Dari Kota Carcassone Francis, Fahd El Fouz Bicara soal Refleksi, Retropeksi dan Resolusi Menapaki Tahun 2023

BENTENGSUMBAR.COM – Tahun 2023 tinggal menghitung hari, persoalan polemik bangsa ini dari tantangan kebangsaan, politik, ekonomi dan sosial dipastikan akan kian berat.

Ancaman Resesi ekonomi sudah di depan belum lagi ada kontestasi politik menuju Pileg dan Pilpres 2024 yang sudah pasti akan diwarnai persaingan sengit. 

Tahun 2023 bisa dipastikan sebagai tahun krusial untuk Indonesia ke depan, ucap Fahd el Fouz melalui pesan singkat Whatsappp dari kota Carcassone, francis pada Jum’at, 30 Desember 2022.

Ketua Umum DPP Bapera mengatakan, yang pasti kita tidak ada jalan lain sesuai komitmen Bersama dengan memperkokoh empat pilar kebangsaan. 

Pancasila harus hadir kembali dalam jiwa, sanubari dan alam bawah sadar masyarakat Indonesia terutama kalangan generasi mudanya. 

Penguatan Ideologi Pancasila ialah tameng agar anak bangsa terhindar dari ideologi transnasional yang ingin acak acak NKRI dan yang pasti kembali menggaungkan rasa Nasionalisme dan Patriotisme kepada generasi penerus bangsa. 

Mengenal Singkat Sejarah Kota Carcassonne, France

Carcassonne merupakan salah satu kota di Prancis,yang saat ini masuk kawasan Eropa Barat.  Berdasarkan data terbaru juli 2022 Francis memiliki penduduk kurang lebih 70 Juta jiw,  letaknya di bagian selatan tepatnya di region Languaedoc – Rousillon. 

Kota ini dikenal sebagai kota abad pertengahan. Carcassonne berdiri di atas puncak bukit sehingga dapat dilihat dari jauh, kastil ini selalu menjadi penting bagi pasukan manapun yang ingin menguasai Prancis selatan. 

Kastil ini sangat strategis yang mengendalikan persimpangan antara jalur ke Samudera Atlantik, laut Tengah, Prancis dan Spanyol. 

Sekitar tahun 500 SM, suku Kelt telah mendirikan benteng di Carcassonne. Ketika Romawi menaklukan Galia pada 100 -an SM, mereka membangung benteng yang lebih baru dan kuat. Sebagian benteng kuat dan kokoh itu menjadi bagian dari kastil ini. 

Pada 453 M, suku Visigoth menakklukan Carcassonne dan memperkuatnya. Ketika Umayyah mengalahkan Visigoth pada awal 700-an M, mereka juga menguasai Carcassonne, namun raja suku Franka, Pippin, merebutnya kembali pada 759 M. 

Para raja Meroving menyerahkan Carcassonne kepada Count Toulouse. Pada 1067 M, para Count Touluse membangun benteng yang baru dan lebih kuat di Carcassonne untuk menggantikan benteng lama Visigoth. 

Mereka membangun kastil dalam, dengan sumur di dalamnya supaya air bisa diperoleh tanpa perlu meniggalkan kastil. Jendela kecil untuk menembakkan panah juga ditambahkan. 

Pada 1209 M, para raja Pracis telah menjadi semakin kuat dan mampu merebut Carcassonne dari para Count Toulouse.

Prancis kemudian menggunakan Carcassonne sebagai benteng utama untuk mempertahankan perbatasan dengan Spanyol. Mereka juga membangun tembok tambahan untuk memperkuatnya. 

Instropeksi 

Mantan Ketum PP AMPG ini menambahkan, akhir tahun 2022 telah mencapai ujung perjalanannya, sebentar lagi kita akan menapaki tahun 2023. Pergantian tahun ini hendaknya tidak berlalu begitu saja, tanpa makna. 

Hal terbaik yang harus kita lakukan adalah muhasabah (introspeksi) untuk memperbaiki wajah kita sendiri, wajah beragama, persatuan dan yang pasti wajah Indonesia.

“Imam Ghazali (bapak Tasawwuf Modern) mengingatkan kita akan pentingnya intropeksi diri, bahkan tidak hanya pada saat tutup tahun, namun setiap hari kita dianjurkan untuk diam sejenak mengoreksi diri, dan mengingatkan dalam karya monumentalnya yaitu Ihya’ Ulumuddin bab empat halaman 420. Setelah kesadaran itu tumbuh dalam jiwa kita selanjutnya memanjatkan doa akhir tahun “Ya Muhawwil Ahwal, Hawwil Halana ila Ahsanil Ahwal (duhai tuhanku, Wahai Dzat yang mengubah keadaan, ubahlah keadaan kami kepada sebaik baiknya keadaan)”.

Peganglah sebuah komiten bahwa kemerdekaan negeri ini yang termaktub dalam nilai persatuan, kebersamaan, toleransi di tengah perbedaan dan harmonis adalah (hal mutlak). 

Hal tersebut dikokohkan dalam prinsip UUD 1945 yang menjadi komitmen berbangsa dan bernegara kita. 

Saat yang tepat untuk melakukan refleksi sekaligus resolusi. 

"Ketika seseorang tetap berkomitmen ke dalam prinsip Persatuan, kebersamaan, keharmonisan dan kemajemukan yang toleran maka ini akan menjadi satu kekuatan penting bagi bangsa ini untuk merajut tahun 2023 sebagai tahun harmoni. Saya Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2023 Semoga Indonesia kedepannya Makin Jaya. Nusantara Bersatu, Indonesia Maju"  

Fahd El Fouz A Rafiq
(Ketua Umum DPP BApera)

Refleksi untuk menelaah ulang apa yang telah terjadi selama setahun belakangan; apa yang sudah dan belum tercapai. 

Proyeksi dan resolusi dalam artian menyusun rencana dan target selama setahun ke depan.

Melihat perjalanan bangsa selama setahun terakhir, kita dihadapkan pada beragam residu persoalan kebangsaan paling berbahaya ialah terjadinya apa yang disebut sebagai korosi ideologi. 

Serbuan ideologi asing yang bertentangan dengan falsafah bangsa membuat ideologi nasional mengalami korosi atau semacam pengapuran dari dalam. 

Alhasil, ideologi nasional pun menjadi rapuh. Pancasila yang menjadi salah satu pilar kebangsaan pun mengalami degradasi alias kemerosotan. Sejumlah survei mendapati adanya kecenderungan generasi muda Indonesia tidak lagi mempercayai Pancasila sebagai ideologi bangsa. 

Dunia Global 

Si Vis Pacem Para Bellum (Jika kau mendambakan perdamaian bersiaplah untuk perang) kalimat diatas sangat terkenal di zamannya khususnya masa Imperium Romawi! 

Ungkapan ini menjadi Adagium bagi para aggressor pecinta perang pada saat Romawi menjadi Imperium dunia.

Napoleon Bonaparte sampai membalik ungkapan itu agar sesuai dengan naluri kekuasaannya. 

Dia mengatakan Si Vis Bellum Para Pacem jika mengharapkan perang, bersiaplah untuk Perdamaian. 

Sepertinya adagium diatas berlaku saat ini yang mana tipe kepala negara bertipe Aggressor unjuk gigi seperti Vladimir Putin yang melakukan penyerangan sejak 24 Februari 2022 dan saat ini telah sukses menganeksasi 4 provinsi Ukraina, selanjutnya ada Xi Jin Ping yang melakukan ekspansi besar besaran dalam bidang Ekonomi dan perdagangan ke seantero dunia dan terus menantang hegemoni negeri Paman Sam, bukan hanya itu Presiden Tiongkok ini juga sudah menyiapkan Angkatan perangnya untuk mengambil kembali Taiwan yang hanya tinggal menunggu waktu saja bedil bedilan itu Meletus. 

Negara lain seperti  Turki yang siap mencaplok Yunani akibat konflik yang berkepanjangan soal siapa yang berhak mengeksplorasi laut Mediterania. 

Di sisi lain negeri Tirai Bambu ini terus memprovokasi atas klaim lembah galwan yang berbatasan langsung dengan India. 

Sejak 2015-2016 silam rencana besar telah di eksekusi tiongkok dengan membelokkan sungai galwan oleh tiongkok yang berakibat kekeringan dan kelaparan di India di sisi lain Negeri Hindustan ini juga sedang membangun kekuatan ekonomi untuk menduduki posisi 3 besar menjadi Negara Super Power.

Belum lagi di Asia Timur, Korea Utara yang selalu menggertak dengan senjata Nuklirnya dan rudal anti Balistik yang selalu ditembakkan membuat negara tetangganya meriang. 

Yang jadi pertanyaan adalah Apakah Kim Jong Un akan menggertak terus, saya yakin suatu saat akan mencapai titik klimaksnya. 

Jadi jika disimpulkan Dunia global saat ini sedang mempertontonkan pertarungan para pemimpin bertipe aggressor. 

Mantan Ketum Gema MKGR ini juga menyinggung soal Pulau Sipandan, Pulau Ligitan, Perairan Sambas, Kepulauan Riau dan Pulau Sebatik adalah pulau pulau yang sering di klaim negara Malaysia dan dua pulau telah diklaim Malaysia dan menang di Mahkamah Internasional, artinya apa kita Indonesia ini lemah pada lobi lobi Internasional. 

Bahkan Mahatir Muhammad mengklaim Kepri adalah wilayahnya, buat saya ini adalah kode keras. Tetangga tetangga yang nakal sesekali harus diberikan peringatan keras, tegasnya. 

Lepasnya Timor Leste adalah permainan canggih Australia dengan menggunakan UNAMED. Jika kode Si Vis Pacem Para Bellum (Jika kau mendambakan perdamaian bersiaplah untuk perang) ini adalah kode keras untuk negara lain yang ingin usil dengan Indonesia.

Yang jadi pertanyaan kapan kita ambil kembali Timor Leste, Pulau Pasir dan seluruh pulau yang diklaim kembali kepangkuan ibu Pertiwi. 

Disisi Barat kita berbatasan dengan Malaysia khususnya di wilayah Indonesia barat dan tengah, dan berhasil mengambil pulau Indonesia lewat Mahkamah Internasional, yang jadi pertanyaan kapan kita bisa rebut kembali pulau pulau yang dirampok 2 negara tersebut.

Indonesia tahun 2024 butuh pemimpin bertipe Agressor, butuh pemimpin penakluk yang jadi pertanyaan adakah calon presiden yang akan bertarung di 2024 bertipe aggressor ? 

Ketika seseorang tetap berkomitmen ke dalam prinsip Persatuan, kebersamaan, keharmonisan dan kemajemukan yang toleran maka ini akan menjadi satu kekuatan penting bagi bangsa ini untuk merajut tahun 2023 sebagai tahun harmoni. 

"Saya Mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru 2023 Semoga Indonesia kedepannya Makin Jaya," tutup Ketua Bidang Ormas DPP Partai Golkar. (ASW)

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »