinobatkan sebagai Hidangan Terlezat Dunia.

Rendang sudah ada sejak dahulu dan dikenal sebagai masakan yang memiliki cita rasa yang khas, dikarenakan dalam pembuatannya menggunakan berbagai macam bumbu dan rempah-rempah serta proses memasaknya yang dilakukan secara tradisional yaitu dengan menggunakan kayu. Adapun ciri khas rendang adalah memiliki aroma dan rasa yang gurih serta merupakan perpaduan rasa asin, agak manis dan pedas. 

Namun, rendang merupakan masakan tradisional masyarakat Minangkabau dengan bahan baku utama daging, santan dan rempah-rempah ini juga memiliki cara masak dan penggunaan rempah-rempah yang berbeda pada masing-masing daerahnya sehingga rendang memiliki aroma dan rasa yang khas di setiap daerah tersebut.

Salah satu yang melatarbelakangi kuliner khas Sumatera Barat ini bisa menyebar hingga ke berbagai tempat adalah karena tradisi merantau yang biasa dilakukan orang Minangkabau yang membawa rendang sebagai bekal karena dapat bertahan hingga satu bulan. Hingga sekarang rendang tak hanya disajikan untuk acara adat saja melainkan menjadi hidangan yang dapat disantap sehari-hari.

Proses Memasak Rendang
Memasak rendang membutuhkan waktu sekitar 7-8 jam dengan melalui 3 proses tahapan. Tahapan yang pertama adalah gulai, dimana kuah santan masih banyak dan encer. 

Tahapan yang kedua adalah kalio, dengan santan yang mulai mengental dan mulai berminyak. Biasanya kalio terbentuk setelah 4 jam pertama proses pemasakan rendang. Tahap ketiga, untuk membuat kalio menjadi rendang, masak daging dengan api kecil hingga berminyak dan kering.

Proses pemasakan daging melalui beberapa proses terlebih dahulu sebelum pada akhirnya menjadi rendang, yaitu mulai dari gulai, kemudian kalio dan terakhir rendang.

Pembuatan rendang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencapai warna coklat hingga coklat kehitaman. Dalam kondisi ini rendang bisa bertahan lama di suhu ruangan dikarenakan kandungan air yang ada pada rendang sudah rendah.

Masyarakat Sumatera Barat tidak hanya mengenal rendang yang berasal dari olahan daging sapi saja, namun juga terdapat jenis rendang lainnya seperti rendang ayam,rendang telur. Semua jenis rendang ini memiliki aroma dan cita rasa khas yang dihasilkan dari jenis bahan baku serta rempah-rempah yang digunakan.

Namun berbeda dengan masyarakat Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung. Mereka malah mengolah belalang menjadi rendang. makanan yang satu ini adalah olahan rendang dengan menggunakan daging belalang. Makanan unik yang satu ini dapat anda jumpai di ranah Minang Nagari Sumpur Kudus, kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat.

Masyarakat setempat biasa menangkap belalang untuk dijual kembali maupun diolah menjadi masakan Rendang Bilalang. Makanan ini menjadi salah satu favorit masyarakat setempat karena halal, harganya yang murah, serta rasanya yang gurih seperti udang .

Selain rendang, daging belalang juga ditambahkan ke berbagai macam masakan seperti gulai dan balado, bahkan rendang belalang telah menjadi makanan khas dan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah Sumpur Kudus. 

Menurut masyarakat Sumpur Kudus, ternyata tidak semua jenis belalang bisa diolah menjadi rendang dan belalang yang bisa dikonsumsi masyarakat di sana adalah belalang sawah.dan ternyata ada beberapa jenis belalang yang tidak layak dikonsumsi salah satunya adalah belalang kunyit karena rasanya pahit dan habitatnya yang kotor dan banyak ditemukan di pinggir jalan.

Pengolahan Rendang Belalang

Sebelum mengolah belalang menjadi rendang, biasanya masyarakat Sumpur Kudus melakukan penangkapan belalang ke sawah setelah musim panen padi dan pada musim bertanam padi menggunakan jaring yang diletakkan di atas benih suapaya belalang yang terbang akan terjerat jaring, kemudian dimasukan ke dalam tabung yang terbuat dari bambu.

Penangkapan belalang tersebut biasanya juga dilakukan malam hari pukul 23.00 WIB di sawah yang telah selesai panen. Karena pada waktu itulah semua belalang hinggap ke batang padi. 

Proses penangkapan belalang dilakukan beramai-ramai dengan membawa obor yang terbuat dari bambu dan dilubangi untuk memasukkan belalang yang telah ditangkap.

Sebelum direndang, belakang yang sudah ditangkap tersebut disangrai terlebih dahulu hingga baunya berubah menjadi tidak menyengat lagi. Kemudian dibersihkan membuang bagian kaki dan sayap belalang.

Selanjutnya mengolah belalang menjadi rendang. Cara pengolahan rendang belalang hampir sama dengan pengolahan rendang pada umumnya, yakni menyiapkan rempah-rempah rendang yang lengkap berupa, bumbu rendang, bawang merah, bawang putih, cabai, kunyit, kelapa dan beberapa bumbu lainnya. Namun perbedaannya biasanya rendang menggunakan daging, tetapi sekarang diganti dengan belalang.

Selain rendang belalang, di Kecamatan Sumpur Kudus juga terdapat makanan lainnya dari olahan belalang seperti belalang gulai, belalang goreng, dan belalang bakar. Selain itu, ternyata belalang juga memiliki protein yang tinggi.

Sebagai seranggan dengan nilai gizi yang tinggi manfaat makan belalang yaitu:

1. Kaya protein

Belalang mengandung protein tinggi dengan kandungan lemak yang rendah. Karena itu, belalang bisa menjadi sumber protein hewani pengganti daging.

2. Melakukan sifat antibakterial

Belalang mengandung polisakarida yang disebut kitin. Senyawa tersebut memiliki sifat antibakteri.

3. Menjaga kesehatan syaraf

Belalang memiliki kandungan Vitamin B1 dan B12.

4. Sumber energi

Belalang memberikan energi lebih banyak daripada sereal seperti gandum.Memakan belalang sedikit saja sudah mampu memberikanAnda energi untuk beraktivitas sehari-hari.

Penulis: Ayu Fazira, Mahasiswa Sastra Minangkabau, Universitas Andalas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »