Bagaimana Strategi Sate Inyiak Datuak Memasarkan Produknya Sampai Keluar Provinsi

SATE Inyiak Datuak, brand sate Padang dari Sumatera Barat ini kini telah mempunyai berbagai cabang di indonesia,beberapa Di antaranya Padang dan Bukittinggi, Provinsi Sumbar, Pekanbaru, Bandung dan Medan Provinsi Sumatera Utara.

Sate Inyiak Datuak ini usaha rintisan Andre Vialli bersama saudara lelakinya Gery Rahmansyah dan kedua orang tua mereka.

"Sate ini awalnya di Tanjung Pinang, namun di sana tidak ada pasarnya sehingga kita pulang kampung ke Bukittinggi, karena tidak ada modal," kata Andre.

Setelah pulang kampung, Sate Inyiak Datuak pertama dibuka di batas Kota Bukittinggi, Jalan Raya Pakan Kamis, Kamang, Sumbar.

Brand Sate Inyiak Datuak sendiri merupakan foto sang ayah, yang bergelar datuak dan sering dipanggil Inyiak, jadilah Sate Inyiak Datuak.

Usaha sate Inyiak Datuak di Bukittinggi tampak disukai pasar dengan penjualan yang tinggi setiap minggunya.

Andre mengaku saat memutuskan berhenti bekerja dan menjual sate, banyak yang tidak setuju keputusannya, termasuk kedua orang tuanya.

Menurutnya, saat itu orang yang usaha sate masih sedikit.

Bagi Andre, usaha sate memiliki peluang besar ke depan, terlebih saat itu belum ada brand kuliner asal Sumbar yang menasional.

Andre mengaku, dua tahun di awal usahanya memang susah, terkadang sewa outlet tidak cukup, sepi pelanggan.

Namun ia punya prinsip, selama masih menjaga kualitas cita rasa, usaha kuliner mampu bertahan.

“Sate Inyiak Datuak ini sangat menjaga kualitasnya yang membuat rasanya tidak penah berubah dari dulu hingga sekarang,”  ungkap pelanggan sekitar.

Melewati tiga tahun, Sate Inyiak Datuak baru menampakan hasil tepatnya dengan buka cabang di Bandung.

Andre mengatakan mulai Desember 2019, dibuka cabang Sate Inyiak Datuak di Pekan Baru.

Saat ini ada tiga outlet di Jalan Delima, Simpang Bandara, dan Jalan Sisimangaraja, Pekanbaru.

Menurut salah satu pelanggan yang berada di Pekan baru, ”Saya sangat senang Sate  Inyiak Datuak buka cabang diPekan baru dan rasanya sama dengan yang ada di Bukittinggi."

Pada 2021 ini Andre ekspansi ke Medan Sumatera Utara dengan Mendirikan 2 cabang yang dalam 2 bulan ini akan direalisasikan.

Andre kini mempunyai hampir 100 orang karyawan, yang seperti keluarga baginya.

Bahkan kepala cabangnya Sate Inyiak Datuak di luar Sumbar ada yang dihandel oleh karyawan sendiri.

“Sate Inyiak Datuak ini berdampak baik kepada warga sekitar,dengan adanya Sate Inyiak Datuak dapat mengurangi angka pengangguran pada warga sekitar,” menurut warga sekitar.

Menurut Andre, Sate Inyiak Datuak harus bermanfaat untuk kepedulian kehidupan karyawannya dan warga sekitar.

"Karena tidak semua penguaha sanggup berbagi, bagi saya, ketika seorang pengusaha tidak memikirkan karyawannya, maka karyawannya ini akan menjadi kompetitior," ungkap Andre.

Salah satu strategi Sate Inyiak Datuak ini bisa membuka cabang sampai keluar Sumbar adalah dengan cara menjual brand-brandnya kepada wisatawan yang datang ke Bukitttinggi, dan pastinya Sate Inyiak Datuak mendapat bantuan dari para perantau Bukittinggi untuk memasarkan produknya di luar Sumbar.

Sekarang  Sate Inyiak Datuak sudah terkenal di Sumbar maupun diluar Sumbar ,dengan kata lain Sate Inyiak Datuak yang awalnya berawal dari bisnis keluarga sekarang menjadi bisnis yang besar. 

*Penulis: Emier Fathoniy Ejieb, Mahasiswa Jurusan Manajemen Universitas Andalas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »