Survei: Gus Yaqut Presiden Pilihan Warga NU, Anies Baswedan Kalah Jauh

BENTENGSUMBAR.COM – Yaqut Cholil Qoumas menjadi presiden pilihan warga Nahdlatul Ulama atau NU. Dan ternyata Anies Baswedan bukanlah pilihan utama kaum Nahdliyin untuk memenangi Pilpres 2024 nanti.

Center for Strategic on Islamic and International Studies atau CSIIS telah mensurvei secara serentak pada 1 April 2022 di 118 kabupaten/kota di Pulau Jawa.

Sebanyak 600 orang menjadi responden yang terdiri dari 300 unsur NU kultural seperti para kiai pesantren serta 300 responden dari unsur NU struktural seperti pengurus cabang NU, PC GP Ansor dan PC Muslimat.

Hasilnya, menempatkan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di urutan keenam dengan tingkat elektabilitas 7 persen. 

Posisinya itu mengalahkan Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang berada di urutan ketujuh, dengan 6 persen.

Sementara survei CSIIS menempatkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di urutan elektabilitas tertinggi sebagai presiden pilihan warga NU. 

Dengan begitu, ia mengalahkan Ketum partainya, PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Dalam survei itu, dikatakan Direktur Riset CSIIS Ali Muhtarom bahwa elektabilitas Khofifah di atas Ketum PKB Cak Imin dan Menteri BUMN Erick Thohir.

“Khofifah Indar menempati posisi elektabilitas di 18 persen, Muhaimin Iskandar 17,5 persen dan Erick Thohir 13 persen,” sebut Ali Muhtarom di kawasan Duren Sawit, seperti ditulis CNN Indonesia, April lalu.

“Ini adalah posisi strategis. Selama ini dikenal, suara basis dukungan NU paling solid adalah dari kaum perempuan muslimat NU,” kata dia lagi.

Kemudian posisi di bawah Erick Thohir diduduki oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 12,5 persen. 

Dan di urutan kelima ada Ketum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, 12 persen.

Hingga urutan ke-10, tidak ada nama Ketua DPR RI Puan Maharani. Justru calon presiden pilihan warga NU selanjutnya adalah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, 5 persen.

Di posisi kesembilan ada putri Presiden Gus Dur, Yenni Wahid dengan elektabilitas 5 persen. Dan terakhir ditempati oleh mantan Ketum PBNU Said Aqil Siraj, 3 persen.

Adapun metode yang digunakan CSIIS dalam survei itu adalah semi-structure interview yang dilakukan setelah para tokoh NU menunaikan salat Jumat.

Semi-structure serupa dari exit poll yang datanya diambil dari pemiih setelah keluar dari bilik suara.

Sementara exit prayer, data dihimpun setelah responden salat Jumat dan keluar dari masjid.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »