Sesalkan Kolom Agama di KTP Tak Juga Dihapus, Peter Gontha: Agama Hubungannya Personal dengan Tuhan

BENTENGSUMBAR.COM - Mantan Komisaris PT Garuda Indonesia Peter Gontha, baru-baru ini mempersoalkan soal kolom agama di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Peter Gontha berpendapat bahwa kolom agama di KTP RI sebaiknya dihapus.

Menurut Peter Gontha, penghapusan kolom agama di KTP RI nantinya bisa meminimalisir potensi perpecahan dan polarisasi di tengah masyarakat.

Mulanya Peter membahas soal polemik para pemimpin negeri yang menjadi penyebab polarisasi dan perpecahan di masyarakat.

“Adalah pemimpin-pemimpin bangsa kita sendiri, yang mengkategorasikan, mempolarisasi, mengkotak-kotakan bangsa sesuai agamanya,” tulisnya di akun Instagram pribadinya @petergontha, dikutip Hops.ID pada Kamis, 23 Juni 2022.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pemimpin negeri ini tidak boleh sembarangan menyalahkan masyarakat atas polarisasi yang telah terbentuk.

Sebab menurutnya, bagaimanapun hal itu merupakan dampak dari ulahnya sendiri.

Peter Gontha juga menyinggung soal KTP yang berlaku di Indonesia.

"Penguasa kaya kita meminta supaya pemerintah segera melakukan terobosan untuk mengkaji ulang penggunaan kolom agama di KTP.

“Jangan salahkan masyarakat, si kadrun, si cebong atau si kampret. Dari mulai presiden ke-1 sampai ke-7, yang harusnya bisa mengubah ini dengan cukup melakukan koreksi terhadap kartu Inidentitas penduduk,” lanjutnya.

“Di KTP masih tercantum (kolom) agama,” tambah dia.

Menurut Peter Gontha, kolom agama di KTP tidak penting, lantaran hal itu bersifat personal.

“Apa gunanya mencantumkan agama seseorang, agama adalah hubungan personal seseorang dengan Tuhan,” papar dia.

Selain itu, Peter Gontha menyinggung soal penerapan KTP di luar negeri. Di sana KTP dikatakan sudah menjadi ranah pribadi dan tidak semua orang tahu atas hal tersebut.

“Di Negara lain hal ini menjadi informasi milik pribadi,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Peter Gontha kadang merasa risih ketika dalam ruang pekerjaan, hal-hal yang bersifat pribadi masih dianggap sebagai indikator.

“Melamar pun hal ini di tanya. Kapan kita berubah,” tutup Peter Gontha dalam postingannya.

Sumber: HopsID

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »