Balas Pedas Sindiran Karni Ilyas soal Kasus Brigadir J, Jokowi: Tidak Semua Publik Harus Tahu

BENTENGSUMBAR.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan balasan menohok saat disindir Karni Ilyas soal kasus Brigadir J.

Diketahui Presiden Jokowi terus bersuara soal kasus pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo.

Keseriusan Jokowi terlihat saat ia meminta pimpinan Polri dan Menterinya untuk menyelesaikan kasus kematian Brigadir J yang berpolemik sejak 8 Juli 2022.

Tak banyak yang tahu, sehari sebelum Kapolri menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka, Jokowi rupanya sempat memanggil Jenderal Listyo Sigit Prabowo di siang hari tanggal 8 Agustus 2022.

Kemudian di sore harinya, Jokowi memanggil Menko Polhukam RI sekaligus Ketua Kompolnas Mahfud MD.

Jokowi kala itu memberikan penegasan kepada sang Kapolri dan menterinya terkait kasus Brigadir J.

Sang presiden meminta agar kasus kematian Brigadir J harus segera diusut tuntas.

Sebab jika tidak segera dituntaskan menurut Presiden Jokowi, kasus Brigadir J akan menemui masalah baru.

Percakapan dengan Jokowi dan ketegangan sang presiden itu disampaikan Mahfud MD saat diundang ke program Indonesia Lawyers Club (ILC).

"Presiden menegaskan lagi, kata Presiden 'ini masalah menyangkut marwah negara dan Polri. Saya sebagai presiden percaya kepada Polri. Percaya kepada Kapolri bisa menyelesaikan ini. Karena ini masalah sederhana. Tapi harus cepat (penanganannya)'. Artinya kalau tidak cepat bisa ada masalah," ungkap Mahfud MD dikutip TribunnewsBogor.com pada Senin (15/8/2022).

Tak lama dari pertemuan itu, Kapolri pun segera bertindak.

Berselang satu hari yakni pada 9 Agustus 2022, Kapolri mengumumkan penetapan tersangka atas Ferdy Sambo di depan satu Indonesia.

Alasan Presiden Jokowi Memberikan Atensi Penuh

Tak seperti biasanya, Presiden Jokowi memang tampak memberikan atensi penuh hingga empat kali berkomentar soal kasus Brigadir J.

Terkait hal tersebut, Jokowi punya alasannya tersendiri.

Saat diwawancara Jurnalis senior Karni Ilyas, Jokowi blak-blakan membincangkan kasus Brigadir J.

"Kenapa bapak begitu perhatian kali ini ?" tanya Karni Ilyas dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis (18/8/2022).

"Karena peristiwa ini menjadi perhatian publik yang amat sangat. Masyarakat memperhatikan, sehingga sejak awal saya sampaikan usut tuntas, jangan ada yang ditutupi, buka apa adanya, ini penting," ungkap Jokowi.

Alhasil, Jokowi kini puas dengan keputusan Kapolri yang telah menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka kasus pembunuhan sadis itu.

"Publik ingin melihat Polri bisa menyelesaikan masalah ini atau tidak dan alhamdulillah selesai," pungkas Jokowi.

"Jadi cukup bagus penyelesaiannya menurut bapak ?" tanya Karni Ilyas.

"Ya, saya kira apa yang menjadi harapan publik itu betul-betul bisa dituntaskan," kata Jokowi.

Adapun terkait dengan banyaknya anggota kepolisian yang jadi 'tumbal' skenario Ferdy Sambo, Jokowi menanggapinya tajam.

Menurut Jokowi, anggota kepolisian yang terlibat di balik pembunuhan berencana Ferdy Sambo memang harus diadili.

"Memang mencengangkan dari jumlah personil, banyak tuh yang muda-muda, sebetulnya punya karir yang bagus, dia terlibat. Sampai 31 orang ditahan, agak mencengangkan," imbuh Karni Ilyas.

"Itu ketegasan Polri. Kalau memang terlibat, nanti di pengadilan terbukti, apa adanya kita sampaikan," ujar Jokowi.

Melanjutkan ke pertanyaan selanjutnya, Karni Ilyas melayangkan pertanyaan mengejutkan.

Berupa sindiran, Karni Ilyas mempertanyakan kenapa Jokowi tidak vokal di kasus lain, tidak seperti di kasus Brigadir J.

Mendengar pertanyaan satire tersebut, Jokowi santai.

"Saya ada pertanyaan pak, selama ini bapak kan baru kali ini perhatiannya besar, banyak kasus-kasus lain, bapak lebih banyak diam ?" tanya Karni Ilyas.

"Enggak juga, saya kira kalau ada peristiwa yang masyarakat ragu-ragu, pasti saya perintahkan, baik lewat media atau saya perintah langsung," pungkas Jokowi.

"Jadi banyak juga perintah bapak yang publik enggak tahu ?" tanya Karni Ilyas.
"Hanya tidak semua kan saya perintah lewat media kan," ucap Jokowi.

"Enggak perlu juga semua tahu kan ?" tanya Karni Ilyas lagi.

"Tidak semua harus diketahui oleh publik," tegas Jokowi.

Nasihat Menohok Jokowi untuk Polri

Pengusutan kasus kematian Brigadir J memang menurut Jokowi adalah harga mati.

Hal itu dilakukan agar Polri kembali mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.

"Ini kan proses hukum sudah berjalan dan sudah ada tersangka. Ini sudah bolak-balik saya sampaikan, usut tuntas, buka apa adanya jangan ada yang ditutupi, sekarang sudah dilakukan oleh Polri agar segera dibawa ke persidangan. Kalau itu dilakukan kepercayaan masyarakat terhadap Polri menjadi pulih dan meningkat kembali," ungkap Jokowi dalam tayangan Metro TV News.

Khusus untuk Polri, Jokowi mengurai nasihat mendalam nan menohok.

Menurut sang presiden, Polri harus bisa membuktikan dirinya mampu menegakkan hukum di internalnya sendiri sebelum menegakkan hukum di luar.

"Ini momentum untuk me-reform Polri sebagai sebuah koreksi, evaluasi, sebagai aparat penegak hukum memang harus mampu menegakkan hukum di internalnya sendiri. Kalau itu bisa dilakukan, maka akan terbuka bahwa memang Polri bisa dipercaya dalam menangani hukum," kata Jokowi tegas.

"Bapak yakin itu bisa dilakukan ?" tanya presenter.

"Nyatanya sudah dilakukan oleh Polri," imbuh Jokowi.

Sumber: Tribun Palu

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »