PD Nilai Irjen Sambo Tak Perlu Dinonaktifkan: Gimana Cara Dia Intervensi?

BENTENGSUMBAR.COM - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman berpandangan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tidak perlu dinonaktifkan gara-gara kasus penembakan yang dilakukan Bharada E terhadap Brigadir J atau Brigadir Yoshua Hutabarat di kediaman pribadinya. 

Dia meyakini tidak ada ruang bagi Irjen Ferdy Sambo untuk mengintervensi kasus.

"Irjen Ferdy Sambo tidak perlu dinonaktifkan. Silahkan Tim Pencari Fakta atau tim penyelidikan melakukan investigasi secara mendalam dan saya yakin Irjen Sambo tidak akan mengintervensi proses tersebut," kata Benny saat dihubungi, Sabtu (16/7/2022).

Waketum Partai Demokrat ini meyakini Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga akan objektif, transparan, dan akuntabel menyelesaikan kasus tersebut. Dia meminta semua pihak untuk memberi dukungan terlebih dulu.

"Tim ini jika ditangani secara langsung Kapolri yakin pasti akan bekerja objektif, transparan, dan akuntabel. Saya percaya Kapolri akan melakukan penyelidikan secara objektif kasus ini. Dan rakyat perlu mendukung penuh kerja Polri untuk ungkapkan kasus ini secara objektif dan transparan," ucapnya.

Kemudian, Benny juga mempertanyakan alasan harus menonaktifkan Irjen Ferdy Sambo. Menurutnya, tidak ada ruang bagi Irjen Ferdy Sambo mengintervensi kasus tersebut.

"Bagaimana dia intervensi? Tim itu kan dipimpin langsung Kapolri toh. Gimana dia intervensi?" ujarnya.

Trimedya Minta Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan


Untuk diketahui, sejumlah pihak mendorong agar Irjen Ferdy Sambo dinonaktifkan dari jabatannya. Selain Menko Polhukam Mahfud Md, anggota Komisi III DPR Trimedya Pandjaitan mendorong agar Ferdy Sambo dinonaktifkan.

Trimedya mengatakan mengusulkan tiga saran agar segera dilakukan Kapolri Jenderal Sigit. Salah satunya, kata dia, menonaktifkan Ferdy Sambo dari jabatan Kadiv Propam.

"Saya usulkan ada tiga (yang harus) dilakukan Kapolri. Pertama untuk bentuk tim khusus itu sudah dibentuk, lalu berkas ditarik ke Mabes Polri, itu juga belum, mungkin dengan bentuk tim khusus itu. Kemudian ketiga Pak Ferdy Sambo di-nonjob-kan dulu," kata Trimedya saat dihubungi, Jumat (15/7).

Trimedya mengatakan langkah nonaktif terhadap Ferdy Sambo penting dilakukan agar pemeriksaan tidak bias dan kredibel. Dia membeberkan banyak anak buah Ferdy Sambo yang akan diperiksa, lalu Ferdy Sambo sendiri dan keluarganya juga akan diperiksa terkait kasus penembakan Brigadir J tersebut.

"Karena pastilah banyak orang beliau yang diperiksa kan, Pak Ferdy Sambo sendiri kan juga diperiksa, istrinya, orang-orang di rumah saat itu, orang-orang lain apakah di lingkungan rumah, di lingkungan Propam. Untuk itu, supaya proses penyelidikannya kredibel, ya dia di-nonjob-kan," ucapnya.

"Tapi itu semua tergantung Kapolri. Kita cuma bisa usul, tapi kalau itu dilakukan (penonaktifan), maka kepercayaan masyarakat bahwa ini penyidikan dilakukan transparan, kredibel, profesional ya akan lebih tinggi, karena dari sejak awal sudah banyak syak wasangka kan," sambungnya.

Kapolri Bentuk Tim Khusus


Peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan Brigadir J terjadi di rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

"Oleh karena itu, saya telah membentuk tim khusus yang dipimpin oleh Pak Wakapolri, Pak Irwasum, kemudian ada Pak Kabareskrim, Pak Kabik (Kabaintelkam) kemudian juga ada As SDM, karena memang beberapa unsur tersebut harus kita libatkan termasuk juga fungsi dari Provos dan Paminal," kata Jenderal Sigit di Mabes Polri, Selasa (12/7).

Komnas HAM dan Kompolnas turut disertakan dalam tim khusus itu. Dia memastikan proses penyelidikan, penyidikan hingga temuan terkait kasus itu akan disampaikan transparan dan periodik sehingga menjawab keraguan publik.

Sumber: detikcom

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »