Soal Wacana Andika Cawapres Anies, Pengamat: Demokrat-PKS Ogah Terima “Cek Kosong”

BENTENGSUMBAR.COM - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menilai, wacana memasangkan Andika Perkasa sebagai calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan pada Pemilu 2024 bakal disambut baik oleh Partai Nasdem.

Namun demikian, dia menduga, upaya tersebut bakal terganjal oleh restu Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Partai Demokrat dan PKS tentu tidak mau dipaksa oleh Nasdem untuk menyerahkan 'cek kosong' dalam pembentukan koalisi," kata Umam kepada Kompas.com, Senin (26/12/2022).

Nama Andika Perkasa sempat masuk dalam bursa calon presiden (capres) Partai Nasdem, bersanding dengan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.

Meski pada akhirnya Nasdem memilih mengusung Anies sebagai capres, menurut Umam, peluang Andika menjadi calon RI-2 terbuka lebar.

Namun demikian, wacana tersebut kemungkinan bakal dimentahkan Demokrat dan PKS.

Sebabnya, Demokrat masih bersikukuh mengusung ketua umumnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres.

Sementara, PKS ingin supaya mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Wakil Ketua Majelis Syura PKS, Ahmad Heryawan alias Aher, jadi pendamping Anies.

Keinginan ini tak lepas dari upaya Demokrat dan PKS mendulang limpahan elektoral atau efek ekor jas seandainya kader mereka turut berkontestasi di panggung pilpres.

"Sebab Demokrat dan PKS sendiri juga sangat concern terhadap agenda penyelamatan elektabilitas partainya di pileg (pemilu legislatif), setelah dua periode pemerintahan berada di barisan oposisi," ujar Umam.

Seandainya Nasdem bersikukuh memasangkan Andika sebagai cawapres Anies, lanjut Umam, partai pimpinan Surya Paloh itu harus memikirkan kompensasi untuk Demokrat dan PKS.

Jika tidak ada kompensasi yang sepadan, baik dalam bentuk logistik atau skema alokasi portofolio pemerintahan, maka ada kemungkinan Demokrat dan PKS memilih hengkang dari rencana koalisi.

"Sekali lagi, tidak ada 'transaksi cek kosong" dalam negosiasi koalisi politik partai," kata Umam.

Umam menambahkan, sosok Andika sedianya bisa menjadi komplementer tepat buat Anies.

Andika yang berasal dari kalangan militer dengan rekam jejak sebagai Panglima TNI dicitrakan sebagai figur nasionalis.

Citra ini mampu menutupi kekurangan Anies yang kerap direpresentasikan sebagai kalangan yang lebih dekat dengan kelompok Islam konservatif.

"Jika Andika didorong Nasdem untuk menjadi cawapres Anies, besar kemungkinan karena alasan ideologis," tutur dosen Universitas Paramadina itu.

Adapun wacana pasangan Anies Baswedan-Andika Perkasa untuk Pemilu Presiden 2024 mencuat pasca Andika lengser dari kursi Panglima TNI.

Nasdem menyatakan membuka pintu bagi Andika jika hendak bergabung usai purnatugas.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya bahkan menyebut, Andika punya tempat spesial di partai besutan Surya Paloh itu.

"Pak Andika punya tempat spesial bagi kita dan tentu untuk berjuang di politik, karena Pak Andika sudah purna tugas dan itu lebih terbuka," kata Willy saat dihubungi, Selasa (20/12/2022).

Menanggapi kabar tersebut, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, partainya tetap mendorong pencawapresan AHY sebagai pasangan Anies.

“Keinginan kader dan konstituen kami, nama Anies-AHY yang paling sering disebut-sebut,” kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (22/12/2022).

PKS pun mengaku menghormati wacana ini. Namun, Juru Bicara PKS M Kholid mengingatkan, sejauh ini, nama kandidat cawapres yang muncul di forum Koalisi Perubahan hanya ada dua, yakni AHY dan Aher.

"Sejauh ini di meja perundingan masih dua nama: Ahmad Heryawan dari PKS dan Mas Agus Harimurti Yudhohono dari PD (Partai Demokrat). Kalau Nasdem ajukan Jenderal Andika, kami hormati," kata Kholid saat dikonfirmasi, Kamis (22/12/2022).

Sumber: Kompas.com

Silakan baca konten menarik lainnya dari BentengSumbar.com di Google News
BERITA SEBELUMNYA
« Prev Post
BERITA BERIKUTNYA
Next Post »