Dokter Tifa Dihujat Warganet Usai Singgung Suku Jawa dan Sunda: Rasis, Gelar Doktor Jiwa Provokator

BENTENGSUMBAR.COM - Dokter Tifa atau dr Tifauzia Tyassuma kembali mendapat hujatan warganet usai menyinggung sejumlah suku dalam unggahannya di media sosial.

Dalam unggahannya, Dokter Tifa menyoroti Ferdy Sambo sebagai Kadiv Propam Polri saat kejadian kematian Brigadir J di rumah dinasnya.

Komentar Dokter Tifa itu disampaikan melalui akun Twitternya yang didapat Terkini.id dari unggahan Husin Shihab pada Rabu 10 Agustus 2022.

Sontak unggahan Dokter Tifa menjadi sorotan dan perbincangan warganet di media sosial Twitter.

Salah satunya seorang warganet bernama akun @MRDKINDO turut berkomentar melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu 10 Agustus 2022

Menanggapi unggahan Dokter Tifa, warganet itu lantas menyindir dengan komentar pedas.

Dia menyebut Dokter Tifa dengan seorang yang bergelar doktor namun berjiwa provokator.
Dokter Tifa Dihujat Warganet Usai Singgung Suku Jawa dan Sunda: Rasis, Gelar Doktor Jiwa Provokator


“Gelar doktor tapi jiwa provokator,” tulis akun @MRDKINDO.

Lebih lanjut, warganet itu merasa kasihan terhadap Dokter Tifa yang dikatakannya telah kuliah dengan mahal.

“Kasian kuliah mahal-mahal,” ujarnya.

Adapun warganet lain bernama akun @M45Broo_ turut berkomentar melalui akun Twitternya yang diunggah pada Rabu 10 Agustus 2022.

Melalui unggahannya, dia mengatakan bahwa Dokter Tifa telah berbuat rasis.

Selain disebut rasis, Dokter Tifa juga dinilai telah merendahkan suku Jawa dan Sunda melalui unggahannya.

“Selain rasis, orang ini juga sudah merendahkan Suku Jawa dan Sunda,” tulis warganet itu.
“Parah banget nih orang!” pungkasnya.

Mulanya dalam unggahannya, Dokter Tifa menyoroti para buzzer yang dianggap hening alias tidak berisik.

“Perhatian baik-baik kenapa buzzerRp hening tidak berisik,” tulis Dokter Tifa.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena polisi salah sasaran.

Dia pun melanjutkan dengan menyebut nama “Joshua” itu orang Batak.

“Karena polisi kali ini salah sasaran. Joshua itu batak,” ujarnya.

Adapun maksud pernyataan Dokter Tifa merujuk pada kasus kematian Brigadi J atau Brigadir Yoshua.

Dokter Tifa pun menjelaskan, jika seorang Batak dianiaya maka mereka akan melawan penganiayaan tersebut.

“Batak dianiaya. Mereka akan lawan,” jelasnya.

Namun, kata Dokter Tifa, hal itu berbeda apabila dengan suku Jawa atau Sunda.

Sebab, kata Dokter Tifa, suku Jawa atau Sunda pasrah untuk digebukin bagaimanapun juga.

“Beda dengan Jawa atau Sunda yang pasrah mau digebukin segimana juga,” pungkasnya.

Sampai berita ini ditayangkan, belum ada tanggapan dari Dokter Tifa terkait komentar dari akun @MRDKINDO dan @M45Broo_.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »