LPSK Ungkap 6 Kejanggalan Kekerasan Seksual yang Dialami Istri Sambo Putri Candrawathi: Banyak Anehnya

LPSK Ungkap 6 Kejanggalan Kekerasan Seksual yang Dialami Istri Sambo Putri Candrawathi: Banyak Anehnya
BENTENGSUMBAR.COM -  Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) mengungkap sejumlah kejanggalan peristiwa dugaan pelecehan seksual atau kekerasaan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.


Dugaan tersebut tertera dalam laporan hasil penyelidikan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait kasus kematian Brigadir J.


Menurut Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu, dugaan kekerasan seksual (KS) yang dilakukan Brigadir J terhadap Putri Candrawathi terdapat 7 kejanggalan, namun dalam hal ini LPSK hanya bisa mengungkap 6 kejanggalan.


"Ada 7 kejanggalan atas dugaan peristiwa asusila atau pelecehan seksual di Magelang. Tapi saya hanya bisa sebutkan 6," ungkapnya.


"Tapi yang ketujuh saya gak mau sebutkan dulu karena belum dibuka oleh penyidik. Nanti kalau sudah dibuka oleh penyidik saya tambahkan," lanjutnya.


Menurutnya, dugaan kekerasan seksual tersebut patut untuk diragukan dan banyak anehnya. Sebab, dalam peristiwa itu, terdapat dua asisten rumah tangga Sambo yaitu Kuat Maruf dan Susi saat dugaan perbuatan asusila dilakukan di Magelang. Sehingga, kecil kemungkinan untuk tindak kekerasan seksual (KS) itu dapat terjadi.


"Kan waktu peristiwa itu, yang diduga ada perbuatan asusila itu kan masih ada Kuat Maruf dan Susi, yang tentu dari sisi itu kecil kemungkinan terjadi peristiwa," ungkapnya saat dihubungi, Minggu (4/9/2022).


"Kalaupun terjadi peristiwa kan si ibu PC masih bisa teriak," sambungnya.


Kemudian, Edwin menjelaskan soal relasi kuasa antara PC dengan Brigadir J. Menurutnya, dalam konteks relasi kuasa, tidak terpenuhi karena J adalah ajudan dari Ferdy Sambo. Sedangkan, Putri Candrawathi merupakan istri dari atasannya, yakni seorang Jenderal Polisi.


"Kedua, dalam konteks relasi kuasa. Relasi kuasa tidak terpenuhi karena J adalah anak buah dari FS. PC adalah istri jendral," ucapnya.


"Ini dua hal yang biasanya terpenuhi dalam kasus kekerasan seksual, pertama relasi kuasa, kedua pelaku memastikan tidak ada saksi," lanjut Edwin.


Selain itu, dikatakan Edwin, bahwa PC masih bertanya kepada RR tentang keberadaan Joshua.


"Jadi agak aneh orang yang melakukan kekerasan seksual tapi korban masih tanya dimana Joshua," jelasnya.


Kemudian Joshua dihadapkan ke ibu PC hari itu di tanggal 7 di Magelang itu di kamar.


"Itu kan juga aneh seorang korban mau bertemu dengan pelaku kekerasan seksualnya apalagi misalnya pemerkosaan atau pencabulan," tegas Edwin.


Lanjut Edwin memaparkan kejanggalan, bahwa Joshua sejak tanggal 7 sampai tanggal 8, sejak dari Magelang sampai Jakarta masih satu rumah dengan PC.


"Korban yang punya kuasa lebih masih bisa tinggal satu rumah dengan terduga pelaku. Ini juga ganjil janggal," papar Edwin.


"Lain lagi J masih dibawa oleh ibu PC kerumah Saguling. Kan dari Magelang ke rumah Saguling," tandasnya. 


Sumber: Poskota.co.id

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »