Strategi Pemasaran Efektif Usaha Roti Classic Bread

CLASSIC Bread Bakery & Shop berdiri pada tahun 2009, yang mana awalnya usaha ini adalah usaha rumahan dan belum memiliki toko tetap pada tahun tersebut. 

Awal mula usaha ini dibangun adalah adanya opportunity yang didapat karena menurut pemilik toko ini adalah usaha yang lebih mudah di kerjakan untuk ibu rumah tangga dan keuntungannya lebih menjanjikan. 

Toko Classi ini diawasi dan dikendalikan langsung oleh pemilik toko yang merupakan suami istri asal dari kota Padang. 

Di Padang yang mana  banyak toko roti yang sudah mulai berkembang dan tidak sedikit masyarakat mengonsumsi roti sebagai cemilan harian.

“Untuk modal awal usaha ini dibangun dibutuhkan sekitar 30 juta, 25 juta untuk membeli aset dan 5 juta untuk membeli bahan baku,” ucap Buk Yuwita selaku pemilik toko Classic Bread.

Toko ini baru membuka toko secara fisik pada tahun 2016 yang beralamat di siteba padang. 

Toko roti ini memilih Siteba sebagai tempat usaha karena menurut pemiliknya Siteba adalah tempat yang strategis dan mudah ditemukan oleh masyarakat. 

Hal ini juga tidak terlepas dari analisa permintaan dan penawaran produk roti ini. Toko yang terletak di Siteba ini memiliki 14 pegawai yang termasuk karyawan dan sales. 

“Jam kerja karyawan dan sales di usaha Classic Bread ini beroperasi dari jam 7 pagi sampai jam 5 sore,” tutur pemilik usaha toko roti ini.

Walaupun saat pandemi ini harga bahan baku roti melonjak secara drastis, tetapi Classic Bread tidak langsung menaikkan harga barangnya secara langsung, tetapi bertahap dan tidak naik drastis agar pembeli tetap bisa membeli roti dengan harga terjangkau karna toko ini lebih mementingkan cita rasa dan kesetiaan pelanggan.

“Kami meningkatkan omset dengan cara melalui peningkatan saluran distribusi ke minimarket minimarket dan kerjasama dengan sistem konsinyasi yang ada di Sumatra Barat. Adapun beberapa kota diantaranya adalah padang, padang panjang, bukittinggi, payakumbuh, solok, pasaman, dan juga pesisir selatan,” ucap Buk Yuwita. 

Menurut pemilik Classic Bread ini strategi peningkatan saluran distribusi merupakan strategi efektif untuk peningkatan omset usaha roti. 

Toko ini juga menginovasi dan memvariasikan jenis roti agar bisa bersaing di market roti. 

Toko roti ini   memperkenalkan produknya melalui media sosial, seperti facebook, intsagram, dan whatsapp agar usaha roti Classic Bread ini tidak hanya dikenal diSumatra Barat saja, tetapi bisa dikenal oleh satu Indonesia. 

Di toko Classic Bread tidak hanya menjual macam-macam roti saja, tetapi juga menjual frozen food dan sunnah food seperti risoles, dimsum, dessert, kurma, madu, dan obat-obat herba.

Jadi untuk teman-teman yang ingin membeli sunnah food bisa datang dan berkunjung ke toko roti ini.

“Untuk produksi roti setiap harinya bisa mencapai 2000 roti, dan dilakukan oleh 10 karyawan serta 4 sales yang mengantar ke minimarket-minmarket yang ada di sekitar Sumatra Barat," ungkap buk Yuwita. 

Bahan baku yang digunakan Classic Bread antara lain adalah tepung terigu, gula, garam, susu, margarine, minyak, ragi, butter, dan lainnya. 

Usaha ini dibantu juga dengan beberapa alat-alat roti seperti mesin pengaduk roti, oven yang digunakan untuk membakar, alat pencetak roti tawar, beberapa mesin untuk mengembangkan roti, dan mesin packaging roti.

Classic Bread meningkatkan sumber daya manusia dan tetap menjalan SOP usaha roti karena untuk tetap mempertahankan kualitas dari usaha roti dan meminimalisir penurunan kualitas atas kelalaian dari SOP ini.

Sumber daya manusia yang bekerja di toko roti Classic Bread harus memiliki kemampuan yang sesuai dengan bidang yang mereka miliki agar bisa memaksimalkan produksi usaha roti Classic Bread.

Jadi untuk pemasaran efektif itu dilihat dari 5P yaitu:

1. Product (Produk)

Bersikaplah spesifik atas apa atribut fisik produk atau detail layanan yang diberikan. 

Penting juga untuk mengidentifikasi bagaimana produk atau layanan yang disediakan berbeda dari apa yang ditawarkan pesaing lain. 

Memahami bagaimana produk memecahkan masalah pasar dengan cara yang berbeda dari pesaing sangatlah penting.

2. Price (Harga)

Menghitung berapa biaya yang dikenakan untuk produk atau layanan yang disediakan. 

Jumlah tersebut harus cukup untuk menutupi pengeluaran dan menghasilkan keuntungan. Itu juga harus sesuai dengan apa yang bersedia dibayar pasar.

3. Place (Tempat)

Pada strategi ini, berilah informasi mengenai di mana produk dan layanan dijual serta bagaimana produk dan layanan didistribusikan. 

Setelah itu, pikirkan bagaimana cara menyampaikannya kepada pelanggan dan klien.

Misal, apakah barang digital tersebut dijual secara online dan dikirim melalui sistem autoresponder atau menggunakan pihak ketiga. 

Kuncinya adalah menjangkau calon pelanggan di mana mereka suka menghabiskan waktu.

4. Promotion (Promosi)

Untuk melakukan ini, pemahaman soal pasar harus dimiliki. Hal itu termasuk di mana pasar dapat ditemukan dan bagaimana cara membuat pesan pemasaran yang akan ditanggapi. Menunjukkan bagaimana produk akan memecahkan masalah pasar adalah titik awal yang baik.

5. People (Orang)

Orang dan layanan yang digunakan dalam bisnis dapat mempengaruhi kesuksesan usaha yang dijalankan.

*Penulis: Athifah Farah Azimah, Mahasiswa Jurusan Manajemen Unand.

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »