Sebut Berjilbab Manusia Gurun, DPR: Polisi Harus Proses Hukum Rektor ITK Prof Budi Santosa

BENTENGSUMBAR.COM - Anggota Komisi X DPR RI Fahmi Alaydroes memberikan pandangannya terkait unggahan yang ditulis Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK) Prof Budi Santosa Purwokartiko yang berbau rasisme di media sosial miliknya.

Menurut Fahmy, unggahan Prof Budi Santosa sarat kebencian dan bernuansa pelecehan kepada umat Islam.

"Saya tidak habis mengerti, bagaimana mungkin seorang pendidik, bahkan seorang Guru Besar, dan juga seorang pimpinan Perguran Tinggi (Rektor) bersikap dan bertindak provokatif merobek-robek kesatuan bangsa," kata Fahmy dalam keterangannya, Mingg (1/5/2022).

Politisi PKS itu menuturkan bahwa seharusnya aparat kepolisian sudah dapat menangkap dan menyelidik Budi Santosa dengan delik ujaran kebencian.

Sebab, ia menilai akan timbul ketidakpercayaan umat muslim kepada pemerintah jika tidak segera ditangani.

"Bila hal tersebut dibiarkan, saya khawatir masyarakat, khususnya kalangan umat Islam akan semakin apatis dan tidak percaya lagi kepada Pemerintah. Bahkan yang saya cemaskan, sikap dan perilaku ala komunis yang kerap menyerang agama, menimbulkan kegaduhan, dan memecah belah telah berkembang subur,” ujar Anggota FPKS dari Dapil Jabar V ini.

Menurutnya, pemerintah dalam hal ini Kemendikbud dan Pendidikan Tinggi (Dikti) bersama dengan aparat kepolisian seharusnya mampu memberi kejelasan terkait polemik yang ada dalam tubuh pimpinan di salah satu perguruan tinggi di Kalimantan itu.

"Oleh sebab itu, sikap tegas pemerintah dan aparat penegak hukum (Kemendikbud Dikti dan Kepolisian) mesti segera ditunjukkan kepada publik,” tutup Fahmy.

Tulisan Rektor ITK Prof Budi Santoso Purwokartiko di Facebook menuai sorotan karena dinilai rasis. Diketahui tulisan Budi Santosa itu diunggah di Facebook pribadinya dengan akun Budi Santosa Purwokartiko.

Berikut status Budi yang viral di Facebook dan Twitter karena dinilai rasis itu:

Saya berkesempatan mewawancara beberapa mahasiswa yang ikut mobilitas mahasiswa ke luar negeri, program Dikti yang dibiayai LPDP ini banyak mendapat perhatian dari para mahasiswa. 

Mereka adalah anak-anak pinter yang punya kemampuan luar biasa, jika diplot dalam distribusi normal, mereka mungkin termasuk 2,5% sisi kanan populasi mahasiswa.

Tidak satu pun saya mendapatkan mereka ini hobi demo yang ada adalah mahasiswa dengan IP yang luar biasa tinggi di atas 3.5 bahkan beberapa 3.8 dan 3.9. Bahasa Inggris mereka cas cis cus dengan nilai IELTS 8, 8.5 bahkan 9. Duolingo bisa mencapai 140, 145 bahkan ada yang 150 (padahal syarat minimum 100), luar biasa. 

Mereka juga aktif di organisasi kemahasiswaan (profesional), sosial kemasyarakatan dan asisten lab atau asisten dosen.

Mereka bicara tentang hal-hal yang membumi: apa cita-citanya, minatnya, usaha-usaha untuk mendukung cita-citanya, apa kontribusi untuk masyarakat dan bangsanya, nasionalisme dan sebagainya. 

Tidak bicara soal langit atau kehidupan sesudah mati. Pilihan kata-katanya juga jauh dari kata-kata langit: insaallah, barakallah, syiar, qadarullah, dan sebagainya. 

Generasi ini merupakan bonus demografi yang akan mengisi posisi-posisi di BUMN, lembaga pemerintah, dunia pendidikan, sektor swasta beberapa tahun mendatang.

Dan kebetulan dari 16 yang saya harus wawancara, hanya ada 2 cowok dan sisanya cewek. Dari 14, ada 2 tidak hadir, jadi 12 mahasiswi yang saya wawancarai, tidak satu pun menutup kepala ala manusia gurun. 

Otaknya benar-benar openmind, mereka mencari Tuhan ke negara-negara maju seperti Korea, Eropa barat dan US, bukan ke negara yang orang-orangnya pandai bercerita tanpa karya teknologi.

Saya hanya berharap mereka nanti tidak masuk dalam lingkungan yang- Membuat hal yang mudah jadi sulit- Bekerja dari satu rapat ke rapat berikutnya tanpa keputusan- Mementingkan kulit daripada isi- Menyembah Tuhan tapi lupa pada manusia- Menerima gaji dari negara tapi merusak negaranya- Ingin cepat masuk surga tapi sakit tetap cari dokter dan minum obat- Menggunakan KPI langit sementara urusannya masih hidup di dunia

Semoga tidak tercemar.

Sumber: Akurat

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »